Saba'(suara Syaikh Muhammad Jibril)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ 
لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِى 
الْاٰخِرَةِۗ وَهُوَ الْحَكِيْمُ الْخَبِيْرُal-ḥamdu lillāhillażī lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍi wa lahul-ḥamdu fil`ākhirah, wa huwal-ḥakīmul-khabīrSegala
 puji bagi Allah yang memiliki apa yang ada di langit dan apa yang ada 
di bumi dan segala puji di akhirat bagi Allah. Dan Dialah Yang 
Mahabijaksana, Mahateliti.  
 - يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى 
الْاَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاۤءِ وَمَا 
يَعْرُجُ فِيْهَاۗ وَهُوَ الرَّحِيْمُ الْغَفُوْرُya'lamu mā yaliju fil-arḍi wa mā yakhruju min-hā wa mā yanzilu minas-samā`i wa mā ya'ruju fīhā, wa huwar-raḥīmul-gafụrDia
 mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang keluar darinya, apa 
yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dialah Yang Maha
 Penyayang, Maha Pengampun.
 - وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا
 لَا تَأْتِيْنَا السَّاعَةُ ۗقُلْ بَلٰى وَرَبِّيْ لَتَأْتِيَنَّكُمْۙ 
عٰلِمِ الْغَيْبِۙ لَا يَعْزُبُ عَنْهُ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ فِى السَّمٰوٰتِ 
وَلَا فِى الْاَرْضِ وَلَآ اَصْغَرُ مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْبَرُ اِلَّا 
فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍۙ wa qālallażīna kafarụ
 lā ta`tīnas-sā'ah, qul balā wa rabbī lata`tiyannakum 'ālimil-gaibi lā 
ya'zubu 'an-hu miṡqālu żarratin fis-samāwāti wa lā fil-arḍi wa lā aṣgaru
 min żālika wa lā akbaru illā fī kitābim mubīnDan
 orang-orang yang kafir berkata, “Hari Kiamat itu tidak akan datang 
kepada kami.” Katakanlah, “Pasti datang, demi Tuhanku yang mengetahui 
yang gaib, Kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada yang 
tersembunyi bagi-Nya sekalipun seberat zarrah baik yang di langit maupun
 yang di bumi, yang lebih kecil dari itu atau yang lebih besar, semuanya
 (tertulis) dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh),”
 - لِّيَجْزِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ liyajziyallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāt, ulā`ika lahum magfiratuw wa rizqung karīmagar
 Dia (Allah) memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan 
mengerjakan kebajikan. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia 
(surga).
 - وَالَّذِيْنَ سَعَوْ فِيْٓ اٰيٰتِنَا مُعٰجِزِيْنَ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ مِّنْ رِّجْزٍ اَلِيْمٌ wallażīna sa'au fī āyātinā mu'ājizīna ulā`ika lahum 'ażābum mir rijzin alīmDan
 orang-orang yang berusaha untuk (menentang) ayat-ayat Kami dengan 
anggapan mereka dapat melemahkan (menggagalkan azab Kami), mereka itu 
akan memperoleh azab, yaitu azab yang sangat pedih.
 - وَيَرَى الَّذِيْنَ اُوْتُوا 
الْعِلْمَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ هُوَ الْحَقَّۙ 
وَيَهْدِيْٓ اِلٰى صِرَاطِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِ wa yarallażīna ụtul-'ilmallażī unzila ilaika mir rabbika huwal-ḥaqqa wa yahdī ilā ṣirāṭil-'azīzil-ḥamīdDan
 orang-orang yang diberi ilmu (Ahli Kitab) berpendapat bahwa (wahyu) 
yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu itulah yang benar dan 
memberi petunjuk (bagi manusia) kepada jalan (Allah) Yang Mahaperkasa, 
Maha Terpuji.
 - وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا
 هَلْ نَدُلُّكُمْ عَلٰى رَجُلٍ يُّنَبِّئُكُمْ اِذَا مُزِّقْتُمْ كُلَّ 
مُمَزَّقٍۙ اِنَّكُمْ لَفِيْ خَلْقٍ جَدِيْدٍۚ wa qālallażīna kafarụ hal nadullukum 'alā rajuliy yunabbi`ukum iżā muzziqtum kulla mumazzaqin innakum lafī khalqin jadīdDan
 orang-orang kafir berkata (kepada teman-temannya), “Maukah kami 
tunjukkan kepadamu seorang laki-laki yang memberitakan kepadamu bahwa 
apabila badanmu telah hancur sehancur-hancurnya, kamu pasti (akan 
dibangkitkan kembali) dalam ciptaan yang baru.
 - اَفْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ 
كَذِبًا اَمْ بِهٖ جِنَّةٌ ۗبَلِ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ 
بِالْاٰخِرَةِ فِى الْعَذَابِ وَالضَّلٰلِ الْبَعِيْدِ aftarā 'alallāhi każiban am bihī jinnah, balillażīna lā yu`minụna bil-ākhirati fil-'ażābi waḍ-ḍalālil-ba'īdApakah
 dia mengada-adakan kebohongan terhadap Allah atau sakit gila?” (Tidak),
 tetapi orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat itu berada dalam 
siksaan dan kesesatan yang jauh.
 - اَفَلَمْ يَرَوْا اِلٰى مَا 
بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۗ اِنْ
 نَّشَأْ نَخْسِفْ بِهِمُ الْاَرْضَ اَوْ نُسْقِطْ عَلَيْهِمْ كِسَفًا 
مِّنَ السَّمَاۤءِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّكُلِّ عَبْدٍ مُّنِيْبٍ a
 fa lam yarau ilā mā baina aidīhim wa mā khalfahum minas-samā`i wal-arḍ,
 in nasya` nakhsif bihimul-arḍa au nusqiṭ 'alaihim kisafam minas-samā`, 
inna fī żālika la`āyatal likulli 'abdim munībMaka
 apakah mereka tidak memperhatikan langit dan bumi yang ada di hadapan 
dan di belakang mereka? Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan 
mereka di bumi atau Kami jatuhkan kepada mereka kepingan-kepingan dari 
langit. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda 
(kekuasaan Allah) bagi setiap hamba yang kembali (kepada-Nya).
 - ۞ وَلَقَدْ اٰتَيْنَا دَاوٗدَ مِنَّا فَضْلًاۗ يٰجِبَالُ اَوِّبِيْ مَعَهٗ وَالطَّيْرَ ۚوَاَلَنَّا لَهُ الْحَدِيْدَۙ wa laqad ātainā dāwụda minnā faḍlā, yā jibālu awwibī ma'ahụ waṭ-ṭaīr, wa alannā lahul-ḥadīdDan
 sungguh, Telah Kami berikan kepada Dawud karunia dari Kami. (Kami 
berfirman), “Wahai gunung-gunung dan burung-burung! Bertasbihlah 
berulang-ulang bersama Dawud,” dan Kami telah melunakkan besi untuknya,
 - اَنِ اعْمَلْ سٰبِغٰتٍ وَّقَدِّرْ فِى السَّرْدِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًاۗ اِنِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ ani'mal sābigātiw wa qaddir fis-sardi wa'malụ ṣāliḥā, innī bimā ta'malụna baṣīryaitu)
 buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan 
kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
 - وَلِسُلَيْمٰنَ الرِّيْحَ 
غُدُوُّهَا شَهْرٌ وَّرَوَاحُهَا شَهْرٌۚ وَاَسَلْنَا لَهٗ عَيْنَ 
الْقِطْرِۗ وَمِنَ الْجِنِّ مَنْ يَّعْمَلُ بَيْنَ يَدَيْهِ بِاِذْنِ 
رَبِّهٖۗ وَمَنْ يَّزِغْ مِنْهُمْ عَنْ اَمْرِنَا نُذِقْهُ مِنْ عَذَابِ 
السَّعِيْرِ wa lisulaimānar-rīḥa guduwwuhā 
syahruw wa rawāḥuhā syahr, wa asalnā lahụ 'ainal-qiṭr, wa minal-jinni 
may ya'malu baina yadaihi bi`iżni rabbih, wa may yazig min-hum 'an 
amrinā nużiq-hu min 'ażābis-sa'īrDan Kami 
(tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya pada waktu pagi sama
 dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan
 perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan 
sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya)
 dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari 
perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya 
menyala-nyala.
 - يَعْمَلُوْنَ لَهٗ مَا 
يَشَاۤءُ مِنْ مَّحَارِيْبَ وَتَمَاثِيْلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ 
وَقُدُوْرٍ رّٰسِيٰتٍۗ اِعْمَلُوْٓا اٰلَ دَاوٗدَ شُكْرًا ۗوَقَلِيْلٌ 
مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ ya'malụna lahụ 
mā yasyā`u mim maḥārība wa tamāṡīla wa jifāning kal-jawābi wa qudụrir 
rāsiyāt, i'malū āla dāwụda syukrā, wa qalīlum min 'ibādiyasy-syakụrMereka
 (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang 
dikehendakinya di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, 
patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan 
periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai 
keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari 
hamba-hamba-Ku yang bersyukur.
 - فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ
 الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلٰى مَوْتِهٖٓ اِلَّا دَاۤبَّةُ الْاَرْضِ 
تَأْكُلُ مِنْسَاَتَهٗ ۚفَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ اَنْ لَّوْ 
كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوْا فِى الْعَذَابِ 
الْمُهِيْنِۗ fa lammā qaḍainā 'alaihil-mauta
 mā dallahum 'alā mautihī illā dābbatul-arḍi ta`kulu minsa`atah, fa 
lammā kharra tabayyanatil-jinnu al lau kānụ ya'lamụnal-gaiba mā labiṡụ 
fil-'ażābil-muhīnMaka ketika Kami telah 
menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan 
kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. 
Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka
 mengetahui yang gaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang 
menghinakan.
 - لَقَدْ كَانَ لِسَبَاٍ فِيْ 
مَسْكَنِهِمْ اٰيَةٌ ۚجَنَّتٰنِ عَنْ يَّمِيْنٍ وَّشِمَالٍ ەۗ كُلُوْا مِنْ
 رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوْا لَهٗ ۗبَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَّرَبٌّ 
غَفُوْرٌlaqad kāna lisaba`in fī maskanihim 
āyah, jannatāni 'ay yamīniw wa syimāl, kulụ mir rizqi rabbikum wasykurụ 
lah, baldatun ṭayyibatuw wa rabbun gafụrSungguh,
 bagi kaum Saba’ ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka 
yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada 
mereka dikatakan), “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) 
Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik 
(nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.”
 - فَاَعْرَضُوْا فَاَرْسَلْنَا
 عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنٰهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ
 ذَوَاتَيْ اُكُلٍ خَمْطٍ وَّاَثْلٍ وَّشَيْءٍ مِّنْ سِدْرٍ قَلِيْلٍ fa
 a'raḍụ fa arsalnā 'alaihim sailal-'arimi wa baddalnāhum bijannataihim 
jannataini żawātai ukulin khamṭiw wa aṡliw wa syai`im min sidring qalīlTetapi
 mereka berpaling, maka Kami kirim kepada mereka banjir yang besar dan 
Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi 
(pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit pohon Sidr.
 - ذٰلِكَ جَزَيْنٰهُمْ بِمَا كَفَرُوْاۗ وَهَلْ نُجٰزِيْٓ اِلَّا الْكَفُوْرَ żālika jazaināhum bimā kafarụ, wa hal nujāzī illal-kafụrDemikianlah
 Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami 
tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada 
orang-orang yang sangat kafir.
 - وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ 
وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِيْ بٰرَكْنَا فِيْهَا قُرًى ظَاهِرَةً 
وَّقَدَّرْنَا فِيْهَا السَّيْرَۗ سِيْرُوْا فِيْهَا لَيَالِيَ وَاَيَّامًا
 اٰمِنِيْنَ wa ja'alnā bainahum wa 
bainal-qurallatī bāraknā fīhā quran ẓāhirataw wa qaddarnā fīhas-saīr, 
sīrụ fīhā layāliya wa ayyāman āminīnDan Kami 
jadikan antara mereka (penduduk Saba’) dan negeri-negeri yang Kami 
berkahi (Syam), beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara
 negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di 
negeri-negeri itu pada malam dan siang hari dengan aman.
 - فَقَالُوْا رَبَّنَا بٰعِدْ 
بَيْنَ اَسْفَارِنَا وَظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ فَجَعَلْنٰهُمْ اَحَادِيْثَ
 وَمَزَّقْنٰهُمْ كُلَّ مُمَزَّقٍۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّكُلِّ 
صَبَّارٍ شَكُوْرٍ fa qālụ rabbanā bā'id 
baina asfārinā wa ẓalamū anfusahum fa ja'alnāhum aḥādīṡa wa mazzaqnāhum 
kulla mumazzaq, inna fī żālika la`āyātil likulli ṣabbārin syakụrMaka
 mereka berkata, “Ya Tuhan kami, jauhkanlah jarak perjalanan kami,” dan 
(berarti mereka) menzalimi diri mereka sendiri; maka Kami jadikan mereka
 bahan pembicaraan dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. 
Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda 
(kekuasaan Allah) bagi setiap orang yang sabar dan bersyukur.
 - وَلَقَدْ صَدَّقَ عَلَيْهِمْ اِبْلِيْسُ ظَنَّهٗ فَاتَّبَعُوْهُ اِلَّا فَرِيْقًا مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ wa laqad ṣaddaqa 'alaihim iblīsu ẓannahụ fattaba'ụhu illā farīqam minal-mu`minīnDan
 sungguh, Iblis telah dapat meyakinkan terhadap mereka kebenaran 
sangkaannya, lalu mereka mengikutinya, kecuali sebagian dari orang-orang
 mukmin.
 - وَمَا كَانَ لَهٗ عَلَيْهِمْ
 مِّنْ سُلْطَانٍ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يُّؤْمِنُ بِالْاٰخِرَةِ مِمَّنْ 
هُوَ مِنْهَا فِيْ شَكٍّ ۗوَرَبُّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ حَفِيْظٌ wa
 mā kāna lahụ 'alaihim min sulṭānin illā lina'lama may yu`minu 
bil-ākhirati mim man huwa min-hā fī syakk, wa rabbuka 'alā kulli syai`in
 ḥafīẓDan tidak ada kekuasaan (Iblis) terhadap
 mereka, melainkan hanya agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman 
kepada adanya akhirat dan siapa yang masih ragu-ragu tentang (akhirat) 
itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.
 - قُلِ ادْعُوا الَّذِيْنَ 
زَعَمْتُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِۚ لَا يَمْلِكُوْنَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِى 
السَّمٰوٰتِ وَلَا فِى الْاَرْضِ وَمَا لَهُمْ فِيْهِمَا مِنْ شِرْكٍ 
وَّمَا لَهٗ مِنْهُمْ مِّنْ ظَهِيْرٍ qulid'ullażīna
 za'amtum min dụnillāh, lā yamlikụna miṡqāla żarratin fis-samāwāti wa lā
 fil-arḍi wa mā lahum fīhimā min syirkiw wa mā lahụ min-hum min ẓahīrKatakanlah
 (Muhammad), “Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain 
Allah! Mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrah pun di langit 
dan di bumi, dan mereka sama sekali tidak mempunyai peran serta dalam 
(penciptaan) langit dan bumi dan tidak ada di antara mereka yang menjadi
 pembantu bagi-Nya.”
 - وَلَا تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ
 عِنْدَهٗٓ اِلَّا لِمَنْ اَذِنَ لَهٗ ۗحَتّٰىٓ اِذَا فُزِّعَ عَنْ 
قُلُوْبِهِمْ قَالُوْا مَاذَاۙ قَالَ رَبُّكُمْۗ قَالُوا الْحَقَّۚ وَهُوَ 
الْعَلِيُّ الْكَبِيْرُ wa lā 
tanfa'usy-syafā'atu 'indahū illā liman ażina lah, ḥattā iżā fuzzi'a 'ang
 qulụbihim qālụ māżā qāla rabbukum, qālul-ḥaqq, wa huwal-'aliyyul-kabīrDan
 syafaat (pertolongan) di sisi-Nya hanya berguna bagi orang yang telah 
diizinkan-Nya (memperoleh syafaat itu). Sehingga apabila telah 
dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata, “Apakah yang 
telah difirmankan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab, “(Perkataan) yang 
benar,” dan Dialah Yang Mahatinggi, Mahabesar.
 - ۞ قُلْ مَنْ يَّرْزُقُكُمْ 
مِّنَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ قُلِ اللّٰهُ ۙوَاِنَّآ اَوْ اِيَّاكُمْ 
لَعَلٰى هُدًى اَوْ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ qul may yarzuqukum minas-samāwāti wal-arḍ, qulillāhu wa innā au iyyākum la'alā hudan au fī ḍalālim mubīnKatakanlah
 (Muhammad), “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari
 bumi?” Katakanlah, “Allah,” dan sesungguhnya kami atau kamu 
(orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan
 yang nyata.
 - قُلْ لَّا تُسْـَٔلُوْنَ عَمَّآ اَجْرَمْنَا وَلَا نُسْـَٔلُ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ qul lā tus`alụna 'ammā ajramnā wa lā nus`alu 'ammā ta'malụnKatakanlah,
 “Kamu tidak akan dimintai tanggung jawab atas apa yang kami kerjakan 
dan kami juga tidak akan dimintai tanggung jawab atas apa yang kamu 
kerjakan.”
 - قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّۗ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيْمُ qul yajma'u bainanā rabbunā ṡumma yaftaḥu bainanā bil-ḥaqq, wa huwal-fattāḥul-'alīmKatakanlah,
 “Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi 
keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia Yang Maha Pemberi keputusan,
 Maha Mengetahui.”
 - قُلْ اَرُوْنِيَ الَّذِيْنَ اَلْحَقْتُمْ بِهٖ شُرَكَاۤءَ كَلَّا ۗبَلْ هُوَ اللّٰهُ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ qul arụniyallażīna alḥaqtum bihī syurakā`a kallā, bal huwallāhul-'azīzul-ḥakīmKatakanlah,
 “Perlihatkanlah kepadaku sembahan-sembahan yang kamu hubungkan dengan 
Dia sebagai sekutu-sekutu(-Nya), tidak mungkin! Sebenarnya Dialah Allah 
Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”
 - وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا كَاۤفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ wa mā arsalnāka illā kāffatal lin-nāsi basyīraw wa nażīraw wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụnDan
 Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan kepada semua umat 
manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, 
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
 - وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ wa yaqụlụna matā hāżal-wa'du ing kuntum ṣādiqīnDan mereka berkata, “Kapankah (datangnya) janji ini, jika kamu orang yang benar?”
 - قُلْ لَّكُمْ مِّيْعَادُ يَوْمٍ لَّا تَسْتَأْخِرُوْنَ عَنْهُ سَاعَةً وَّلَا تَسْتَقْدِمُوْنَ qul lakum mī'ādu yaumil lā tasta`khirụna 'an-hu sā'ataw wa lā tastaqdimụnKatakanlah,
 “Bagimu ada hari yang telah dijanjikan (hari Kiamat), kamu tidak dapat 
meminta penundaan atau percepatannya sesaat pun.”
 - وَقَالَ الَّذِيْنَ 
كَفَرُوْا لَنْ نُّؤْمِنَ بِهٰذَا الْقُرْاٰنِ وَلَا بِالَّذِيْ بَيْنَ 
يَدَيْهِۗ وَلَوْ تَرٰىٓ اِذِ الظّٰلِمُوْنَ مَوْقُوْفُوْنَ عِنْدَ 
رَبِّهِمْۖ يَرْجِعُ بَعْضُهُمْ اِلٰى بَعْضِ ِۨالْقَوْلَۚ يَقُوْلُ 
الَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْا لِلَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْا لَوْلَآ اَنْتُمْ 
لَكُنَّا مُؤْمِنِيْنَ wa qālallażīna kafarụ 
lan nu`mina bihāżal-qur`āni wa lā billażī baina yadaīh, walau tarā 
iżiẓ-ẓālimụna mauqụfụna 'inda rabbihim yarji'u ba'ḍuhum ilā 
ba'ḍinil-qaụl, yaqụlullażīnastuḍ'ifụ lillażīnastakbarụ lau lā antum 
lakunnā mu`minīnDan orang-orang kafir berkata,
 “Kami tidak akan beriman kepada Al-Qur'an ini dan tidak (pula) kepada 
Kitab yang sebelumnya.” Dan (alangkah mengerikan) kalau kamu melihat 
ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebagian 
mereka mengembalikan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang 
yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, 
“Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang mukmin.”
 - قَالَ الَّذِيْنَ 
اسْتَكْبَرُوْا لِلَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْٓا اَنَحْنُ صَدَدْنٰكُمْ عَنِ 
الْهُدٰى بَعْدَ اِذْ جَاۤءَكُمْ بَلْ كُنْتُمْ مُّجْرِمِيْنَ qālallażīnastakbarụ lillażīnastuḍ'ifū a naḥnu ṣadadnākum 'anil-hudā ba'da iż jā`akum bal kuntum mujrimīnOrang-orang
 yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah,
 “Kamikah yang telah menghalangimu untuk memperoleh petunjuk setelah 
petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak!) Sebenarnya kamu sendirilah 
orang-orang yang berbuat dosa.”
 - وَقَالَ الَّذِيْنَ 
اسْتُضْعِفُوْا لِلَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْا بَلْ مَكْرُ الَّيْلِ 
وَالنَّهَارِ اِذْ تَأْمُرُوْنَنَآ اَنْ نَّكْفُرَ بِاللّٰهِ وَنَجْعَلَ 
لَهٗٓ اَنْدَادًا ۗوَاَسَرُّوا النَّدَامَةَ لَمَّا رَاَوُا الْعَذَابَۗ 
وَجَعَلْنَا الْاَغْلٰلَ فِيْٓ اَعْنَاقِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ هَلْ 
يُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ wa
 qālallażīnastuḍ'ifụ lillażīnastakbarụ bal makrul-laili wan-nahāri iż 
ta`murụnanā an nakfura billāhi wa naj'ala lahū andādā, wa 
asarrun-nadāmata lammā ra`awul-'ażāb, wa ja'alnal-aglāla fī 
a'nāqillażīna kafarụ, hal yujzauna illā mā kānụ ya'malụnDan
 orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang 
menyombongkan diri, “(Tidak!) Sebenarnya tipu daya(mu) pada waktu malam 
dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami agar kami 
kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya.” Mereka 
menyatakan penyesalan ketika mereka melihat azab. Dan Kami pasangkan 
belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan
 sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.
 - وَمَآ اَرْسَلْنَا فِيْ قَرْيَةٍ مِّنْ نَّذِيْرٍ ِالَّا قَالَ مُتْرَفُوْهَآ ۙاِنَّا بِمَآ اُرْسِلْتُمْ بِهٖ كٰفِرُوْنَ wa mā arsalnā fī qaryatim min nażīrin illā qāla mutrafụhā innā bimā ursiltum bihī kāfirụnDan
 setiap Kami mengutus seorang pemberi peringatan kepada suatu negeri, 
orang-orang yang hidup mewah (di negeri itu) berkata, “Kami benar-benar 
mengingkari apa yang kamu sampaikan sebagai utusan.”
 - وَقَالُوْا نَحْنُ اَكْثَرُ اَمْوَالًا وَّاَوْلَادًاۙ وَّمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِيْنَ wa qālụ naḥnu akṡaru amwālaw wa aulādaw wa mā naḥnu bimu'ażżabīnDan mereka berkata, “Kami memiliki lebih banyak harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami tidak akan diazab.”
 - قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَqul inna rabbī yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u wa yaqdiru wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụnKatakanlah,
 “Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan 
membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki), tetapi kebanyakan manusia 
tidak mengetahui.”
 - وَمَآ اَمْوَالُكُمْ وَلَآ
 اَوْلَادُكُمْ بِالَّتِيْ تُقَرِّبُكُمْ عِنْدَنَا زُلْفٰىٓ اِلَّا مَنْ 
اٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًاۙ فَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ جَزَاۤءُ الضِّعْفِ بِمَا 
عَمِلُوْا وَهُمْ فِى الْغُرُفٰتِ اٰمِنُوْنَ wa
 mā amwālukum wa lā aulādukum billatī tuqarribukum 'indanā zulfā illā 
man āmana wa 'amila ṣāliḥan fa ulā`ika lahum jazā`uḍ-ḍi'fi bimā 'amilụ 
wa hum fil-gurufāti āminụnDan bukanlah harta 
atau anak-anakmu yang mendekatkan kamu kepada Kami; melainkan 
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itulah yang 
memperoleh balasan yang berlipat ganda atas apa yang telah mereka 
kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam 
surga).
 - وَالَّذِيْنَ يَسْعَوْنَ فِيْٓ اٰيٰتِنَا مُعٰجِزِيْنَ اُولٰۤىِٕكَ فِى الْعَذَابِ مُحْضَرُوْنَ wallażīna yas'auna fī āyātinā mu'ājizīna ulā`ika fil-'ażābi muḥḍarụnDan
 orang-orang yang berusaha menentang ayat-ayat Kami untuk melemahkan 
(menggagalkan azab Kami), mereka itu dimasukkan ke dalam azab.
 - قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ
 الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗوَمَآ 
اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚوَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ
 qul inna rabbī yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u
 min 'ibādihī wa yaqdiru lah, wa mā anfaqtum min syai`in fa huwa 
yukhlifuh, wa huwa khairur-rāziqīnKatakanlah, 
“Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang 
Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.” Dan apa saja yang kamu 
infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang 
terbaik.
 - وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيْعًا ثُمَّ يَقُوْلُ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اَهٰٓؤُلَاۤءِ اِيَّاكُمْ كَانُوْا يَعْبُدُوْنَ wa yauma yaḥsyuruhum jamī'an ṡumma yaqụlu lil-malā`ikati a hā`ulā`i iyyākum kānụ ya'budụnDan
 (ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan mereka semuanya 
kemudian Dia berfirman kepada para malaikat, “Apakah kepadamu mereka ini
 dahulu menyembah?”
 - قَالُوْا سُبْحٰنَكَ اَنْتَ وَلِيُّنَا مِنْ دُوْنِهِمْ ۚبَلْ كَانُوْا يَعْبُدُوْنَ الْجِنَّ اَكْثَرُهُمْ بِهِمْ مُّؤْمِنُوْنَ qālụ sub-ḥānaka anta waliyyunā min dụnihim, bal kānụ ya'budụnal-jinna akṡaruhum bihim mu`minụnPara
 malaikat itu menjawab, “Mahasuci Engkau. Engkaulah pelindung kami, 
bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka 
beriman kepada jin itu.”
 - فَالْيَوْمَ لَا يَمْلِكُ 
بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ نَّفْعًا وَّلَا ضَرًّا ۗوَنَقُوْلُ لِلَّذِيْنَ 
ظَلَمُوْا ذُوْقُوْا عَذَابَ النَّارِ الَّتِيْ كُنْتُمْ بِهَا 
تُكَذِّبُوْنَ fal-yauma lā yamliku ba'ḍukum 
liba'ḍin naf'aw wa lā ḍarrā, wa naqụlu lillażīna ẓalamụ żụqụ 
'ażāban-nārillatī kuntum bihā tukażżibụnMaka 
pada hari ini sebagian kamu tidak kuasa (mendatangkan) manfaat maupun 
(menolak) mudarat kepada se-bagian yang lain. Dan Kami katakan kepada 
orang-orang yang zalim, “Rasakanlah olehmu azab neraka yang dahulu kamu 
dustakan.”
 - وَاِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ 
اٰيٰتُنَا بَيِّنٰتٍ قَالُوْا مَا هٰذَآ اِلَّا رَجُلٌ يُّرِيْدُ اَنْ 
يَّصُدَّكُمْ عَمَّا كَانَ يَعْبُدُ اٰبَاۤؤُكُمْ ۚوَقَالُوْا مَا هٰذَآ 
اِلَّآ اِفْكٌ مُّفْتَرًىۗ وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلْحَقِّ لَمَّا
 جَاۤءَهُمْۙ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ wa
 iżā tutlā 'alaihim āyātunā bayyināting qālụ mā hāżā illā rajuluy yurīdu
 ay yaṣuddakum 'ammā kāna ya'budu ābā`ukum, wa qālụ mā hāżā illā ifkum 
muftarā, wa qālallażīna kafarụ lil-ḥaqqi lammā jā`ahum in hāżā illā 
siḥrum mubīnDan apabila dibacakan kepada 
mereka ayat-ayat Kami yang terang, mereka berkata, “Orang ini tidak lain
 hanya ingin menghalang-halangi kamu dari apa yang disembah oleh nenek 
moyangmu,” dan mereka berkata, “(Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah 
kebohongan yang diada-adakan saja.” Dan orang-orang kafir berkata 
terhadap kebenaran ketika kebenaran (Al-Qur'an) itu datang kepada 
mereka, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”
 - وَمَآ اٰتَيْنٰهُمْ مِّنْ كُتُبٍ يَّدْرُسُوْنَهَا وَمَآ اَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمْ قَبْلَكَ مِنْ نَّذِيْرٍۗ wa mā ātaināhum ming kutubiy yadrusụnahā wa mā arsalnā ilaihim qablaka min nażīrDan
 Kami tidak pernah memberikan kepada mereka kitab-kitab yang mereka baca
 dan Kami tidak pernah mengutus seorang pemberi peringatan kepada mereka
 sebelum engkau (Muhammad).
 - وَكَذَّبَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۙ وَمَا بَلَغُوْا مِعْشَارَ مَآ اٰتَيْنٰهُمْ فَكَذَّبُوْا رُسُلِيْۗ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيْرِwa każżaballażīna ming qablihim wa mā balagụ mi'syāra mā ātaināhum fa każżabụ rusulī, fa kaifa kāna nakīrDan
 orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul) sedang 
orang-orang (kafir Mekah) itu belum sampai menerima sepersepuluh dari 
apa yang telah Kami berikan kepada orang-orang terdahulu itu namun 
mereka mendustakan para rasul-Ku. Maka (lihatlah) bagaimana dahsyatnya 
akibat kemurkaan-Ku.
 - ۞ قُلْ اِنَّمَآ اَعِظُكُمْ
 بِوَاحِدَةٍۚ اَنْ تَقُوْمُوْا لِلّٰهِ مَثْنٰى وَفُرَادٰى ثُمَّ 
تَتَفَكَّرُوْاۗ مَا بِصَاحِبِكُمْ مِّنْ جِنَّةٍۗ اِنْ هُوَ اِلَّا 
نَذِيْرٌ لَّكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيْدٍ qul
 innamā a'iẓukum biwāḥidah, an taqụmụ lillāhi maṡnā wa furādā ṡumma 
tatafakkarụ, mā biṣāḥibikum min jinnah, in huwa illā nażīrul lakum baina
 yadai 'ażābin syadīdKatakanlah, “Aku hendak 
memperingatkan kepadamu satu hal saja, yaitu agar kamu menghadap Allah 
(dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian agar kamu 
pikirkan (tentang Muhammad). Kawanmu itu tidak gila sedikit pun. Dia 
tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan bagi kamu sebelum 
(menghadapi) azab yang keras.”
 - قُلْ مَا سَاَلْتُكُمْ مِّنْ اَجْرٍ فَهُوَ لَكُمْۗ اِنْ اَجْرِيَ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ ۚوَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ qul mā sa`altukum min ajrin fa huwa lakum, in ajriya illā 'alallāh, wa huwa 'alā kulli syai`in syahīdKatakanlah
 (Muhammad), “Imbalan apa pun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk 
kamu. Imbalanku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala 
sesuatu.”
 - قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَقْذِفُ بِالْحَقِّۚ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ qul inna rabbī yaqżifu bil-ḥaqq, 'allāmul-guyụbKatakanlah, “Sesungguhnya Tuhanku mewahyukan kebenaran. Dia Maha Mengetahui segala yang gaib.”
 - قُلْ جَاۤءَ الْحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ الْبَاطِلُ وَمَا يُعِيْدُ qul jā`al-ḥaqqu wa mā yubdi`ul-bāṭilu wa mā yu'īdKatakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi.”
 - قُلْ اِنْ ضَلَلْتُ 
فَاِنَّمَآ اَضِلُّ عَلٰى نَفْسِيْۚ وَاِنِ اهْتَدَيْتُ فَبِمَا يُوْحِيْٓ
 اِلَيَّ رَبِّيْۗ اِنَّهٗ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ qul in ḍalaltu fa innamā aḍillu 'alā nafsī, wa inihtadaitu fa bimā yụḥī ilayya rabbī, innahụ samī'ung qarībKatakanlah,
 “Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat untuk diriku sendiri; dan 
jika aku mendapat petunjuk maka itu disebabkan apa yang diwahyukan 
Tuhanku kepadaku. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha-dekat.”
 - وَلَوْ تَرٰىٓ اِذْ فَزِعُوْا فَلَا فَوْتَ وَاُخِذُوْا مِنْ مَّكَانٍ قَرِيْبٍۙ walau tarā iż fazi'ụ fa lā fauta wa ukhiżụ mim makāning qarībDan
 (alangkah mengerikan) sekiranya engkau melihat mereka (orang-orang 
kafir) ketika terperanjat ketakutan (pada hari Kiamat); lalu mereka 
tidak dapat melepaskan diri dan mereka ditangkap dari tempat yang dekat 
(untuk dibawa ke neraka),
 - وَّقَالُوْٓا اٰمَنَّا بِهٖۚ وَاَنّٰى لَهُمُ التَّنَاوُشُ مِنْ مَّكَانٍۢ بَعِيْدٍۚ wa qālū āmannā bih, wa annā lahumut-tanāwusyu mim makānim ba'īddan (ketika) mereka berkata, “Kami beriman kepada-Nya.” Namun bagaimana mereka dapat mencapai (keimanan) dari tempat yang jauh?
 - وَقَدْ كَفَرُوْا بِهٖ مِنْ قَبْلُۚ وَيَقْذِفُوْنَ بِالْغَيْبِ مِنْ مَّكَانٍۢ بَعِيْدٍۚ wa qad kafarụ bihī ming qabl, wa yaqżifụna bil-gaibi mim makānim ba'īdDan sungguh, mereka telah mengingkari Allah sebelum itu; dan mereka mendustakan tentang yang gaib dari tempat yang jauh.
 - وَحِيْلَ بَيْنَهُمْ 
وَبَيْنَ مَا يَشْتَهُوْنَۙ كَمَا فُعِلَ بِاَشْيَاعِهِمْ مِّنْ قَبْلُۗ 
اِنَّهُمْ كَانُوْا فِيْ شَكٍّ مُّرِيْبٍwa hīla bainahum wa baina mā yasytahụna kamā fu'ila bi`asy-yā'ihim ming qabl, innahum kānụ fī syakkim murībDan
 diberi penghalang antara mereka dengan apa yang mereka inginkan 
sebagaimana yang dilakukan terhadap orang-orang yang sepaham dengan 
mereka yang terdahulu. Sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) dalam 
keraguan yang mendalam.
 
 Referensi:  https://tafsirweb.com/37167-surat-saba.html