Ar Rum (suara Syaikh Nabil ar-Rifa’i)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- الۤمّۤ ۚ alif lām mīmAlif Lam Mim.
- غُلِبَتِ الرُّوْمُۙ gulibatir-rụmBangsa Romawi telah dikalahkan,
- فِيْٓ اَدْنَى الْاَرْضِ وَهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُوْنَۙ fī adnal-arḍi wa hum mim ba'di galabihim sayaglibụndi negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang,
- فِيْ بِضْعِ سِنِيْنَ ەۗ لِلّٰهِ الْاَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْۢ بَعْدُ ۗوَيَوْمَىِٕذٍ يَّفْرَحُ الْمُؤْمِنُوْنَۙfī biḍ'i sinīn, lillāhil-amru ming qablu wa mim ba'd, wa yauma`iżiy yafraḥul-mu`minụndalam
beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan setelah
(mereka menang). Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu
bergembiralah orang-orang yang beriman,
- بِنَصْرِ اللّٰهِ ۗيَنْصُرُ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُbinaṣrillāh, yanṣuru may yasyā`, wa huwal-'azīzur-raḥīmkarena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Mahaperkasa, Maha Penyayang.
- وَعْدَ اللّٰهِ ۗ لَا يُخْلِفُ اللّٰهُ وَعْدَهٗ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَwa'dallāh, lā yukhlifullāhu wa'dahụ wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụn(Itulah) janji Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
- يَعْلَمُوْنَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۖ وَهُمْ عَنِ الْاٰخِرَةِ هُمْ غٰفِلُوْنَya'lamụna ẓāhiram minal-ḥayātid-dun-yā wa hum 'anil-ākhirati hum gāfilụnMereka mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunia; sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai.
- اَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوْا
فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ ۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا
بَيْنَهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ وَاِنَّ كَثِيْرًا
مِّنَ النَّاسِ بِلِقَاۤئِ رَبِّهِمْ لَكٰفِرُوْنَa
wa lam yatafakkarụ fī anfusihim, mā khalaqallāhus-samāwāti wal-arḍa wa
mā bainahumā illā bil-ḥaqqi wa ajalim musammā, wa inna kaṡīram
minan-nāsi biliqā`i rabbihim lakāfirụnDan
mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah
tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya
melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan.
Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar mengingkari
pertemuan dengan Tuhannya.
- اَوَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى
الْاَرْضِ فَيَنْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ
قَبْلِهِمْۗ كَانُوْٓا اَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَّاَثَارُوا الْاَرْضَ
وَعَمَرُوْهَآ اَكْثَرَ مِمَّا عَمَرُوْهَا وَجَاۤءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ
بِالْبَيِّنٰتِۗ فَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا
اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَۗa wa lam yasīrụ
fil-arḍi fa yanẓurụ kaifa kāna 'āqibatullażīna ming qablihim, kānū
asyadda min-hum quwwataw wa aṡārul-arḍa wa 'amarụhā akṡara mimmā
'amarụhā wa jā`at-hum rusuluhum bil-bayyināt, fa mā kānallāhu
liyaẓlimahum wa lāking kānū anfusahum yaẓlimụnDan
tidakkah mereka bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan
orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul)? Orang-orang itu
lebih kuat dari mereka (sendiri) dan mereka telah mengolah bumi (tanah)
serta memakmurkannya melebihi apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah
datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang
jelas. Maka Allah sama sekali tidak berlaku zalim kepada mereka, tetapi
merekalah yang berlaku zalim kepada diri mereka sendiri.
- ثُمَّ كَانَ عَاقِبَةَ الَّذِيْنَ اَسَاۤءُوا السُّوْۤاٰىٓ اَنْ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَكَانُوْا بِهَا يَسْتَهْزِءُوْنَ ṡumma kāna 'āqibatallażīna asā`us-sū`ā ang każżabụ bi`āyātillāhi wa kānụ bihā yastahzi`ụnKemudian,
azab yang lebih buruk adalah kesudahan bagi orang-orang yang
mengerjakan kejahatan. Karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan
mereka selalu memperolok-olokkannya.
- اَللّٰهُ يَبْدَؤُا الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَallāhu yabda`ul-khalqa ṡumma yu'īduhụ ṡumma ilaihi turja'ụnAllah yang memulai penciptaan (makhluk), kemudian mengulanginya kembali; kemudian kepada-Nya kamu dikembalikan.
- وَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ يُبْلِسُ الْمُجْرِمُوْنَwa yauma taqụmus-sā'atu yublisul-mujrimụnDan pada hari (ketika) terjadi Kiamat, orang-orang yang berdosa (kaum musyrik) terdiam berputus asa.
- وَلَمْ يَكُنْ لَّهُمْ مِّنْ شُرَكَاۤىِٕهِمْ شُفَعٰۤؤُا وَكَانُوْا بِشُرَكَاۤىِٕهِمْ كٰفِرِيْنَwa lam yakul lahum min syurakā`ihim syufa'ā`u wa kānụ bisyurakā`ihim kāfirīnDan
tidak mungkin ada pemberi syafaat (pertolongan) bagi mereka dari
berhala-berhala mereka, sedangkan mereka mengingkari berhala-berhala
mereka itu.
- وَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ يَوْمَىِٕذٍ يَّتَفَرَّقُوْنَ wa yauma taqụmus-sā'atu yauma`iżiy yatafarraqụnDan pada hari (ketika) terjadi Kiamat, pada hari itu manusia terpecah-pecah (dalam kelompok).
- فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَهُمْ فِيْ رَوْضَةٍ يُّحْبَرُوْنَfa ammallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti fa hum fī rauḍatiy yuḥbarụnMaka adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka di dalam taman (surga) bergembira.
- وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَلِقَاۤئِ الْاٰخِرَةِ فَاُولٰۤىِٕكَ فِى الْعَذَابِ مُحْضَرُوْنَwa ammallażīna kafarụ wa każżabụ bi`āyātinā wa liqā`il-ākhirati fa ulā`ika fil-'ażābi muḥḍarụnDan
adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami serta
(mendustakan) pertemuan hari akhirat, maka mereka tetap berada di dalam
azab (neraka).
- فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ حِيْنَ تُمْسُوْنَ وَحِيْنَ تُصْبِحُوْنَfa sub-ḥānallāhi ḥīna tumsụna wa ḥīna tuṣbiḥụnMaka bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan pada pagi hari (waktu subuh),
- وَلَهُ الْحَمْدُ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَعَشِيًّا وَّحِيْنَ تُظْهِرُوْنَwa lahul-ḥamdu fis-samāwāti wal-arḍi wa 'asyiyyaw wa ḥīna tuẓ-hirụndan segala puji bagi-Nya baik di langit, di bumi, pada malam hari dan pada waktu zuhur (tengah hari).
- يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ
الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَيُحْيِ الْاَرْضَ بَعْدَ
مَوْتِهَا ۗوَكَذٰلِكَ تُخْرَجُوْنَyukhrijul-ḥayya minal-mayyiti wa yukhrijul-mayyita minal-ḥayyi wa yuḥyil-arḍa ba'da mautihā, wa każālika tukhrajụnDia
mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari
yang hidup dan menghidupkan bumi setelah mati (kering). Dan seperti
itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).
- وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ اِذَآ اَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُوْنَwa min āyātihī an khalaqakum min turābin ṡumma iżā antum basyarun tantasyirụnDan
di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari
tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.
- وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ
خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا
وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ
لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَwa min āyātihī an
khalaqa lakum min anfusikum azwājal litaskunū ilaihā wa ja'ala bainakum
mawaddataw wa raḥmah, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yatafakkarụnDan
di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan
pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan
sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.
- وَمِنْ اٰيٰتِهٖ خَلْقُ
السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافُ اَلْسِنَتِكُمْ وَاَلْوَانِكُمْۗ
اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّلْعٰلِمِيْنَ wa min āyātihī khalqus-samāwāti wal-arḍi wakhtilāfu alsinatikum wa alwānikum, inna fī żālika la`āyātil lil-'ālimīnDan
di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi,
perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh, pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
- وَمِنْ اٰيٰتِهٖ
مَنَامُكُمْ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاۤؤُكُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۗ
اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّسْمَعُوْنَwa min āyātihī manāmukum bil-laili wan-nahāri wabtigā`ukum min faḍlih, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yasma'ụnDan
di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam
dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh,
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
mendengarkan.
- وَمِنْ اٰيٰتِهٖ يُرِيْكُمُ
الْبَرْقَ خَوْفًا وَّطَمَعًا وَّيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً
فَيُحْيٖ بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَاۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ
لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَwa min āyātihī
yurīkumul-barqa khaufaw wa ṭama'aw wa yunazzilu minas-samā`i mā`an fa
yuḥyī bihil-arḍa ba'da mautihā, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy
ya'qilụnDan di antara tanda-tanda
(kebesaran)-Nya, Dia memperlihatkan kilat kepadamu untuk (menimbulkan)
ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu
dengan air itu dihidupkannya bumi setelah mati (kering). Sungguh, pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
mengerti.
- وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ
تَقُوْمَ السَّمَاۤءُ وَالْاَرْضُ بِاَمْرِهٖۗ ثُمَّ اِذَا دَعَاكُمْ
دَعْوَةًۖ مِّنَ الْاَرْضِ اِذَآ اَنْتُمْ تَخْرُجُوْنَwa min āyātihī an taqụmas-samā`u wal-arḍu bi`amrih, ṡumma iżā da'ākum da'watam minal-arḍi iżā antum takhrujụnDan
di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah berdirinya langit dan bumi
dengan kehendak-Nya. Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil
dari bumi, seketika itu kamu keluar (dari kubur).
- وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ كُلٌّ لَّهٗ قَانِتُوْنَwa lahụ man fis-samāwāti wal-arḍ, kullul lahụ qānitụnDan milik-Nya apa yang di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk.
- وَهُوَ الَّذِيْ يَبْدَؤُا
الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ وَهُوَ اَهْوَنُ عَلَيْهِۗ وَلَهُ الْمَثَلُ
الْاَعْلٰى فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ wa
huwallażī yabda`ul-khalqa ṡumma yu'īduhụ wa huwa ahwanu 'alaīh, wa
lahul-maṡalul-a'lā fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-'azīzul-ḥakīmDan
Dialah yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali, dan itu
lebih mudah bagi-Nya. Dia memiliki sifat yang Mahatinggi di langit dan
di bumi. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
- ضَرَبَ لَكُمْ مَّثَلًا
مِّنْ اَنْفُسِكُمْۗ هَلْ لَّكُمْ مِّنْ مَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ مِّنْ
شُرَكَاۤءَ فِيْ مَا رَزَقْنٰكُمْ فَاَنْتُمْ فِيْهِ سَوَاۤءٌ
تَخَافُوْنَهُمْ كَخِيْفَتِكُمْ اَنْفُسَكُمْۗ كَذٰلِكَ نُفَصِّلُ
الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَḍaraba lakum
maṡalam min anfusikum, hal lakum mimmā malakat aimānukum min syurakā`a
fī mā razaqnākum fa antum fīhi sawā`un takhāfụnahum kakhīfatikum
anfusakum, każālika nufaṣṣilul-āyāti liqaumiy ya'qilụnDia
membuat perumpamaan bagimu dari dirimu sendiri. Apakah (kamu rela jika)
ada di antara hamba sahaya yang kamu miliki, menjadi sekutu bagimu
dalam (memiliki) rezeki yang telah Kami berikan kepadamu, sehingga kamu
menjadi setara dengan mereka dalam hal ini, lalu kamu takut kepada
mereka sebagaimana kamu takut kepada sesamamu. Demikianlah Kami jelaskan
ayat-ayat itu bagi kaum yang mengerti.
- بَلِ اتَّبَعَ الَّذِيْنَ
ظَلَمُوْٓا اَهْوَاۤءَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ فَمَنْ يَّهْدِيْ مَنْ اَضَلَّ
اللّٰهُ ۗوَمَا لَهُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَbalittaba'allażīna ẓalamū ahwā`ahum bigairi 'ilm, fa may yahdī man aḍallallāh, wa mā lahum min nāṣirīnTetapi
orang-orang yang zalim, mengikuti keinginannya tanpa ilmu pengetahuan;
maka siapakah yang dapat memberi petunjuk kepada orang yang telah
disesatkan Allah. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi mereka.
- فَاَقِمْ وَجْهَكَ
لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ
عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ
وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ fa
aqim waj-haka lid-dīni ḥanīfā, fiṭratallāhillatī faṭaran-nāsa 'alaihā,
lā tabdīla likhalqillāh, żālikad-dīnul qayyimu wa lākinna akṡaran-nāsi
lā ya'lamụnMaka hadapkanlah wajahmu dengan
lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah
menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada
ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui,
- ۞ مُنِيْبِيْنَ اِلَيْهِ وَاتَّقُوْهُ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَلَا تَكُوْنُوْا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَۙmunībīna ilaihi wattaqụhu wa aqīmuṣ-ṣalāta wa lā takụnụ minal-musyrikīndengan
kembali bertobat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta
laksanakanlah salat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Allah,
- مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَكَانُوْا شِيَعًا ۗ كُلُّ حِزْبٍۢ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَminallażīna farraqụ dīnahum wa kānụ syiya'ā, kullu ḥizbim bimā ladaihim fariḥụnyaitu
orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa
golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada
golongan mereka.
- وَاِذَا مَسَّ النَّاسَ
ضُرٌّ دَعَوْا رَبَّهُمْ مُّنِيْبِيْنَ اِلَيْهِ ثُمَّ اِذَآ اَذَاقَهُمْ
مِّنْهُ رَحْمَةً اِذَا فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ بِرَبِّهِمْ يُشْرِكُوْنَۙwa
iżā massan-nāsa ḍurrun da'au rabbahum munībīna ilaihi ṡumma iżā
ażāqahum min-hu raḥmatan iżā farīqum min-hum birabbihim yusyrikụnDan
apabila manusia ditimpa oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya
dengan kembali (bertobat) kepada-Nya, kemudian apabila Dia memberikan
sedikit rahmat-Nya kepada mereka, tiba-tiba sebagian mereka
mempersekutukan Allah.
- لِيَكْفُرُوْا بِمَآ اٰتَيْنٰهُمْۗ فَتَمَتَّعُوْاۗ فَسَوْفَ تَعْلَمُوْنَliyakfurụ bimā ātaināhum, fa tamatta'ụ, fa saufa ta'lamụnBiarkan
mereka mengingkari rahmat yang telah Kami berikan. Dan
bersenang-senanglah kamu, maka kelak kamu akan mengetahui (akibat
perbuatanmu).
- اَمْ اَنْزَلْنَا عَلَيْهِمْ سُلْطٰنًا فَهُوَ يَتَكَلَّمُ بِمَا كَانُوْا بِهٖ يُشْرِكُوْنَ am anzalnā 'alaihim sulṭānan fa huwa yatakallamu bimā kānụ bihī yusyrikụnAtau
pernahkah Kami menurunkan kepada mereka keterangan, yang menjelaskan
(membenarkan) apa yang (selalu) mereka persekutukan dengan Tuhan?
- وَاِذَآ اَذَقْنَا
النَّاسَ رَحْمَةً فَرِحُوْا بِهَاۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ ۢبِمَا
قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْ اِذَا هُمْ يَقْنَطُوْنَwa iżā ażaqnan-nāsa raḥmatan fariḥụ bihā, wa in tuṣib-hum sayyi`atum bimā qaddamat aidīhim iżā hum yaqnaṭụnDan
apabila Kami berikan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka
gembira dengan (rahmat) itu. Tetapi apabila mereka ditimpa sesuatu
musibah (bahaya) karena kesalahan mereka sendiri, seketika itu mereka
berputus asa.
- اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّ
اللّٰهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُۗ اِنَّ فِيْ
ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَa wa lam yarau annallāha yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u wa yaqdir, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yu`minụnDan
tidakkah mereka memperhatikan bahwa Allah yang melapangkan rezeki bagi
siapa yang Dia kehendaki dan Dia (pula) yang membatasi (bagi siapa yang
Dia kehendaki). Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang beriman.
- فَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى
حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ
يُرِيْدُوْنَ وَجْهَ اللّٰهِ ۖوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَfa āti żal-qurbā ḥaqqahụ wal-miskīna wabnas-sabīl, żālika khairul lillażīna yurīdụna waj-hallāhi wa ulā`ika humul-mufliḥụnMaka
berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan
orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi
orang-orang yang mencari keridaan Allah. Dan mereka itulah orang-orang
yang beruntung.
- وَمَآ اٰتَيْتُمْ مِّنْ
رِّبًا لِّيَرْبُوَا۠ فِيْٓ اَمْوَالِ النَّاسِ فَلَا يَرْبُوْا عِنْدَ
اللّٰهِ ۚوَمَآ اٰتَيْتُمْ مِّنْ زَكٰوةٍ تُرِيْدُوْنَ وَجْهَ اللّٰهِ
فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُضْعِفُوْنَwa mā
ātaitum mir ribal liyarbuwa fī amwālin-nāsi fa lā yarbụ 'indallāh, wa mā
ātaitum min zakātin turīdụna waj-hallāhi fa ulā`ika humul-muḍ'ifụnDan
sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah,
maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan
berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridaan Allah, maka
itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya).
- اَللّٰهُ الَّذِيْ
خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْۗ هَلْ
مِنْ شُرَكَاۤىِٕكُمْ مَّنْ يَّفْعَلُ مِنْ ذٰلِكُمْ مِّنْ شَيْءٍۗ
سُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَallāhullażī
khalaqakum ṡumma razaqakum ṡumma yumītukum ṡumma yuḥyīkum, hal min
syurakā`ikum may yaf'alu min żālikum min syaī`, sub-ḥānahụ wa ta'ālā
'ammā yusyrikụnAllah yang menciptakan kamu,
kemudian memberimu rezeki, lalu mematikanmu, kemudian menghidupkanmu
(kembali). Adakah di antara mereka yang kamu sekutukan dengan Allah itu
yang dapat berbuat sesuatu yang demikian itu? Mahasuci Dia dan
Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan.
- ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى
الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ
بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَẓaharal-fasādu fil-barri wal-baḥri bimā kasabat aidin-nāsi liyużīqahum ba'ḍallażī 'amilụ la'allahum yarji'ụnTelah
tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
- قُلْ سِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلُۗ كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّشْرِكِيْنَqul sīrụ fil-arḍi fanẓurụ kaifa kāna 'āqibatullażīna ming qabl, kāna akṡaruhum musyrikīnKatakanlah
(Muhammad), “Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan
orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang
mempersekutukan (Allah).”
- فَاَقِمْ وَجْهَكَ
لِلدِّيْنِ الْقَيِّمِ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا مَرَدَّ
لَهٗ مِنَ اللّٰهِ يَوْمَىِٕذٍ يَّصَّدَّعُوْنَfa aqim waj-haka liddīnil-qayyimi ming qabli ay ya`tiya yaumul lā maradda lahụ minallāhi yauma`iżiy yaṣṣadda'ụnOleh
karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum
datang dari Allah suatu hari (Kiamat) yang tidak dapat ditolak, pada
hari itu mereka terpisah-pisah.
- مَنْ كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهٗۚ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِاَنْفُسِهِمْ يَمْهَدُوْنَۙmang kafara fa 'alaihi kufruh, wa man 'amila ṣāliḥan fa li`anfusihim yam-hadụnBarangsiapa
kafir maka dia sendirilah yang menanggung (akibat) kekafirannya itu;
dan barangsiapa mengerjakan kebajikan maka mereka menyiapkan untuk diri
mereka sendiri (tempat yang menyenangkan),
- لِيَجْزِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْ فَضْلِهٖۗ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْكٰفِرِيْنَliyajziyallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti min faḍlih, innahụ lā yuḥibbul-kāfirīnagar
Allah memberi balasan (pahala) kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan dari karunia-Nya. Sungguh, Dia tidak menyukai
orang-orang yang ingkar (kafir).
- وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ
يُّرْسِلَ الرِّيٰحَ مُبَشِّرٰتٍ وَّلِيُذِيْقَكُمْ مِّنْ رَّحْمَتِهٖ
وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِاَمْرِهٖ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَwa min āyātihī ay
yursilar-riyāḥa mubasysyirātiw wa liyużīqakum mir raḥmatihī wa
litajriyal-fulku bi`amrihī wa litabtagụ min faḍlihī wa la'allakum
tasykurụnDan di antara tanda-tanda
(kebesaran)-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa
berita gembira dan agar kamu merasakan sebagian dari rahmat-Nya dan agar
kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) agar kamu dapat
mencari sebagian dari karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur.
- وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا مِنْ
قَبْلِكَ رُسُلًا اِلٰى قَوْمِهِمْ فَجَاۤءُوْهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ
فَانْتَقَمْنَا مِنَ الَّذِيْنَ اَجْرَمُوْاۗ وَكَانَ حَقًّاۖ عَلَيْنَا
نَصْرُ الْمُؤْمِنِيْنَwa laqad arsalnā ming
qablika rusulan ilā qaumihim fa jā`ụhum bil-bayyināti fantaqamnā
minallażīna ajramụ, wa kāna ḥaqqan 'alainā naṣrul-mu`minīnDan
sungguh, Kami telah mengutus sebelum engkau (Muhammad) beberapa orang
rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa
keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami melakukan pembalasan
terhadap orang-orang yang berdosa. Dan merupakan hak Kami untuk menolong
orang-orang yang beriman.
- اَللّٰهُ الَّذِيْ يُرْسِلُ
الرِّيٰحَ فَتُثِيْرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهٗ فِى السَّمَاۤءِ كَيْفَ
يَشَاۤءُ وَيَجْعَلُهٗ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ
فَاِذَآ اَصَابَ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖٓ اِذَا هُمْ
يَسْتَبْشِرُوْنَۚallāhullażī yursilur-riyāḥa
fa tuṡīru saḥāban fa yabsuṭuhụ fis-samā`i kaifa yasyā`u wa yaj'aluhụ
kisafan fa taral-wadqa yakhruju min khilālih, fa iżā aṣāba bihī may
yasyā`u min 'ibādihī iżā hum yastabsyirụnAllah-lah
yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya
bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya,
maka apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki
tiba-tiba mereka bergembira.
- وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلِ اَنْ يُّنَزَّلَ عَلَيْهِمْ مِّنْ قَبْلِهٖ لَمُبْلِسِيْنَۚwa ing kānụ ming qabli ay yunazzala 'alaihim ming qablihī lamublisīnPadahal walaupun sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa.
- فَانْظُرْ اِلٰٓى اٰثٰرِ
رَحْمَتِ اللّٰهِ كَيْفَ يُحْيِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَاۗ اِنَّ ذٰلِكَ
لَمُحْيِ الْمَوْتٰىۚ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌfanẓur ilā āṡāri raḥmatillāhi kaifa yuḥyil-arḍa ba'da mautihā, inna żālika lamuḥyil mautā, wa huwa 'alā kulli syai`ing qadīrMaka
perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan
bumi setelah mati (kering). Sungguh, itu berarti Dia pasti (berkuasa)
menghidupkan yang telah mati. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
- وَلَىِٕنْ اَرْسَلْنَا رِيْحًا فَرَاَوْهُ مُصْفَرًّا لَّظَلُّوْا مِنْۢ بَعْدِهٖ يَكْفُرُوْنَwa la`in arsalnā rīḥan fa ra`auhu muṣfarral laẓallụ mim ba'dihī yakfurụnDan
sungguh, jika Kami mengirimkan angin lalu mereka melihat
(tumbuh-tumbuhan itu) menjadi kuning (kering), niscaya setelah itu
mereka tetap ingkar.
- فَاِنَّكَ لَا تُسْمِعُ الْمَوْتٰى وَلَا تُسْمِعُ الصُّمَّ الدُّعَاۤءَ اِذَا وَلَّوْا مُدْبِرِيْنَfa innaka lā tusmi'ul-mautā wa lā tusmi'uṣ-ṣummad-du'ā`a iżā wallau mudbirīnMaka
sungguh, engkau tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu
dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar
seruan, apabila mereka berpaling ke belakang.
- وَمَآ اَنْتَ بِهٰدِ الْعُمْيِ عَنْ ضَلٰلَتِهِمْۗ اِنْ تُسْمِعُ اِلَّا مَنْ يُّؤْمِنُ بِاٰيٰتِنَا فَهُمْ مُّسْلِمُوْنَwa mā anta bihādil-'umyi 'an ḍalālatihim, in tusmi'u illā may yu`minu bi`āyātinā fa hum muslimụnDan
engkau tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta
(mata hatinya) dari kesesatannya. Dan engkau tidak dapat memperdengarkan
(petunjuk Tuhan) kecuali kepada orang-orang yang beriman dengan
ayat-ayat Kami, maka mereka itulah orang-orang yang berserah diri
(kepada Kami).
- ۞ اَللّٰهُ الَّذِيْ
خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ
جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً ۗيَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُۚ
وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُallāhullażī
khalaqakum min ḍa'fin ṡumma ja'ala mim ba'di ḍa'fing quwwatan ṡumma
ja'ala mim ba'di quwwatin ḍa'faw wa syaibah, yakhluqu mā yasyā`, wa
huwal-'alīmul-qadīrAllah-lah yang menciptakan
kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan
lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu
lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan
Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.
- وَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ يُقْسِمُ الْمُجْرِمُوْنَ ەۙ مَا لَبِثُوْا غَيْرَ سَاعَةٍ ۗ كَذٰلِكَ كَانُوْا يُؤْفَكُوْنَwa yauma taqụmus-sā'atu yuqsimul-mujrimụna mā labiṡụ gaira sā'ah, każālika kānụ yu`fakụnDan
pada hari (ketika) terjadinya Kiamat, orang-orang yang berdosa
bersumpah, bahwa mereka berdiam (dalam kubur) hanya sesaat (saja).
Begitulah dahulu mereka dipalingkan (dari kebenaran).
- وَقَالَ الَّذِيْنَ
اُوْتُوا الْعِلْمَ وَالْاِيْمَانَ لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ
اِلٰى يَوْمِ الْبَعْثِۖ فَهٰذَا يَوْمُ الْبَعْثِ وَلٰكِنَّكُمْ كُنْتُمْ
لَا تَعْلَمُوْنَwa qālallażīna ụtul-'ilma
wal-īmāna laqad labiṡtum fī kitābillāhi ilā yaumil-ba'ṡi fa hāżā
yaumul-ba'ṡi wa lākinnakum kuntum lā ta'lamụnDan
orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata (kepada orang-orang
kafir), “Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan
Allah, sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan itu, tetapi
(dahulu) kamu tidak meyakini(nya).”
- فَيَوْمَىِٕذٍ لَّا يَنْفَعُ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مَعْذِرَتُهُمْ وَلَا هُمْ يُسْتَعْتَبُوْنَfa yauma`iżil lā yanfa'ullażīna ẓalamụ ma'żiratuhum wa lā hum yusta'tabụnMaka
pada hari itu tidak bermanfaat (lagi) permintaan maaf orang-orang yang
zalim, dan mereka tidak pula diberi kesempatan bertobat lagi.
- وَلَقَدْ ضَرَبْنَا
لِلنَّاسِ فِيْ هٰذَا الْقُرْاٰنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍۗ وَلَىِٕنْ جِئْتَهُمْ
بِاٰيَةٍ لَّيَقُوْلَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا
مُبْطِلُوْنَwa laqad ḍarabnā lin-nāsi fī
hāżal-qur`āni ming kulli maṡal, wa la`in ji`tahum bi`āyatil
layaqụlannallażīna kafarū in antum illā mubṭilụnDan
sesungguhnya telah Kami jelaskan kepada manusia segala macam
perumpamaan dalam Al-Qur'an ini. Dan jika engkau membawa suatu ayat
kepada mereka, pastilah orang-orang kafir itu akan berkata, ”Kamu
hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan belaka.”
- كَذٰلِكَ يَطْبَعُ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِ الَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَkażālika yaṭba'ullāhu 'alā qulụbillażīna lā ya'lamụnDemikianlah Allah mengunci hati orang-orang yang tidak (mau) memahami.
- فَاصْبِرْ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّلَا يَسْتَخِفَّنَّكَ الَّذِيْنَ لَا يُوْقِنُوْنَ faṣbir inna wa'dallāhi ḥaqquw wa lā yastakhiffannakallażīna lā yụqinụnMaka
bersabarlah engkau (Muhammad), sungguh, janji Allah itu benar dan
sekali-kali jangan sampai orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran
ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan engkau.