An Nahl (Muhammad Abdul Karim)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- اَتٰىٓ اَمْرُ اللّٰهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوْهُ ۗسُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ atā amrullāhi fa lā tasta'jilụh, sub-ḥānahụ wa ta'ālā 'ammā yusyrikụnKetetapan
Allah pasti datang, maka janganlah kamu meminta agar dipercepat
(datang)nya. Mahasuci Allah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka
persekutukan.
- يُنَزِّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةَ
بِالرُّوْحِ مِنْ اَمْرِهٖ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖٓ اَنْ
اَنْذِرُوْٓا اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاتَّقُوْنِ yunazzilul-malā`ikata bir-rụḥi min amrihī 'alā may yasyā`u min 'ibādihī an anżirū annahụ lā ilāha illā ana fattaqụnDia
menurunkan para malaikat membawa wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa
yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, (dengan berfirman) yaitu,
“Peringatkanlah (hamba-hamba-Ku), bahwa tidak ada tuhan selain Aku,
maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku.”
- خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّۗ تَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ khalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, ta'ālā 'ammā yusyrikụnDia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan.
- خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌ khalaqal-insāna min nuṭfatin fa iżā huwa khaṣīmum mubīnDia telah menciptakan manusia dari mani, ternyata dia menjadi pembantah yang nyata.
- وَالْاَنْعَامَ خَلَقَهَا لَكُمْ فِيْهَا دِفْءٌ وَّمَنَافِعُ وَمِنْهَا تَأْكُلُوْنَ wal-an'āma khalaqahā lakum fīhā dif`uw wa manāfi'u wa min-hā ta`kulụnDan
hewan ternak telah diciptakan-Nya, untuk kamu padanya ada (bulu) yang
menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan.
- وَلَكُمْ فِيْهَا جَمَالٌ حِيْنَ تُرِيْحُوْنَ وَحِيْنَ تَسْرَحُوْنَۖwa lakum fīhā jamālun ḥīna turīḥụna wa ḥīna tasraḥụnDan
kamu memperoleh keindahan padanya, ketika kamu membawanya kembali ke
kandang dan ketika kamu melepaskannya (ke tempat penggembalaan).
- وَتَحْمِلُ اَثْقَالَكُمْ
اِلٰى بَلَدٍ لَّمْ تَكُوْنُوْا بٰلِغِيْهِ اِلَّا بِشِقِّ الْاَنْفُسِۗ
اِنَّ رَبَّكُمْ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌۙwa taḥmilu aṡqālakum ilā baladil lam takụnụ bāligīhi illā bisyiqqil-anfus, inna rabbakum lara`ụfur raḥīmDan
ia mengangkut beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup
mencapainya, kecuali dengan susah payah. Sungguh, Tuhanmu Maha Pengasih,
Maha Penyayang,
- وَّالْخَيْلَ وَالْبِغَالَ وَالْحَمِيْرَ لِتَرْكَبُوْهَا وَزِيْنَةًۗ وَيَخْلُقُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَwal-khaila wal-bigāla wal-ḥamīra litarkabụhā wa zīnah, wa yakhluqu mā lā ta'lamụndan
(Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, untuk kamu tunggangi
dan (menjadi) perhiasan. Allah menciptakan apa yang tidak kamu ketahui.
- وَعَلَى اللّٰهِ قَصْدُ السَّبِيْلِ وَمِنْهَا جَاۤىِٕرٌ ۗوَلَوْ شَاۤءَ لَهَدٰىكُمْ اَجْمَعِيْنَ wa 'alallāhi qaṣdus-sabīli wa min-hā jā`ir, walau syā`a lahadākum ajma'īnDan
hak Allah menerangkan jalan yang lurus, dan di antaranya ada (jalan)
yang menyimpang. Dan jika Dia menghendaki, tentu Dia memberi petunjuk
kamu semua (ke jalan yang benar).
- هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً لَّكُمْ مِّنْهُ شَرَابٌ وَّمِنْهُ شَجَرٌ فِيْهِ تُسِيْمُوْنَ huwallażī anzala minas-samā`i mā`al lakum min-hu syarābuw wa min-hu syajarun fīhi tusīmụnDialah
yang telah menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu, sebagiannya
menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuhan, padanya kamu
menggembalakan ternakmu.
- يُنْۢبِتُ لَكُمْ بِهِ
الزَّرْعَ وَالزَّيْتُوْنَ وَالنَّخِيْلَ وَالْاَعْنَابَ وَمِنْ كُلِّ
الثَّمَرٰتِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَyumbitu
lakum bihiz-zar'a waz-zaitụna wan-nakhīla wal-a'nāba wa ming
kulliṡ-ṡamarāt, inna fī żālika la`āyatal liqaumiy yatafakkarụnDengan
(air hujan) itu Dia menumbuhkan untuk kamu tanam-tanaman, zaitun,
kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sungguh, pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang
berpikir.
- وَسَخَّرَ لَكُمُ الَّيْلَ
وَالنَّهَارَۙ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۗوَالنُّجُوْمُ مُسَخَّرٰتٌۢ
بِاَمْرِهٖ ۗاِنَّ فِي ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَۙwa
sakhkhara lakumul-laila wan-nahāra wasy-syamsa wal-qamar, wan-nujụmu
musakhkharātum bi`amrih, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy ya'qilụnDia
menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu, dan
bin-tang-bintang dikendalikan dengan perintah-Nya. Sungguh, pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
orang yang mengerti,
- وَمَا ذَرَاَ لَكُمْ فِى الْاَرْضِ مُخْتَلِفًا اَلْوَانُهٗ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّذَّكَّرُوْنَ wa mā żara`a lakum fil-arḍi mukhtalifan alwānuh, inna fī żālika la`āyatal liqaumiy yażżakkarụndan
(Dia juga mengendalikan) apa yang Dia ciptakan untukmu di bumi ini
dengan berbagai jenis dan macam warnanya. Sungguh, pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang
mengambil pelajaran.
- وَهُوَ الَّذِيْ سَخَّرَ
الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوْا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَّتَسْتَخْرِجُوْا
مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُوْنَهَاۚ وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيْهِ
وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ wa
huwallażī sakhkharal-baḥra lita`kulụ min-hu laḥman ṭariyyaw wa
tastakhrijụ min-hu ḥilyatan talbasụnahā, wa taral-fulka mawākhira fīhi
wa litabtagụ min faḍlihī wa la'allakum tasykurụnDan
Dialah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan
daging yang segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu) kamu
mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Kamu (juga) melihat perahu
berlayar padanya, dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya, dan agar
kamu bersyukur.
- وَاَلْقٰى فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ بِكُمْ وَاَنْهٰرًا وَّسُبُلًا لَّعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَۙwa alqā fil-arḍi rawāsiya an tamīda bikum wa an-hāraw wa subulal la'allakum tahtadụnDan
Dia menancapkan gunung di bumi agar bumi itu tidak goncang bersama
kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu
mendapat petunjuk,
- وَعَلٰمٰتٍۗ وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُوْنَ wa 'alāmāt, wa bin-najmi hum yahtadụndan (Dia menciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang mereka mendapat petunjuk.
- اَفَمَنْ يَّخْلُقُ كَمَنْ لَّا يَخْلُقُۗ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ a fa may yakhluqu kamal lā yakhluq, a fa lā tażakkarụnMaka apakah (Allah) yang menciptakan sama dengan yang tidak dapat menciptakan (sesuatu)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
- وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ wa in ta'uddụ ni'matallāhi lā tuḥṣụhā, innallāha lagafụrur raḥīmDan
jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu
menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha
Penyayang.
- وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تُسِرُّوْنَ وَمَا تُعْلِنُوْنَ wallāhu ya'lamu mā tusirrụna wa mā tu'linụnDan Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan.
- وَالَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَا يَخْلُقُوْنَ شَيْـًٔا وَّهُمْ يُخْلَقُوْنَۗ wallażīna yad'ụna min dụnillāhi lā yakhluqụna syai`aw wa hum yukhlaqụnDan
(berhala-berhala) yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat
sesuatu apa pun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang.
- اَمْوَاتٌ غَيْرُ اَحْيَاۤءٍ ۗوَمَا يَشْعُرُوْنَۙ اَيَّانَ يُبْعَثُوْنَ amwātun gairu aḥyā`, wa mā yasy'urụna ayyāna yub'aṡụn(Berhala-berhala itu) benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui kapankah (penyembahnya) dibangkitkan.
- اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ ۚفَالَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ قُلُوْبُهُمْ مُّنْكِرَةٌ وَّهُمْ مُّسْتَكْبِرُوْنَ ilāhukum ilāhuw wāḥid, fallażīna lā yu`minụna bil-ākhirati qulụbuhum mungkiratuw wa hum mustakbirụnTuhan
kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang yang tidak beriman kepada
akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah), dan mereka adalah
orang yang sombong.
- لَا جَرَمَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَ ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِيْنَ lā jarama annallāha ya'lamu mā yusirrụna wa mā yu'linụn, innahụ lā yuḥibbul-mustakbirīnTidak
diragukan lagi bahwa Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan
apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang
sombong.
- وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ مَّاذَآ اَنْزَلَ رَبُّكُمْ ۙقَالُوْٓا اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ wa iżā qīla lahum māżā anzala rabbukum qālū asāṭīrul-awwalīnDan apabila dikatakan kepada mereka, “Apakah yang telah diturunkan Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Dongeng-dongeng orang dahulu,”
- لِيَحْمِلُوْٓا
اَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَّوْمَ الْقِيٰمَةِ ۙوَمِنْ اَوْزَارِ الَّذِيْنَ
يُضِلُّوْنَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ اَلَا سَاۤءَ مَا يَزِرُوْنَ liyaḥmilū auzārahum kāmilatay yaumal-qiyāmati wa min auzārillażīna yuḍillụnahum bigairi 'ilm, alā sā`a mā yazirụn(ucapan
mereka) menyebabkan mereka pada hari Kiamat memikul dosa-dosanya
sendiri secara sempurna, dan sebagian dosa-dosa orang yang mereka
sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan).
Ingatlah, alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul itu.
- قَدْ مَكَرَ الَّذِيْنَ
مِنْ قَبْلِهِمْ فَاَتَى اللّٰهُ بُنْيَانَهُمْ مِّنَ الْقَوَاعِدِ فَخَرَّ
عَلَيْهِمُ السَّقْفُ مِنْ فَوْقِهِمْ وَاَتٰىهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ
لَا يَشْعُرُوْنَ qad makarallażīna ming
qablihim fa atallāhu bun-yānahum minal-qawā'idi fa kharra
'alaihimus-saqfu min fauqihim wa atāhumul-'ażābu min ḥaiṡu lā yasy'urụnSungguh,
orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan tipu daya, maka Allah
menghancurkan rumah-rumah mereka mulai dari pondasinya, lalu atap (rumah
itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan siksa itu datang kepada mereka
dari arah yang tidak mereka sadari.
- ثُمَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ
يُخْزِيْهِمْ وَيَقُوْلُ اَيْنَ شُرَكَاۤءِيَ الَّذِيْنَ كُنْتُمْ
تُشَاۤقُّوْنَ فِيْهِمْ ۗقَالَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ اِنَّ
الْخِزْيَ الْيَوْمَ وَالسُّوْۤءَ عَلَى الْكٰفِرِيْنَۙṡumma
yaumal-qiyāmati yukhzīhim wa yaqụlu aina syurakā`iyallażīna kuntum
tusyāqqụna fīhim, qālallażīna ụtul-'ilma innal-khizyal-yauma was-sū`a
'alal-kāfirīnKemudian Allah menghinakan mereka
pada hari Kiamat, dan berfirman, “Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu (yang
karena membelanya) kamu selalu memusuhi mereka (nabi-nabi dan orang
yang beriman)?” Orang-orang yang diberi ilmu berkata, “Sesungguhnya
kehinaan dan azab pada hari ini ditimpakan kepada orang yang kafir,”
- الَّذِيْنَ تَتَوَفّٰىهُمُ
الْمَلٰۤىِٕكَةُ ظَالِمِيْٓ اَنْفُسِهِمْ ۖفَاَلْقَوُا السَّلَمَ مَا
كُنَّا نَعْمَلُ مِنْ سُوْۤءٍ ۗبَلٰىٓ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌۢ بِمَا
كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ allażīna
tatawaffāhumul-malā`ikatu ẓālimī anfusihim fa alqawus-salama mā kunnā
na'malu min sū`, balā innallāha 'alīmum bimā kuntum ta'malụn(yaitu)
orang yang dicabut nyawanya oleh para malaikat dalam keadaan (berbuat)
zalim kepada diri sendiri, lalu mereka menyerahkan diri (sambil
berkata), “Kami tidak pernah mengerjakan sesuatu kejahatan pun.”
(Malaikat menjawab), “Pernah! Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang telah kamu kerjakan.”
- فَادْخُلُوْٓا اَبْوَابَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗفَلَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِيْنَ fadkhulū abwāba jahannama khālidīna fīhā, fa labi`sa maṡwal-mutakabbirīnMaka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Pasti itu seburuk-buruk tempat orang yang menyombongkan diri.
- ۞ وَقِيْلَ لِلَّذِيْنَ
اتَّقَوْا مَاذَآ اَنْزَلَ رَبُّكُمْ ۗقَالُوْا خَيْرًا ۚلِلَّذِيْنَ
اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَلَدَارُ الْاٰخِرَةِ
خَيْرٌ ۗوَلَنِعْمَ دَارُ الْمُتَّقِيْنَۙwa
qīla lillażīnattaqau māżā anzala rabbukum, qālụ khairā, lillażīna aḥsanụ
fī hāżihid-dun-yā ḥasanah, wa ladārul-ākhirati khaīr, wa lani'ma
dārul-muttaqīnDan kemudian dikatakan kepada
orang yang bertakwa, “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka
menjawab, “Kebaikan.” Bagi orang yang berbuat baik di dunia ini
mendapat (balasan) yang baik. Dan sesungguhnya negeri akhirat pasti
lebih baik. Dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,
- جَنّٰتُ عَدْنٍ
يَّدْخُلُوْنَهَا تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ لَهُمْ فِيْهَا مَا
يَشَاۤءُوْنَ ۗ كَذٰلِكَ يَجْزِى اللّٰهُ الْمُتَّقِيْنَۙjannātu 'adniy yadkhulụnahā tajrī min taḥtihal-an-hāru lahum fīhā mā yasyā`ụn, każālika yajzillāhul-muttaqīn(yaitu)
surga-surga ‘Adn yang mereka masuki, mengalir di bawahnya
sungai-sungai, di dalam (surga) itu mereka mendapat segala apa yang
diinginkan. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang yang
bertakwa,
- الَّذِيْنَ تَتَوَفّٰىهُمُ
الْمَلٰۤىِٕكَةُ طَيِّبِيْنَ ۙيَقُوْلُوْنَ سَلٰمٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا
الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ allażīna tatawaffāhumul-malā`ikatu ṭayyibīna yaqụlụna salāmun 'alaikumudkhulul-jannata bimā kuntum ta'malụn(yaitu)
orang yang ketika diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik,
mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka), “Salamun ‘alaikum,
masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan.”
- هَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّآ
اَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَوْ يَأْتِيَ اَمْرُ رَبِّكَ ۗ
كَذٰلِكَ فَعَلَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۗوَمَا ظَلَمَهُمُ اللّٰهُ
وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ hal
yanẓurụna illā an ta`tiyahumul-malā`ikatu au ya`tiya amru rabbik,
każālika fa'alallażīna ming qablihim, wa mā ẓalamahumullāhu wa lāking
kānū anfusahum yaẓlimụnTidak ada yang ditunggu
mereka (orang kafir) selain datangnya para malaikat kepada mereka atau
datangnya perintah Tuhanmu. Demikianlah yang telah diperbuat oleh
orang-orang (kafir) sebelum mereka. Allah tidak menzalimi mereka, justru
merekalah yang (selalu) menzalimi diri mereka sendiri.
- فَاَصَابَهُمْ سَيِّاٰتُ مَا عَمِلُوْا وَحَاقَ بِهِمْ مَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ fa aṣābahum sayyi`ātu mā 'amilụ wa ḥāqa bihim mā kānụ bihī yastahzi`ụnMaka mereka ditimpa azab (akibat) perbuatan mereka dan diliputi oleh azab yang dulu selalu mereka perolok-olokkan.
- وَقَالَ الَّذِيْنَ
اَشْرَكُوْا لَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ مَا عَبَدْنَا مِنْ دُوْنِهٖ مِنْ شَيْءٍ
نَّحْنُ وَلَآ اٰبَاۤؤُنَا وَلَا حَرَّمْنَا مِنْ دُوْنِهٖ مِنْ شَيْءٍ ۗ
كَذٰلِكَ فَعَلَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۚفَهَلْ عَلَى الرُّسُلِ
اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ wa qālallażīna
asyrakụ lau syā`allāhu mā 'abadnā min dụnihī min syai`in naḥnu wa lā
ābā`unā wa lā ḥarramnā min dụnihī min syaī`, każālika fa'alallażīna ming
qablihim, fa hal 'alar-rusuli illal-balāgul-mubīnDan
orang musyrik berkata, “Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan
menyembah sesuatu apa pun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak
kami, dan tidak (pula) kami mengharamkan sesuatu pun tanpa (izin)-Nya.”
Demikianlah yang diperbuat oleh orang sebelum mereka. Bukankah kewajiban
para rasul hanya menyampaikan (amanat Allah) dengan jelas.
- وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ
كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا
الطَّاغُوْتَۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ هَدَى اللّٰهُ وَمِنْهُمْ مَّنْ حَقَّتْ
عَلَيْهِ الضَّلٰلَةُ ۗ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ
كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ wa laqad
ba'aṡnā fī kulli ummatir rasụlan ani'budullāha wajtanibuṭ-ṭāgụt, fa
min-hum man hadallāhu wa min-hum man ḥaqqat 'alaihiḍ-ḍalālah, fa sīrụ
fil-arḍi fanẓurụ kaifa kāna 'āqibatul-mukażżibīnDan
sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk
menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut”, kemudian di antara
mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam
kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).
- اِنْ تَحْرِصْ عَلٰى هُدٰىهُمْ فَاِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ مَنْ يُّضِلُّ وَمَا لَهُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَ in taḥriṣ 'alā hudāhum fa innallāha lā yahdī may yuḍillu wa mā lahum min nāṣirīnJika
engkau (Muhammad) sangat mengharapkan agar mereka mendapat petunjuk,
maka sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang
disesatkan-Nya, dan mereka tidak mempunyai penolong.
- وَاَقْسَمُوْا بِاللّٰهِ
جَهْدَ اَيْمَانِهِمْۙ لَا يَبْعَثُ اللّٰهُ مَنْ يَّمُوْتُۗ بَلٰى وَعْدًا
عَلَيْهِ حَقًّا وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙwa aqsamụ billāhi jahda aimānihim lā yab'aṡullāhu may yamụt, balā wa'dan 'alaihi ḥaqqaw wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụnDan
mereka bersumpah dengan (nama) Allah dengan sumpah yang
sungguh-sungguh, “Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati.” Tidak
demikian (pasti Allah akan membangkitkannya), sebagai suatu janji yang
benar dari-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
- لِيُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِيْ يَخْتَلِفُوْنَ فِيْهِ وَلِيَعْلَمَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّهُمْ كَانُوْا كٰذِبِيْنَ liyubayyina lahumullażī yakhtalifụna fīhi wa liya'lamallażīna kafarū annahum kānụ kāżibīnagar
Dia menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu, dan
agar orang kafir itu mengetahui bahwa mereka adalah orang yang berdusta.
- اِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ اِذَآ اَرَدْنٰهُ اَنْ نَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ innamā qaulunā lisyai`in iżā aradnāhu an naqụla lahụ kun fa yakụnSesungguhnya
firman Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya
mengatakan kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.
- وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا
فِى اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مَا ظُلِمُوْا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِى الدُّنْيَا
حَسَنَةً ۗوَلَاَجْرُ الْاٰخِرَةِ اَكْبَرُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَۙwallażīna hājarụ fillāhi mim ba'di mā ẓulimụ lanubawwi`annahum fid-dun-yā ḥasanah, wa la`ajrul-ākhirati akbar, lau kānụ ya'lamụnDan
orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka dizalimi, pasti Kami
akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia. Dan pahala di
akhirat pasti lebih besar, sekiranya mereka mengetahui,
- الَّذِيْنَ صَبَرُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ allażīna ṣabarụ wa 'alā rabbihim yatawakkalụn(yaitu) orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.
- وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ
قَبْلِكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوْحِيْٓ اِلَيْهِمْ فَاسْـَٔلُوْٓا اَهْلَ
الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَۙwa mā arsalnā ming qablika illā rijālan nụḥī ilaihim fas`alū ahlaż-żikri ing kuntum lā ta'lamụnDan
Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang
laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada
orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,
- بِالْبَيِّنٰتِ
وَالزُّبُرِۗ وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا
نُزِّلَ اِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ bil-bayyināti waz-zubur, wa anzalnā ilaikaż-żikra litubayyina lin-nāsi mā nuzzila ilaihim wa la'allahum yatafakkarụn(mereka
Kami utus) dengan membawa keterangan-keterangan (mukjizat) dan
kitab-kitab. Dan Kami turunkan Ad-Dzikr (Al-Qur'an) kepadamu, agar
engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada
mereka dan agar mereka memikirkan,
- اَفَاَمِنَ الَّذِيْنَ
مَكَرُوا السَّيِّاٰتِ اَنْ يَّخْسِفَ اللّٰهُ بِهِمُ الْاَرْضَ اَوْ
يَأْتِيَهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُوْنَۙa fa aminallażīna makarus-sayyi`āti ay yakhsifallāhu bihimul-arḍa au ya`tiyahumul-'ażābu min ḥaiṡu lā yasy'urụnmaka
apakah orang yang membuat tipu daya yang jahat itu, merasa aman (dari
bencana) dibenamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, atau (terhadap)
datangnya siksa kepada mereka dari arah yang tidak mereka sadari,
- اَوْ يَأْخُذَهُمْ فِيْ تَقَلُّبِهِمْ فَمَا هُمْ بِمُعْجِزِيْنَۙau ya`khużahum fī taqallubihim fa mā hum bimu'jizīnatau Allah mengazab mereka pada waktu mereka dalam perjalanan; sehingga mereka tidak berdaya menolak (azab itu),
- اَوْ يَأْخُذَهُمْ عَلٰى تَخَوُّفٍۗ فَاِنَّ رَبَّكُمْ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ au ya`khużahum 'alā takhawwuf, fa inna rabbakum lara`ụfur raḥīmatau Allah mengazab mereka dengan berangsur-angsur (sampai binasa). Maka sungguh, Tuhanmu Maha Pengasih, Maha Penyayang.
- اَوَلَمْ يَرَوْا اِلٰى
مَا خَلَقَ اللّٰهُ مِنْ شَيْءٍ يَّتَفَيَّؤُا ظِلٰلُهٗ عَنِ الْيَمِيْنِ
وَالشَّمَاۤىِٕلِ سُجَّدًا لِّلّٰهِ وَهُمْ دَاخِرُوْنَ a wa lam yarau ilā mā khalaqallāhu min syai`iy yatafayya`u ẓilāluhụ 'anil-yamīni wasy-syamā`ili sujjadal lillāhi wa hum dākhirụnDan
apakah mereka tidak memperhatikan suatu benda yang diciptakan Allah,
bayang-bayangnya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri, dalam keadaan
sujud kepada Allah, dan mereka (bersikap) rendah hati.
- وَلِلّٰهِ يَسْجُدُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ wa lillāhi yasjudu mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍi min dābbatiw wal-malā`ikatu wa hum lā yastakbirụnDan
segala apa yang ada di langit dan di bumi hanya bersujud kepada Allah
yaitu semua makhluk bergerak (bernyawa) dan (juga) para malaikat, dan
mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.
- يَخَافُوْنَ رَبَّهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ۩ yakhāfụna rabbahum min fauqihim wa yaf'alụna mā yu`marụnMereka takut kepada Tuhan yang (berkuasa) di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).
- ۞ وَقَالَ اللّٰهُ لَا تَتَّخِذُوْٓا اِلٰهَيْنِ اثْنَيْنِۚ اِنَّمَا هُوَ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَاِيَّايَ فَارْهَبُوْنِ wa qālallāhu lā tattakhiżū ilāhainiṡnaīn, innamā huwa ilāhuw wāḥidun fa iyyāya far-habụnDan
Allah berfirman, “Janganlah kamu menyembah dua tuhan; hanyalah Dia
Tuhan Yang Maha Esa. Maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut.”
- وَلَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَلَهُ الدِّيْنُ وَاصِبًاۗ اَفَغَيْرَ اللّٰهِ تَتَّقُوْنَ wa lahụ mā fis-samāwāti wal-arḍi wa lahud-dīnu wāṣibā, a fa gairallāhi tattaqụnDan
milik-Nya meliputi segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan
kepada-Nyalah (ibadah dan) ketaatan selama-lamanya. Mengapa kamu takut
kepada selain Allah?
- وَمَا بِكُمْ مِّنْ نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ثُمَّ اِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَاِلَيْهِ تَجْـَٔرُوْنَۚ wa mā bikum min ni'matin fa minallāhi ṡumma iżā massakumuḍ-ḍurru fa ilaihi taj`arụnDan
segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila
kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.
- ثُمَّ اِذَا كَشَفَ الضُّرَّ عَنْكُمْ اِذَا فَرِيْقٌ مِّنْكُمْ بِرَبِّهِمْ يُشْرِكُوْنَۙṡumma iżā kasyafaḍ-ḍurra 'angkum iżā farīqum mingkum birabbihim yusyrikụnKemudian apabila Dia telah menghilangkan bencana dari kamu, malah sebagian kamu mempersekutukan Tuhan dengan (yang lain).
- لِيَكْفُرُوْا بِمَآ اٰتَيْنٰهُمْۗ فَتَمَتَّعُوْاۗ فَسَوْفَ تَعْلَمُوْنَ liyakfurụ bimā ātaināhum, fa tamatta'ụ, fa saufa ta'lamụnBiarlah
mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka;
bersenang-senanglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya).
- وَيَجْعَلُوْنَ لِمَا لَا يَعْلَمُوْنَ نَصِيْبًا مِّمَّا رَزَقْنٰهُمْۗ تَاللّٰهِ لَتُسْـَٔلُنَّ عَمَّا كُنْتُمْ تَفْتَرُوْنَ wa yaj'alụna limā lā ya'lamụna naṣībam mimmā razaqnāhum, tallāhi latus`alunna 'ammā kuntum taftarụnDan
mereka menyediakan sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada
mereka, untuk berhala-berhala yang mereka tidak mengetahui
(kekuasaannya). Demi Allah, kamu pasti akan ditanyai tentang apa yang
telah kamu ada-adakan.
- وَيَجْعَلُوْنَ لِلّٰهِ الْبَنٰتِ سُبْحٰنَهٗۙ وَلَهُمْ مَّا يَشْتَهُوْنَ wa yaj'alụna lillāhil-banāti sub-ḥānahụ wa lahum mā yasytahụnDan
mereka menetapkan anak perempuan bagi Allah. Mahasuci Dia, sedang untuk
mereka sendiri apa yang mereka sukai (anak laki-laki).
- وَاِذَا بُشِّرَ اَحَدُهُمْ بِالْاُنْثٰى ظَلَّ وَجْهُهٗ مُسْوَدًّا وَّهُوَ كَظِيْمٌۚ wa iżā busysyira aḥaduhum bil-unṡā ẓalla waj-huhụ muswaddaw wa huwa kaẓīmPadahal
apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak
perempuan, wajahnya menjadi hitam (merah padam), dan dia sangat marah.
- يَتَوٰرٰى مِنَ الْقَوْمِ
مِنْ سُوْۤءِ مَا بُشِّرَ بِهٖۗ اَيُمْسِكُهٗ عَلٰى هُوْنٍ اَمْ يَدُسُّهٗ
فِى التُّرَابِۗ اَلَا سَاۤءَ مَا يَحْكُمُوْنَ yatawarā minal-qaumi min sū`i mā busysyira bih, a yumsikuhụ 'alā hụnin am yadussuhụ fit-turāb, alā sā`a mā yaḥkumụnDia
bersembunyi dari orang banyak, disebabkan kabar buruk yang disampaikan
kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan (menanggung) kehinaan
atau akan membenamkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ingatlah alangkah
buruknya (putusan) yang mereka tetapkan itu.
- لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ مَثَلُ السَّوْءِۚ وَلِلّٰهِ الْمَثَلُ الْاَعْلٰىۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُlillażīna lā yu`minụna bil-ākhirati maṡalus-saụ`, walillāhil-maṡalul-a'lā, wa huwal-'azīzul-ḥakīmBagi
orang-orang yang tidak beriman pada (kehidupan) akhirat, (mempunyai)
sifat yang buruk; dan Allah mempunyai sifat Yang Mahatinggi. Dan Dia
Mahaperkasa, Mahabijaksana.
- وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللّٰهُ
النَّاسَ بِظُلْمِهِمْ مَّا تَرَكَ عَلَيْهَا مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّلٰكِنْ
يُّؤَخِّرُهُمْ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا
يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ walau
yu`ākhiżullāhun-nāsa biẓulmihim mā taraka 'alaihā min dābbatiw wa lākiy
yu`akhkhiruhum ilā ajalim musammā, fa iżā jā`a ajaluhum lā
yasta`khirụna sā'ataw wa lā yastaqdimụnDan
kalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan
ada yang ditinggalkan-Nya (di bumi) dari makhluk yang melata sekalipun,
tetapi Allah menangguhkan mereka sampai waktu yang sudah ditentukan.
Maka apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau
percepatan sesaat pun.
- وَيَجْعَلُوْنَ لِلّٰهِ
مَا يَكْرَهُوْنَ وَتَصِفُ اَلْسِنَتُهُمُ الْكَذِبَ اَنَّ لَهُمُ
الْحُسْنٰى لَا جَرَمَ اَنَّ لَهُمُ النَّارَ وَاَنَّهُمْ مُّفْرَطُوْنَ wa
yaj'alụna lillāhi mā yakrahụna wa taṣifu alsinatuhumul-każiba anna
lahumul-ḥusnā lā jarama anna lahumun-nāra wa annahum mufraṭụnDan
mereka menetapkan bagi Allah apa yang mereka sendiri membencinya, dan
lidah mereka mengucapkan kebohongan, bahwa sesungguhnya (segala) yang
baik-baik untuk mereka. Tidaklah diragukan bahwa nerakalah bagi mereka,
dan sesungguhnya mereka segera akan dimasukkan (ke dalamnya).
- تَاللّٰهِ لَقَدْ
اَرْسَلْنَآ اِلٰٓى اُمَمٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ
اَعْمَالَهُمْ فَهُوَ وَلِيُّهُمُ الْيَوْمَ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ tallāhi
laqad arsalnā ilā umamim ming qablika fa zayyana lahumusy-syaiṭānu
a'mālahum fa huwa waliyyuhumul-yauma wa lahum 'ażābun alīmDemi
Allah, sungguh Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat
sebelum engkau (Muhammad), tetapi setan menjadikan terasa indah bagi
mereka perbuatan mereka (yang buruk), sehingga dia (setan) menjadi
pemimpin mereka pada hari ini dan mereka akan mendapat azab yang sangat
pedih.
- وَمَآ اَنْزَلْنَا
عَلَيْكَ الْكِتٰبَ اِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِى اخْتَلَفُوْا
فِيْهِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ wa mā anzalnā 'alaikal-kitāba illā litubayyina lahumullażikhtalafụ fīhi wa hudaw wa raḥmatal liqaumiy yu`minụnDan
Kami tidak menurunkan Kitab (Al-Qur'an) ini kepadamu (Muhammad),
melainkan agar engkau dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka
perselisihkan, serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman.
- وَاللّٰهُ اَنْزَلَ مِنَ
السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَاۗ اِنَّ فِيْ
ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّسْمَعُوْنَ wallāhu anzala minas-samā`i mā`an fa aḥyā bihil-arḍa ba'da mautihā, inna fī żālika la`āyatal liqaumiy yasma'ụnDan
Allah menurunkan air (hujan) dari langit dan dengan air itu
dihidupkan-Nya bumi yang tadinya sudah mati. Sungguh, pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang
yang mendengarkan (pelajaran).
- وَاِنَّ لَكُمْ فِى
الْاَنْعَامِ لَعِبْرَةً ۚ نُسْقِيْكُمْ مِّمَّا فِيْ بُطُوْنِهٖ مِنْۢ
بَيْنِ فَرْثٍ وَّدَمٍ لَّبَنًا خَالِصًا سَاۤىِٕغًا لِّلشّٰرِبِيْنَ wa inna lakum fil-an'āmi la'ibrah, nusqīkum mimmā fī buṭụnihī mim baini farṡiw wa damil labanan khāliṣan sā`igal lisy-syāribīnDan
sungguh, pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi
kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya (berupa)
susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang
meminumnya.
- وَمِنْ ثَمَرٰتِ
النَّخِيْلِ وَالْاَعْنَابِ تَتَّخِذُوْنَ مِنْهُ سَكَرًا وَّرِزْقًا
حَسَنًاۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ wa min ṡamarātin-nakhīli wal-a'nābi tattakhiżụna min-hu sakaraw wa rizqan ḥasanā, inna fī żālika la`āyatal liqaumiy ya'qilụnDan
dari buah kurma dan anggur, kamu membuat minuman yang memabukkan dan
rezeki yang baik. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang mengerti.
- وَاَوْحٰى رَبُّكَ اِلَى النَّحْلِ اَنِ اتَّخِذِيْ مِنَ الْجِبَالِ بُيُوْتًا وَّمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُوْنَۙwa auḥā rabbuka ilan-naḥli anittakhiżī minal-jibāli buyụtaw wa minasy-syajari wa mimmā ya'risyụnDan
Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, “Buatlah sarang di gunung-gunung, di
pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia,
- ثُمَّ كُلِيْ مِنْ كُلِّ
الثَّمَرٰتِ فَاسْلُكِيْ سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًاۗ يَخْرُجُ مِنْ
بُطُوْنِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ اَلْوَانُهٗ ۖفِيْهِ شِفَاۤءٌ لِّلنَّاسِۗ
اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ṡumma
kulī ming kulliṡ-ṡamarāti faslukī subula rabbiki żululā, yakhruju mim
buṭụnihā syarābum mukhtalifun alwānuhụ fīhi syifā`ul lin-nās, inna fī
żālika la`āyatal liqaumiy yatafakkarụnkemudian
makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu
yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman
(madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir.
- وَاللّٰهُ خَلَقَكُمْ
ثُمَّ يَتَوَفّٰىكُمْ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ
لِكَيْ لَا يَعْلَمَ بَعْدَ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ
قَدِيْرٌ wallāhu khalaqakum ṡumma
yatawaffākum wa mingkum may yuraddu ilā arżalil-'umuri likai lā ya'lama
ba'da 'ilmin syai`ā, innallāha 'alīmung qadīrDan
Allah telah menciptakan kamu, kemudian mewafatkanmu, di antara kamu ada
yang dikembalikan kepada usia yang tua renta (pikun), sehingga dia
tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya. Sungguh, Allah
Maha Mengetahui, Mahakuasa.
- وَاللّٰهُ فَضَّلَ
بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ فِى الرِّزْقِۚ فَمَا الَّذِيْنَ فُضِّلُوْا
بِرَاۤدِّيْ رِزْقِهِمْ عَلٰى مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُمْ فَهُمْ فِيْهِ
سَوَاۤءٌۗ اَفَبِنِعْمَةِ اللّٰهِ يَجْحَدُوْنَ wallāhu
faḍḍala ba'ḍakum 'alā ba'ḍin fir-rizq, fa mallażīna fuḍḍilụ birāddī
rizqihim 'alā mā malakat aimānuhum fa hum fīhi sawā`, a fa
bini'matillāhi yaj-ḥadụnDan Allah melebihkan
sebagian kamu atas sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang
yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezekinya kepada
para hamba sahaya yang mereka miliki, sehingga mereka sama-sama
(merasakan) rezeki itu. Mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?
- وَاللّٰهُ جَعَلَ لَكُمْ
مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا وَّجَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَزْوَاجِكُمْ
بَنِيْنَ وَحَفَدَةً وَّرَزَقَكُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِۗ اَفَبِالْبَاطِلِ
يُؤْمِنُوْنَ وَبِنِعْمَتِ اللّٰهِ هُمْ يَكْفُرُوْنَۙwallāhu
ja'ala lakum min anfusikum azwājaw wa ja'ala lakum min azwājikum banīna
wa ḥafadataw wa razaqakum minaṭ-ṭayyibāt, a fa bil-bāṭili yu`minụna wa
bini'matillāhi hum yakfurụnDan Allah
menjadikan bagimu pasangan (suami atau istri) dari jenis kamu sendiri
dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu
rezeki dari yang baik. Mengapa mereka beriman kepada yang batil dan
mengingkari nikmat Allah?
- وَيَعْبُدُوْنَ مِنْ
دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَمْلِكُ لَهُمْ رِزْقًا مِّنَ السَّمٰوٰتِ
وَالْاَرْضِ شَيْـًٔا وَّلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ ۚ wa ya'budụna min dụnillāhi mā lā yamliku lahum rizqam minas-samāwāti wal-arḍi syai`aw wa lā yastaṭī'ụnDan
mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang sama sekali tidak dapat
memberikan rezeki kepada mereka, dari langit dan bumi, dan tidak akan
sanggup (berbuat apa pun).
- فَلَا تَضْرِبُوْا لِلّٰهِ الْاَمْثَالَ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ fa lā taḍribụ lillāhil-amṡāl, innallāha ya'lamu wa antum lā ta'lamụnMaka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sungguh, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
- ۞ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا
عَبْدًا مَّمْلُوْكًا لَّا يَقْدِرُ عَلٰى شَيْءٍ وَّمَنْ رَّزَقْنٰهُ
مِنَّا رِزْقًا حَسَنًا فَهُوَ يُنْفِقُ مِنْهُ سِرًّا وَّجَهْرًاۗ هَلْ
يَسْتَوٗنَ ۚ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ ۗبَلْ اَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَḍaraballāhu
maṡalan 'abdam mamlụkal lā yaqdiru 'alā syai`iw wa mar razaqnāhu minnā
rizqan ḥasanan fa huwa yunfiqu min-hu sirraw wa jahrā, hal yastawụn,
al-ḥamdu lillāh, bal akṡaruhum lā ya'lamụnAllah
membuat perumpamaan seorang hamba sahaya di bawah kekuasaan orang lain,
yang tidak berdaya berbuat sesuatu, dan seorang yang Kami beri rezeki
yang baik, lalu dia menginfakkan sebagian rezeki itu secara
sembunyi-sembunyi dan secara terang-terangan. Samakah mereka itu? Segala
puji hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
- وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا
رَّجُلَيْنِ اَحَدُهُمَآ اَبْكَمُ لَا يَقْدِرُ عَلٰى شَيْءٍ وَّهُوَ
كَلٌّ عَلٰى مَوْلٰىهُ ۗ اَيْنَمَا يُوَجِّهْهُّ لَا يَأْتِ بِخَيْرٍ ۖهَلْ
يَسْتَوِيْ هُوَۙ وَمَنْ يَّأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَهُوَ عَلٰى صِرَاطٍ
مُّسْتَقِيْمٍ wa ḍaraballāhu maṡalar
rajulaini aḥaduhumā abkamu lā yaqdiru 'alā syai`iw wa huwa kallun 'alā
maulāh, ainamā yuwajjihhu lā ya`ti bikhairin hal yastawī huwa wa may
ya`muru bil-'adli wa huwa 'alā ṣirāṭim mustaqīmDan
Allah (juga) membuat perumpamaan, dua orang laki-laki, yang seorang
bisu, tidak dapat berbuat sesuatu dan dia menjadi beban penanggungnya,
ke mana saja dia disuruh (oleh penanggungnya itu), dia sama sekali tidak
dapat mendatangkan suatu kebaikan. Samakah orang itu dengan orang yang
menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada di jalan yang lurus?
- وَلِلّٰهِ غَيْبُ
السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَآ اَمْرُ السَّاعَةِ اِلَّا كَلَمْحِ
الْبَصَرِ اَوْ هُوَ اَقْرَبُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ wa lillāhi gaibus-samāwāti wal-arḍ, wa mā amrus-sā'ati illā kalam-ḥil-baṣari au huwa aqrab, innallāha 'alā kulli syai`ing qadīrDan
milik Allah (segala) yang tersembunyi di langit dan di bumi. Urusan
kejadian Kiamat itu, hanya seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi).
Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
- وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ
مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ
لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُوْنَ wallāhu akhrajakum mim buṭụni
ummahātikum lā ta'lamụna syai`aw wa ja'ala lakumus-sam'a wal-abṣāra
wal-af`idata la'allakum tasykurụnDan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati
nurani, agar kamu bersyukur.
- اَلَمْ يَرَوْا اِلَى
الطَّيْرِ مُسَخَّرٰتٍ فِيْ جَوِّ السَّمَاۤءِ ۗمَا يُمْسِكُهُنَّ اِلَّا
اللّٰهُ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ a lam yarau ilaṭ-ṭairi musakhkharātin fī jawwis-samā`, mā yumsikuhunna illallāh, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yu`minụnTidakkah
mereka memperhatikan burung-burung yang dapat terbang di angkasa dengan
mudah. Tidak ada yang menahannya selain Allah. Sungguh, pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
orang-orang yang beriman.
- وَاللّٰهُ جَعَلَ لَكُمْ
مِّنْۢ بُيُوْتِكُمْ سَكَنًا وَّجَعَلَ لَكُمْ مِّنْ جُلُوْدِ الْاَنْعَامِ
بُيُوْتًا تَسْتَخِفُّوْنَهَا يَوْمَ ظَعْنِكُمْ وَيَوْمَ اِقَامَتِكُمْ ۙ
وَمِنْ اَصْوَافِهَا وَاَوْبَارِهَا وَاَشْعَارِهَآ اَثَاثًا وَّمَتَاعًا
اِلٰى حِيْنٍ wallāhu ja'ala lakum mim
buyụtikum sakanaw wa ja'ala lakum min julụdil-an'āmi buyụtan
tastakhiffụnahā yauma ẓa'nikum wa yauma iqāmatikum wa min aṣwāfihā wa
aubārihā wa asy'ārihā aṡāṡaw wa matā'an ilā ḥīnDan
Allah menjadikan rumah-rumah bagimu sebagai tempat tinggal dan Dia
menjadikan bagimu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit hewan ternak yang
kamu merasa ringan (membawa)nya pada waktu kamu bepergian dan pada
waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu unta,
dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan kesenangan sampai waktu
(tertentu).
- وَاللّٰهُ جَعَلَ لَكُمْ
مِّمَّا خَلَقَ ظِلٰلًا وَّجَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الْجِبَالِ اَكْنَانًا
وَّجَعَلَ لَكُمْ سَرَابِيْلَ تَقِيْكُمُ الْحَرَّ وَسَرَابِيْلَ
تَقِيْكُمْ بَأْسَكُمْ ۚ كَذٰلِكَ يُتِمُّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ
لَعَلَّكُمْ تُسْلِمُوْنَwallāhu ja'ala lakum
mimmā khalaqa ẓilālaw wa ja'ala lakum minal-jibāli aknānaw wa ja'ala
lakum sarābīla taqīkumul-ḥarra wa sarābīla taqīkum ba`sakum, każālika
yutimmu ni'matahụ 'alaikum la'allakum tuslimụnDan
Allah menjadikan tempat bernaung bagimu dari apa yang telah Dia
ciptakan, Dia menjadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung,
dan Dia menjadikan pakaian bagimu yang memeliharamu dari panas dan
pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikian
Allah menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu agar kamu berserah diri
(kepada-Nya).
- فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ fa in tawallau fa innamā 'alaikal-balāgul-mubīnMaka
jika mereka berpaling, maka ketahuilah kewajiban yang dibebankan atasmu
(Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.
- يَعْرِفُوْنَ نِعْمَتَ اللّٰهِ ثُمَّ يُنْكِرُوْنَهَا وَاَكْثَرُهُمُ الْكٰفِرُوْنَ ya'rifụna ni'matallāhi ṡumma yungkirụnahā wa akṡaruhumul-kāfirụnMereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang yang ingkar kepada Allah.
- وَيَوْمَ نَبْعَثُ مِنْ كُلِّ اُمَّةٍ شَهِيْدًا ثُمَّ لَا يُؤْذَنُ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَلَا هُمْ يُسْتَعْتَبُوْنَ wa yauma nab'aṡu ming kulli ummatin syahīdan ṡumma lā yu`żanu lillażīna kafarụ wa lā hum yusta'tabụnDan
(ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan seorang saksi (rasul)
dari setiap umat, kemudian tidak diizinkan kepada orang yang kafir
(untuk membela diri) dan tidak (pula) dibolehkan memohon ampunan.
- وَاِذَا رَاَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوا الْعَذَابَ فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ وَلَا هُمْ يُنْظَرُوْنَwa iżā ra`allażīna ẓalamul-'ażāba fa lā yukhaffafu 'an-hum wa lā hum yunẓarụnDan apabila orang zalim telah menyaksikan azab, maka mereka tidak mendapat keringanan dan tidak (pula) diberi penangguhan.
- وَاِذَا رَاَ الَّذِيْنَ
اَشْرَكُوْا شُرَكَاۤءَهُمْ قَالُوْا رَبَّنَا هٰٓؤُلَاۤءِ شُرَكَاۤؤُنَا
الَّذِيْنَ كُنَّا نَدْعُوْا مِنْ دُوْنِكَۚ فَاَلْقَوْا اِلَيْهِمُ
الْقَوْلَ اِنَّكُمْ لَكٰذِبُوْنَۚ wa iżā
ra`allażīna asyrakụ syurakā`ahum qālụ rabbanā hā`ulā`i
syurakā`unallażīna kunnā nad'ụ min dụnik, fa alqau ilaihimul-qaula
innakum lakāżibụnDan apabila orang yang
mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka, mereka berkata,
“Ya Tuhan kami, mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami sembah
selain Engkau.” Lalu sekutu mereka menyatakan kepada mereka, “Kamu
benar-benar pendusta.”
- وَاَلْقَوْا اِلَى اللّٰهِ يَوْمَىِٕذِ ِۨالسَّلَمَ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ wa alqau ilallāhi yauma`iżinis-salama wa ḍalla 'an-hum mā kānụ yaftarụnDan pada hari itu mereka menyatakan tunduk kepada Allah dan lenyaplah segala yang mereka ada-adakan.
- اَلَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ زِدْنٰهُمْ عَذَابًا فَوْقَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُوْا يُفْسِدُوْنَ allażīna kafarụ wa ṣaddụ 'an sabīlillāhi zidnāhum 'ażāban fauqal-'ażābi bimā kānụ yufsidụnOrang
yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan
kepada mereka siksaan demi siksaan disebabkan mereka selalu berbuat
kerusakan.
- وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِيْ
كُلِّ اُمَّةٍ شَهِيْدًا عَلَيْهِمْ مِّنْ اَنْفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ
شَهِيْدًا عَلٰى هٰٓؤُلَاۤءِۗ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ تِبْيَانًا
لِّكُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ wa
yauma nab'aṡu fī kulli ummatin syahīdan 'alaihim min anfusihim wa ji`nā
bika syahīdan 'alā hā`ulā`, wa nazzalnā 'alaikal-kitāba tibyānal
likulli syai`iw wa hudaw wa raḥmataw wa busyrā lil-muslimīnDan
(ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap umat seorang
saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan engkau
(Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan Kitab
(Al-Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk,
serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (Muslim).
- ۞ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ
بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ
الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ innallāha ya`muru bil-'adli
wal-iḥsāni wa ītā`i żil-qurbā wa yan-hā 'anil-faḥsyā`i wal-mungkari
wal-bagyi ya'iẓukum la'allakum tażakkarụnSesungguhnya
Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran.
- وَاَوْفُوْا بِعَهْدِ
اللّٰهِ اِذَا عَاهَدْتُّمْ وَلَا تَنْقُضُوا الْاَيْمَانَ بَعْدَ
تَوْكِيْدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللّٰهَ عَلَيْكُمْ كَفِيْلًا ۗاِنَّ
اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوْنَ wa aufụ
bi'ahdillāhi iżā 'āhattum wa lā tangquḍul-aimāna ba'da taukīdihā wa qad
ja'altumullāha 'alaikum kafīlā, innallāha ya'lamu mā taf'alụnDan
tepatilah janji dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu
melanggar sumpah, setelah diikrarkan, sedang kamu telah menjadikan Allah
sebagai saksimu (terhadap sumpah itu). Sesungguhnya Allah mengetahui
apa yang kamu perbuat.
- وَلَا تَكُوْنُوْا
كَالَّتِيْ نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ اَنْكَاثًاۗ
تَتَّخِذُوْنَ اَيْمَانَكُمْ دَخَلًا ۢ بَيْنَكُمْ اَنْ تَكُوْنَ اُمَّةٌ
هِيَ اَرْبٰى مِنْ اُمَّةٍ ۗاِنَّمَا يَبْلُوْكُمُ اللّٰهُ بِهٖۗ
وَلَيُبَيِّنَنَّ لَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ مَا كُنْتُمْ فِيْهِ
تَخْتَلِفُوْنَ wa lā takụnụ kallatī naqaḍat
gazlahā mim ba'di quwwatin angkāṡā, tattakhiżụna aimānakum dakhalam
bainakum an takụna ummatun hiya arbā min ummah, innamā yablụkumullāhu
bih, wa layubayyinanna lakum yaumal-qiyāmati mā kuntum fīhi takhtalifụnDan
janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya
yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali. Kamu
menjadikan sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu,
disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari
golongan yang lain. Allah hanya menguji kamu dengan hal itu, dan pasti
pada hari Kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu
perselisihkan itu.
- وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ
لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ يُّضِلُّ مَنْ يَّشَاۤءُ
وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَلَتُسْـَٔلُنَّ عَمَّا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
walau syā`allāhu laja'alakum ummataw
wāḥidataw wa lākiy yuḍillu may yasyā`u wa yahdī may yasyā`, wa
latus`alunna 'ammā kuntum ta'malụnDan jika
Allah menghendaki niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi
Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada
siapa yang Dia kehendaki. Tetapi kamu pasti akan ditanya tentang apa
yang telah kamu kerjakan.
- وَلَا تَتَّخِذُوْٓا
اَيْمَانَكُمْ دَخَلًا ۢ بَيْنَكُمْ فَتَزِلَّ قَدَمٌۢ بَعْدَ ثُبُوْتِهَا
وَتَذُوْقُوا السُّوْۤءَ بِمَا صَدَدْتُّمْ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
ۚوَلَكُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ wa lā tattakhiżū
aimānakum dakhalam bainakum fa tazilla qadamum ba'da ṡubụtihā wa
tażụqus-sū`a bimā ṣadattum 'an sabīlillāh, wa lakum 'ażābun 'aẓīmDan
janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu,
yang menyebabkan kaki(mu) tergelincir setelah tegaknya (kukuh), dan
kamu akan merasakan keburukan (di dunia) karena kamu menghalangi
(manusia) dari jalan Allah, dan kamu akan mandapat azab yang besar.
- وَلَا تَشْتَرُوْا بِعَهْدِ اللّٰهِ ثَمَنًا قَلِيْلًاۗ اِنَّمَا عِنْدَ اللّٰهِ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ wa lā tasytarụ bi'ahdillāhi ṡamanang qalīlā, innamā 'indallāhi huwa khairul lakum ing kuntum ta'lamụnDan
janganlah kamu jual perjanjian (dengan) Allah dengan harga murah,
karena sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah lebih baik bagimu jika
kamu mengetahui.
- مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ
وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ بَاقٍۗ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْٓا
اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ mā 'indakum yanfadu wa mā 'indallāhi bāq, wa lanajziyannallażīna ṣabarū ajrahum bi`aḥsani mā kānụ ya'malụnApa
yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah
kekal. Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
- مَنْ عَمِلَ صَالِحًا
مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً
طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا
يَعْمَلُوْنَ man 'amila ṣāliḥam min żakarin
au unṡā wa huwa mu`minun fa lanuḥyiyannahụ ḥayātan ṭayyibah, wa
lanajziyannahum ajrahum bi`aḥsani mā kānụ ya'malụnBarangsiapa
mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan.
- فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ fa iżā qara`tal-qur`āna fasta'iż billāhi minasy-syaiṭānir-rajīmMaka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur'an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.
- اِنَّهٗ لَيْسَ لَهٗ سُلْطٰنٌ عَلَى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ innahụ laisa lahụ sulṭānun 'alallażīna āmanụ wa 'alā rabbihim yatawakkalụnSungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan.
- اِنَّمَا سُلْطٰنُهٗ عَلَى الَّذِيْنَ يَتَوَلَّوْنَهٗ وَالَّذِيْنَ هُمْ بِهٖ مُشْرِكُوْنَinnamā sulṭānuhụ 'alallażīna yatawallaunahụ wallażīna hum bihī musyrikụnPengaruhnya hanyalah terhadap orang yang menjadikannya pemimpin dan terhadap orang yang mempersekutukannya dengan Allah.
- وَاِذَا بَدَّلْنَآ
اٰيَةً مَّكَانَ اٰيَةٍ ۙوَّاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا يُنَزِّلُ قَالُوْٓا
اِنَّمَآ اَنْتَ مُفْتَرٍۗ بَلْ اَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ wa iżā baddalnā āyatam makāna āyatiw wallāhu a'lamu bimā yunazzilu qālū innamā anta muftar, bal akṡaruhum lā ya'lamụnDan
apabila Kami mengganti suatu ayat dengan ayat yang lain, dan Allah
lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata, “Sesungguhnya
engkau (Muhammad) hanya mengada-ada saja.” Sebenarnya kebanyakan mereka
tidak mengetahui.
- قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ qul nazzalahụ rụḥul-qudusi mir rabbika bil-ḥaqqi liyuṡabbitallażīna āmanụ wa hudaw wa busyrā lil-muslimīnKatakanlah,
“Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan
kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi
petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada
Allah).”
- وَلَقَدْ نَعْلَمُ
اَنَّهُمْ يَقُوْلُوْنَ اِنَّمَا يُعَلِّمُهٗ بَشَرٌۗ لِسَانُ الَّذِيْ
يُلْحِدُوْنَ اِلَيْهِ اَعْجَمِيٌّ وَّهٰذَا لِسَانٌ عَرَبِيٌّ مُّبِيْنٌ wa
laqad na'lamu annahum yaqụlụna innamā yu'allimuhụ basyar, lisānullażī
yul-ḥidụna ilaihi a'jamiyyuw wa hāżā lisānun 'arabiyyum mubīnDan
sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata, “Sesungguhnya
Al-Qur'an itu hanya diajarkan oleh seorang manusia kepadanya
(Muhammad).” Bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa Muhammad belajar)
kepadanya adalah bahasa ‘Ajam, padahal ini (Al-Qur'an) adalah dalam
bahasa Arab yang jelas.
- اِنَّ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِۙ لَا يَهْدِيْهِمُ اللّٰهُ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ innallażīna lā yu`minụna bi`āyātillāhi lā yahdīhimullāhu wa lahum 'ażābun alīmSesungguhnya
orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al-Qur'an), Allah
tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan mereka akan mendapat azab
yang pedih.
- اِنَّمَا يَفْتَرِى الْكَذِبَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِۚ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكٰذِبُوْنَ innamā yaftaril-każiballażīna lā yu`minụna bi`āyātillāh, wa ulā`ika humul-kāżibụnSesungguhnya
yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman
kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong.
- مَنْ كَفَرَ بِاللّٰهِ
مِنْۢ بَعْدِ اِيْمَانِهٖٓ اِلَّا مَنْ اُكْرِهَ وَقَلْبُهٗ مُطْمَىِٕنٌّۢ
بِالْاِيْمَانِ وَلٰكِنْ مَّنْ شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ
غَضَبٌ مِّنَ اللّٰهِ ۗوَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ mang
kafara billāhi mim ba'di īmānihī illā man ukriha wa qalbuhụ muṭma`innum
bil-īmāni wa lākim man syaraḥa bil-kufri ṣadran fa 'alaihim gaḍabum
minallāh, wa lahum 'ażābun 'aẓīmBarangsiapa
kafir kepada Allah setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah),
kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam
beriman (dia tidak berdosa), tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk
kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan mereka akan mendapat
azab yang besar.
- ذٰلِكَ بِاَنَّهُمُ اسْتَحَبُّوا الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا عَلَى الْاٰخِرَةِۙ وَاَنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ żālika bi`annahumustaḥabbul-ḥayātad-dun-yā 'alal-ākhirati wa annallāha lā yahdil-qaumal-kāfirīnYang
demikian itu disebabkan karena mereka lebih mencintai kehidupan di
dunia daripada akhirat, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum
yang kafir.
- اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ طَبَعَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْغٰفِلُوْنَ ulā`ikallażīna ṭaba'allāhu 'alā qulụbihim wa sam'ihim wa abṣārihim, wa ulā`ika humul-gāfilụnMereka itulah orang yang hati, pendengaran, dan penglihatannya telah dikunci oleh Allah. Mereka itulah orang yang lalai.
- لَا جَرَمَ اَنَّهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ lā jarama annahum fil-ākhirati humul-khāsirụnPastilah mereka termasuk orang yang rugi di akhirat nanti.
- ثُمَّ اِنَّ رَبَّكَ
لِلَّذِيْنَ هَاجَرُوْا مِنْۢ بَعْدِ مَا فُتِنُوْا ثُمَّ جَاهَدُوْا
وَصَبَرُوْاۚ اِنَّ رَبَّكَ مِنْۢ بَعْدِهَا لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ṡumma inna rabbaka lillażīna hājarụ mim ba'di mā futinụ ṡumma jāhadụ wa ṣabarụ, inna rabbaka mim ba'dihā lagafụrur raḥīmKemudian
Tuhanmu (pelindung) bagi orang yang berhijrah setelah menderita cobaan,
kemudian mereka berjihad dan bersabar, sungguh, Tuhanmu setelah itu
benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.
- ۞ يَوْمَ تَأْتِيْ كُلُّ نَفْسٍ تُجَادِلُ عَنْ نَّفْسِهَا وَتُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ yauma ta`tī kullu nafsin tujādilu 'an nafsihā wa tuwaffā kullu nafsim mā 'amilat wa hum lā yuẓlamụn(Ingatlah)
pada hari (ketika) setiap orang datang untuk membela dirinya sendiri
dan bagi setiap orang diberi (balasan) penuh sesuai dengan apa yang
telah dikerjakannya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan).
- وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا
قَرْيَةً كَانَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَىِٕنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا
رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِاَنْعُمِ اللّٰهِ فَاَذَاقَهَا
اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُوْعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ wa
ḍaraballāhu maṡalang qaryatang kānat āminatam muṭma`innatay ya`tīhā
rizquhā ragadam ming kulli makānin fa kafarat bi`an'umillāhi fa
ażāqahallāhu libāsal-jụ'i wal-khaufi bimā kānụ yaṣna'ụnDan
Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang
dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari
segenap tempat, tetapi (pen-duduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah,
karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan
ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.
- وَلَقَدْ جَاۤءَهُمْ رَسُوْلٌ مِّنْهُمْ فَكَذَّبُوْهُ فَاَخَذَهُمُ الْعَذَابُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ wa laqad jā`ahum rasụlum min-hum fa każżabụhu fa akhażahumul-'ażābu wa hum ẓālimụnDan
sungguh, telah datang kepada mereka seorang rasul dari (kalangan)
mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya, karena itu mereka ditimpa
azab dan mereka adalah orang yang zalim.
- فَكُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ حَلٰلًا طَيِّبًاۖ وَّاشْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ fa kulụ mimmā razaqakumullāhu ḥalālan ṭayyibaw wasykurụ ni'matallāhi ing kuntum iyyāhu ta'budụnMaka
makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah
kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah
kepada-Nya.
- اِنَّمَا حَرَّمَ
عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ
لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَّلَا عَادٍ فَاِنَّ
اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ innamā ḥarrama
'alaikumul-maitata wad-dama wa laḥmal-khinzīri wa mā uḥilla ligairillāhi
bih, fa maniḍṭurra gaira bāgiw wa lā 'ādin fa innallāha gafụrur raḥīmSesungguhnya
Allah hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan
(hewan) yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah, tetapi
barangsiapa terpaksa (memakannya) bukan karena menginginkannya dan tidak
(pula) melampaui batas, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang.
- وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَا
تَصِفُ اَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هٰذَا حَلٰلٌ وَّهٰذَا حَرَامٌ
لِّتَفْتَرُوْا عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَفْتَرُوْنَ
عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُوْنَۗ wa
lā taqụlụ limā taṣifu alsinatukumul-każiba hāżā ḥalāluw wa hāżā ḥarāmul
litaftarụ 'alallāhil-każib, innallażīna yaftarụna 'alallāhil-każiba lā
yufliḥụnDan janganlah kamu mengatakan terhadap
apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta ”Ini halal dan ini
haram,” untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya
orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak akan
beruntung.
- مَتَاعٌ قَلِيْلٌ ۖوَّلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ matā'ung qalīluw wa lahum 'ażābun alīm(Itu adalah) kesenangan yang sedikit; dan mereka akan mendapat azab yang pedih.
- وَعَلَى الَّذِيْنَ
هَادُوْا حَرَّمْنَا مَا قَصَصْنَا عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَا
ظَلَمْنٰهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ wa 'alallażīna hādụ ḥarramnā mā qaṣaṣnā 'alaika ming qabl, wa mā ẓalamnāhum wa lāking kānū anfusahum yaẓlimụnDan
terhadap orang Yahudi, Kami haramkan apa yang telah Kami ceritakan
dahulu kepadamu (Muhammad). Kami tidak menzalimi mereka, justru
merekalah yang menzalimi diri sendiri.
- ثُمَّ اِنَّ رَبَّكَ
لِلَّذِيْنَ عَمِلُوا السُّوْۤءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابُوْا مِنْۢ بَعْدِ
ذٰلِكَ وَاَصْلَحُوْٓا اِنَّ رَبَّكَ مِنْۢ بَعْدِهَا لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
ṡumma inna rabbaka lillażīna 'amilus-sū`a
bijahālatin ṡumma tābụ mim ba'di żālika wa aṣlaḥū inna rabbaka mim
ba'dihā lagafụrur raḥīmKemudian, sesungguhnya
Tuhanmu (mengampuni) orang yang mengerjakan kesalahan karena
kebodohannya, kemudian mereka bertobat setelah itu dan memperbaiki
(dirinya), sungguh, Tuhanmu setelah itu benar-benar Maha Pengampun, Maha
Penyayang.
- اِنَّ اِبْرٰهِيْمَ كَانَ اُمَّةً قَانِتًا لِّلّٰهِ حَنِيْفًاۗ وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَۙinna ibrāhīma kāna ummatang qānital lillāhi ḥanīfā, wa lam yaku minal-musyrikīnSungguh,
Ibrahim adalah seorang imam (yang dapat dijadikan teladan), patuh
kepada Allah dan hanif. Dan dia bukanlah termasuk orang musyrik (yang
mempersekutukan Allah),
- شَاكِرًا لِّاَنْعُمِهِ ۖاجْتَبٰىهُ وَهَدٰىهُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ syākiral li`an'umihijtabāhu wa hadāhu ilā ṣirāṭim mustaqīmdia mensyukuri nikmat-nikmat-Nya. Allah telah memilihnya dan menunjukinya ke jalan yang lurus.
- وَاٰتَيْنٰهُ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً ۗوَاِنَّهٗ فِى الْاٰخِرَةِ لَمِنَ الصّٰلِحِيْنَ ۗ wa ātaināhu fid-dun-yā ḥasanah, wa innahụ fil-ākhirati laminaṣ-ṣāliḥīnDan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia, dan sesungguhnya di akhirat dia termasuk orang yang saleh.
- ثُمَّ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ اَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ اِبْرٰهِيْمَ حَنِيْفًا ۗوَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ ṡumma auḥainā ilaika anittabi' millata ibrāhīma ḥanīfā, wa mā kāna minal-musyrikīnKemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), “Ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan dia bukanlah termasuk orang musyrik.”
- اِنَّمَا جُعِلَ
السَّبْتُ عَلَى الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِۗ وَاِنَّ رَبَّكَ
لَيَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فِيْمَا كَانُوْا فِيْهِ
يَخْتَلِفُوْنَ innamā ju'ilas-sabtu 'alallażīnakhtalafụ fīh, wa inna rabbaka layaḥkumu bainahum yaumal-qiyāmati fīmā kānụ fīhi yakhtalifụnSesungguhnya
(menghormati) hari Sabtu hanya diwajibkan atas orang (Yahudi) yang
memperselisihkannya. Dan sesungguhnya Tuhanmu pasti akan memberi
keputusan di antara mereka pada hari Kiamat terhadap apa yang telah
mereka perselisihkan itu.
- اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ
رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ
بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ
سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ ud'u
ilā sabīli rabbika bil-ḥikmati wal-mau'iẓatil-ḥasanati wa jādil-hum
billatī hiya aḥsan, inna rabbaka huwa a'lamu biman ḍalla 'an sabīlihī wa
huwa a'lamu bil-muhtadīnSerulah (manusia)
kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan
berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu,
Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah
yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.
- وَاِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوْا بِمِثْلِ مَا عُوْقِبْتُمْ بِهٖۗ وَلَىِٕنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِّلصّٰبِرِيْنَ wa in 'āqabtum fa 'āqibụ bimiṡli mā 'ụqibtum bih, wa la`in ṣabartum lahuwa khairul liṣ-ṣābirīnDan
jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan
siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar,
sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar.
- وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ اِلَّا بِاللّٰهِ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِيْ ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُوْنَ waṣbir wa mā ṣabruka illā billāhi wa lā taḥzan 'alaihim wa lā taku fī ḍaiqim mimmā yamkurụnDan
bersabarlah (Muhammad) dan kesabaranmu itu semata-mata dengan
pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap
(kekafiran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya
yang mereka rencanakan.
- اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَّالَّذِيْنَ هُمْ مُّحْسِنُوْنَ ۔innallāha ma'allażīnattaqaw wallażīna hum muḥsinụnSungguh, Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.