Al Isra' (suara
Syaikh Muhammad Shiddiq al-Minsyawy)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ
اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى
الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ
اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُsub-ḥānallażī
asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil-ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣallażī
bāraknā ḥaulahụ linuriyahụ min āyātinā, innahụ huwas-samī'ul-baṣīrMahasuci
(Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari
dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
- وَاٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ وَجَعَلْنٰهُ هُدًى لِّبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَلَّا تَتَّخِذُوْا مِنْ دُوْنِيْ وَكِيْلًاۗ wa ātainā mụsal-kitāba wa ja'alnāhu hudal libanī isrā`īla allā tattakhiżụ min dụnī wakīlāDan
Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurat) dan Kami jadikannya petunjuk
bagi Bani Israil (dengan firman), “Janganlah kamu mengambil (pelindung)
selain Aku.
- ذُرِّيَّةَ مَنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوْحٍۗ اِنَّهٗ كَانَ عَبْدًا شَكُوْرًاżurriyyata man ḥamalnā ma'a nụḥ, innahụ kāna 'abdan syakụrā(Wahai) keturunan orang yang Kami bawa bersama Nuh. Sesungguhnya dia (Nuh) adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.”
- وَقَضَيْنَآ اِلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ فِى الْكِتٰبِ لَتُفْسِدُنَّ فِى الْاَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيْرًاwa qaḍainā ilā banī isrā`īla fil-kitābi latufsidunna fil-arḍi marrataini wa lata'lunna 'uluwwang kabīrāDan
Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu, “Kamu pasti akan
berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan
diri dengan kesombongan yang besar.”
- فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ
اُوْلٰىهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَّنَآ اُولِيْ بَأْسٍ
شَدِيْدٍ فَجَاسُوْا خِلٰلَ الدِّيَارِۗ وَكَانَ وَعْدًا مَّفْعُوْلًاfa iżā jā`a wa'du ụlāhumā ba'aṡnā 'alaikum 'ibādal lanā ulī ba`sin syadīdin fa jāsụ khilālad-diyār, wa kāna wa'dam maf'ụlāMaka
apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang pertama dari kedua
(kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa,
lalu mereka merajalela di kampung-kampung. Dan itulah ketetapan yang
pasti terlaksana.
- ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَاَمْدَدْنٰكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَجَعَلْنٰكُمْ اَكْثَرَ نَفِيْرًاṡumma radadnā lakumul-karrata 'alaihim wa amdadnākum bi`amwāliw wa banīna wa ja'alnākum akṡara nafīrāKemudian
Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, Kami membantumu
dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang
lebih besar.
- اِنْ اَحْسَنْتُمْ
اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ فَاِذَا جَاۤءَ
وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ
كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا
تَتْبِيْرًاin aḥsantum aḥsantum
li`anfusikum, wa in asa`tum fa lahā, fa iżā jā`a wa'dul-ākhirati
liyasū`ụ wujụhakum wa liyadkhulul-masjida kamā dakhalụhu awwala marratiw
wa liyutabbirụ mā 'alau tatbīrāJika kamu
berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika
kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.
Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan
musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid
(Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan
mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai.
- عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يَّرْحَمَكُمْۚ وَاِنْ عُدْتُّمْ عُدْنَاۘ وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكٰفِرِيْنَ حَصِيْرًا 'asā rabbukum ay yar-ḥamakum, wa in 'uttum 'udnā, wa ja'alnā jahannama lil-kāfirīna ḥaṣīrāMudah-mudahan
Tuhan kamu melimpahkan rahmat kepada kamu; tetapi jika kamu kembali
(melakukan kejahatan), niscaya Kami kembali (mengazabmu). Dan Kami
jadikan neraka Jahanam penjara bagi orang kafir.
- اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ
يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ
يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًاۙ inna hāżal-qur`āna yahdī lillatī hiya aqwamu wa yubasysyirul-mu`minīnallażīna ya'malụnaṣ-ṣāliḥāti anna lahum ajrang kabīrāSungguh,
Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi
kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa
mereka akan mendapat pahala yang besar,
- وَّاَنَّ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ اَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًاwa annallażīna lā yu`minụna bil-ākhirati a'tadnā lahum 'ażāban alīmādan bahwa orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka azab yang pedih.
- وَيَدْعُ الْاِنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاۤءَهٗ بِالْخَيْرِۗ وَكَانَ الْاِنْسَانُ عَجُوْلًا wa yad'ul-insānu bisy-syarri du'ā`ahụ bil-khaīr, wa kānal-insānu 'ajụlāDan
Manusia (seringkali) berdoa untuk kejahatan sebagaimana (biasanya) dia
berdoa untuk kebaikan. Dan memang manusia bersifat tergesa-gesa.
- وَجَعَلْنَا الَّيْلَ
وَالنَّهَارَ اٰيَتَيْنِ فَمَحَوْنَآ اٰيَةَ الَّيْلِ وَجَعَلْنَآ اٰيَةَ
النَّهَارِ مُبْصِرَةً لِّتَبْتَغُوْا فَضْلًا مِّنْ رَّبِّكُمْ
وَلِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابَۗ وَكُلَّ شَيْءٍ
فَصَّلْنٰهُ تَفْصِيْلًاwa ja'alnal-laila
wan-nahāra āyataini fa maḥaunā āyatal-laili wa ja'alnā āyatan-nahāri
mubṣiratal litabtagụ faḍlam mir rabbikum wa lita'lamụ 'adadas-sinīna
wal-ḥisāb, wa kulla syai`in faṣṣalnāhu tafṣīlāDan
Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran Kami),
kemudian Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu
terang benderang, agar kamu (dapat) mencari karunia dari Tuhanmu, dan
agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Dan segala
sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.
- وَكُلَّ اِنْسَانٍ اَلْزَمْنٰهُ طٰۤىِٕرَهٗ فِيْ عُنُقِهٖۗ وَنُخْرِجُ لَهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ كِتٰبًا يَّلْقٰىهُ مَنْشُوْرًاwa kulla insānin alzamnāhu ṭā`irahụ fī 'unuqih, wa nukhriju lahụ yaumal-qiyāmati kitābay yalqāhu mansyụrāDan
setiap manusia telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di
lehernya. Dan pada hari Kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab dalam
keadaan terbuka.
- اِقْرَأْ كِتَابَكَۗ كَفٰى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيْبًاۗiqra` kitābak, kafā binafsikal-yauma 'alaika ḥasībā“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu.”
- مَنِ اهْتَدٰى فَاِنَّمَا
يَهْتَدِيْ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ ضَلَّ فَاِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَاۗ وَلَا
تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰىۗ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِيْنَ حَتّٰى
نَبْعَثَ رَسُوْلًاmanihtadā fa innamā
yahtadī linafsih, wa man ḍalla fa innamā yaḍillu 'alaihā, wa lā taziru
wāziratuw wizra ukhrā, wa mā kunnā mu'ażżibīna ḥattā nab'aṡa rasụlāBarangsiapa
berbuat sesuai dengan petunjuk (Allah), maka sesungguhnya itu untuk
(keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa tersesat maka
sesungguhnya (kerugian) itu bagi dirinya sendiri. Dan seorang yang
berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, tetapi Kami tidak akan
menyiksa sebelum Kami mengutus seorang rasul.
- وَاِذَآ اَرَدْنَآ اَنْ
نُّهْلِكَ قَرْيَةً اَمَرْنَا مُتْرَفِيْهَا فَفَسَقُوْا فِيْهَا فَحَقَّ
عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنٰهَا تَدْمِيْرًا wa iżā aradnā an nuhlika qaryatan amarnā mutrafīhā fa fasaqụ fīhā fa ḥaqqa 'alaihal-qaulu fa dammarnāhā tadmīrāDan
jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan
kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi
bila mereka melakukan kedurhakaan di dalam (negeri) itu, maka
sepantasnya berlakulah terhadapnya perkataan (hukuman Kami), kemudian
Kami binasakan sama sekali (negeri itu).
- وَكَمْ اَهْلَكْنَا مِنَ الْقُرُوْنِ مِنْۢ بَعْدِ نُوْحٍۗ وَكَفٰى بِرَبِّكَ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًاۢ بَصِيْرًاwa kam ahlaknā minal-qurụni mim ba'di nụḥ, wa kafā birabbika biżunụbi 'ibādihī khabīram baṣīrāDan
berapa banyak kaum setelah Nuh, yang telah Kami binasakan. Dan cukuplah
Tuhanmu Yang Maha Mengetahui, Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya.
- مَنْ كَانَ يُرِيْدُ
الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهٗ فِيْهَا مَا نَشَاۤءُ لِمَنْ نُّرِيْدُ ثُمَّ
جَعَلْنَا لَهٗ جَهَنَّمَۚ يَصْلٰىهَا مَذْمُوْمًا مَّدْحُوْرًاmang kāna yurīdul-'ājilata 'ajjalnā lahụ fīhā mā nasyā`u liman nurīdu ṡumma ja'alnā lahụ jahannam, yaṣlāhā mażmụmam mad-ḥụrāBarangsiapa
menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya
di (dunia) ini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki.
Kemudian Kami sediakan baginya (di akhirat) neraka Jahanam; dia akan
memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.
- وَمَنْ اَرَادَ الْاٰخِرَةَ وَسَعٰى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَاُولٰۤىِٕكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَّشْكُوْرًاwa man arādal-ākhirata wa sa'ā lahā sa'yahā wa huwa mu`minun fa ulā`ika kāna sa'yuhum masykụrāDan
barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu
dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang
yang usahanya dibalas dengan baik.
- كُلًّا نُّمِدُّ هٰٓؤُلَاۤءِ وَهٰٓؤُلَاۤءِ مِنْ عَطَاۤءِ رَبِّكَ ۗوَمَا كَانَ عَطَاۤءُ رَبِّكَ مَحْظُوْرًا kullan numiddu hā`ulā`i wa hā`ulā`i min 'aṭā`i rabbik, wa mā kāna 'aṭā`u rabbika maḥẓụrāKepada
masing-masing (golongan), baik (golongan) ini (yang menginginkan dunia)
maupun (golongan) itu (yang menginginkan akhirat), Kami berikan bantuan
dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi.
- اُنْظُرْ كَيْفَ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍۗ وَلَلْاٰخِرَةُ اَكْبَرُ دَرَجٰتٍ وَّاَكْبَرُ تَفْضِيْلًاunẓur kaifa faḍḍalnā ba'ḍahum 'alā ba'ḍ, wa lal-ākhiratu akbaru darajātiw wa akbaru tafḍīlāPerhatikanlah
bagaimana Kami melebihkan sebagian mereka atas sebagian (yang lain).
Dan kehidupan akhirat lebih tinggi derajatnya dan lebih besar keutamaan.
- لَا تَجْعَلْ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ فَتَقْعُدَ مَذْمُوْمًا مَّخْذُوْلًا lā taj'al ma'allāhi ilāhan ākhara fa taq'uda mażmụmam makhżụlāJanganlah engkau mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, nanti engkau menjadi tercela dan terhina.
- ۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا
تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا
يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ
لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًاwa
qaḍā rabbuka allā ta'budū illā iyyāhu wa bil-wālidaini iḥsānā, immā
yabluganna 'indakal-kibara aḥaduhumā au kilāhumā fa lā taqul lahumā
uffiw wa lā tan-har-humā wa qul lahumā qaulang karīmāDan
Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan
“ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada
keduanya perkataan yang baik.
- وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗwakhfiḍ lahumā janāḥaż-żulli minar-raḥmati wa qur rabbir-ḥam-humā kamā rabbayānī ṣagīrāDan
rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan
ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”
- رَبُّكُمْ اَعْلَمُ بِمَا فِيْ نُفُوْسِكُمْ ۗاِنْ تَكُوْنُوْا صٰلِحِيْنَ فَاِنَّهٗ كَانَ لِلْاَوَّابِيْنَ غَفُوْرًاrabbukum a'lamu bimā fī nufụsikum, in takụnụ ṣāliḥīna fa innahụ kāna lil-awwābīna gafụrāTuhanmu
lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang yang baik,
maka sungguh, Dia Maha Pengampun kepada orang yang bertobat.
- وَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا wa āti żal-qurbā ḥaqqahụ wal-miskīna wabnas-sabīli wa lā tubażżir tabżīrāDan
berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan
orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan
(hartamu) secara boros.
- اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًاinnal-mubażżirīna kānū ikhwānasy-syayāṭīn, wa kānasy-syaiṭānu lirabbihī kafụrāSesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.
- وَاِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاۤءَ رَحْمَةٍ مِّنْ رَّبِّكَ تَرْجُوْهَا فَقُلْ لَّهُمْ قَوْلًا مَّيْسُوْرًاwa immā tu'riḍanna 'an-humubtigā`a raḥmatim mir rabbika tarjụhā fa qul lahum qaulam maisụrāDan
jika engkau berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu
yang engkau harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang lemah
lembut.
- وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُوْلَةً اِلٰى عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُوْمًا مَّحْسُوْرًا wa lā taj'al yadaka maglụlatan ilā 'unuqika wa lā tabsuṭ-hā kullal-basṭi fa taq'uda malụmam maḥsụrāDan
janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan
(pula) engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi
tercela dan menyesal.
- اِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۗاِنَّهٗ كَانَ بِعِبَادِهٖ خَبِيْرًاۢ بَصِيْرًاinna rabbaka yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u wa yaqdir, innahụ kāna bi'ibādihī khabīram baṣīrāSungguh,
Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi
(bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha
Melihat hamba-hamba-Nya.
- وَلَا تَقْتُلُوْٓا
اَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَاِيَّاكُمْۗ
اِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْـًٔا كَبِيْرًا wa lā taqtulū aulādakum khasy-yata imlāq, naḥnu narzuquhum wa iyyākum, inna qatlahum kāna khiṭ`ang kabīrāDan
janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang
memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh
suatu dosa yang besar.
- وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا wa lā taqrabuz-zinā innahụ kāna fāḥisyah, wa sā`a sabīlāDan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.
- وَلَا تَقْتُلُوا
النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّۗ وَمَنْ قُتِلَ
مَظْلُوْمًا فَقَدْ جَعَلْنَا لِوَلِيِّهٖ سُلْطٰنًا فَلَا يُسْرِفْ فِّى
الْقَتْلِۗ اِنَّهٗ كَانَ مَنْصُوْرًاwa lā
taqtulun-nafsallatī ḥarramallāhu illā bil-ḥaqq, wa mang qutila maẓlụman
fa qad ja'alnā liwaliyyihī sulṭānan fa lā yusrif fil-qatl, innahụ kāna
manṣụrāDan janganlah kamu membunuh orang yang
diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan suatu (alasan) yang
benar. Dan barang siapa dibunuh secara zalim, maka sungguh, Kami telah
memberi kekuasaan kepada walinya, tetapi janganlah walinya itu melampaui
batas dalam pembunuhan. Sesungguhnya dia adalah orang yang mendapat
pertolongan.
- وَلَا تَقْرَبُوْا مَالَ
الْيَتِيْمِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ حَتّٰى يَبْلُغَ اَشُدَّهٗۖ
وَاَوْفُوْا بِالْعَهْدِۖ اِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْـُٔوْلًاwa lā taqrabụ mālal-yatīmi illā billatī hiya aḥsanu ḥattā yabluga asyuddahụ wa aufụ bil-'ahdi innal-'ahda kāna mas`ụlāDan
janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang
lebih baik (bermanfaat) sampai dia dewasa, dan penuhilah janji, karena
janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya.
- وَاَوْفُوا الْكَيْلَ اِذَا كِلْتُمْ وَزِنُوْا بِالْقِسْطَاسِ الْمُسْتَقِيْمِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًاwa auful-kaila iżā kiltum wazinụ bil-qisṭāsil-mustaqīm, żālika khairuw wa aḥsanu ta`wīlāDan
sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan
timbangan yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.
- وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا wa lā taqfu mā laisa laka bihī 'ilm, innas-sam'a wal-baṣara wal-fu`āda kullu ulā`ika kāna 'an-hu mas`ụlāDan
janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena
pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta
pertanggungjawabannya.
- وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۚ اِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْاَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُوْلًاwa lā tamsyi fil-arḍi maraḥā, innaka lan takhriqal-arḍa wa lan tablugal-jibāla ṭụlāDan
janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena
sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu
menjulang setinggi gunung.
- كُلُّ ذٰلِكَ كَانَ سَيِّئُهٗ عِنْدَ رَبِّكَ مَكْرُوْهًا kullu żālika kāna sayyi`uhụ 'inda rabbika makrụhāSemua itu kejahatannya sangat dibenci di sisi Tuhanmu.
- ذٰلِكَ مِمَّآ اَوْحٰٓى
اِلَيْكَ رَبُّكَ مِنَ الْحِكْمَةِۗ وَلَا تَجْعَلْ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا
اٰخَرَ فَتُلْقٰى فِيْ جَهَنَّمَ مَلُوْمًا مَّدْحُوْرًا żālika mimmā auḥā ilaika rabbuka minal-ḥikmah, wa lā taj'al ma'allāhi ilāhan ākhara fa tulqā fī jahannama malụmam mad-ḥụrāItulah
sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepadamu (Muhammad). Dan
janganlah engkau mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, nanti
engkau dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela dan dijauhkan
(dari rahmat Allah).
- اَفَاَصْفٰىكُمْ رَبُّكُمْ بِالْبَنِيْنَ وَاتَّخَذَ مِنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنَاثًاۗ اِنَّكُمْ لَتَقُوْلُوْنَ قَوْلًا عَظِيْمًا a fa aṣfākum rabbukum bil-banīna wattakhaża minal-malā`ikati ināṡā, innakum lataqụlụna qaulan 'aẓīmāMaka
apakah pantas Tuhan memilihkan anak laki-laki untukmu dan Dia mengambil
anak perempuan dari malaikat? Sungguh, kamu benar-benar mengucapkan
kata yang besar (dosanya).
- وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِيْ هٰذَا الْقُرْاٰنِ لِيَذَّكَّرُوْاۗ وَمَا يَزِيْدُهُمْ اِلَّا نُفُوْرًاwa laqad ṣarrafnā fī hāżal-qur`āni liyażżakkarụ, wa mā yazīduhum illā nufụrāDan
sungguh, dalam Al-Qur'an ini telah Kami (jelaskan) berulang-ulang
(peringatan), agar mereka selalu ingat. Tetapi (peringatan) itu hanya
menambah mereka lari (dari kebenaran).
- قُلْ لَّوْ كَانَ مَعَهٗ ٓ اٰلِهَةٌ كَمَا يَقُوْلُوْنَ اِذًا لَّابْتَغَوْا اِلٰى ذِى الْعَرْشِ سَبِيْلًاqul lau kāna ma'ahū ālihatung kamā yaqụlụna iżal labtagau ilā żil-'arsyi sabīlāKatakanlah
(Muhammad), “Jika ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagai-mana yang
mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang
mempunyai ’Arsy.”
- سُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يَقُوْلُوْنَ عُلُوًّا كَبِيْرًاsub-ḥānahụ wa ta'ālā 'ammā yaqụlụna 'uluwwang kabīrāMahasuci dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka katakan, luhur dan agung (tidak ada bandingannya).
- تُسَبِّحُ لَهُ
السَّمٰوٰتُ السَّبْعُ وَالْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّۗ وَاِنْ مِّنْ شَيْءٍ
اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهٖ وَلٰكِنْ لَّا تَفْقَهُوْنَ تَسْبِيْحَهُمْۗ
اِنَّهٗ كَانَ حَلِيْمًا غَفُوْرًاtusabbiḥu
lahus-samāwātus-sab'u wal-arḍu wa man fīhinn, wa im min syai`in illā
yusabbiḥu biḥamdihī wa lākil lā tafqahụna tasbīḥahum, innahụ kāna
ḥalīman gafụrāLangit yang tujuh, bumi dan
semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu
pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti
tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun.
- وَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ حِجَابًا مَّسْتُوْرًاۙ wa iżā qara`tal-qur`āna ja'alnā bainaka wa bainallażīna lā yu`minụna bil-ākhirati ḥijābam mastụrāDan
apabila engkau (Muhammad) membaca Al-Qur'an, Kami adakan suatu dinding
yang tidak terlihat antara engkau dan orang-orang yang tidak beriman
kepada kehidupan akhirat,
- وَّجَعَلْنَا عَلٰى
قُلُوْبِهِمْ اَكِنَّةً اَنْ يَّفْقَهُوْهُ وَفِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرًاۗ
وَاِذَا ذَكَرْتَ رَبَّكَ فِى الْقُرْاٰنِ وَحْدَهٗ وَلَّوْا عَلٰٓى
اَدْبَارِهِمْ نُفُوْرًاwa ja'alnā 'alā
qulụbihim akinnatan ay yafqahụhu wa fī āżānihim waqrā, wa iżā żakarta
rabbaka fil-qur`āni waḥdahụ wallau 'alā adbārihim nufụrāDan
Kami jadikan hati mereka tertutup dan telinga mereka tersumbat, agar
mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila engkau menyebut Tuhanmu saja
dalam Al-Qur'an, mereka berpaling ke belakang melarikan diri (karena
benci).
- نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَا
يَسْتَمِعُوْنَ بِهٖٓ اِذْ يَسْتَمِعُوْنَ اِلَيْكَ وَاِذْ هُمْ نَجْوٰٓى
اِذْ يَقُوْلُ الظّٰلِمُوْنَ اِنْ تَتَّبِعُوْنَ اِلَّا رَجُلًا
مَّسْحُوْرًا naḥnu a'lamu bimā yastami'ụna
bihī iż yastami'ụna ilaika wa iż hum najwā iż yaqụluẓ-ẓālimụna in
tattabi'ụna illā rajulam mas-ḥụrāKami lebih
mengetahui dalam keadaan bagaimana mereka mendengarkan sewaktu mereka
mendengarkan engkau (Muhammad), dan sewaktu mereka berbisik-bisik
(yaitu) ketika orang zalim itu berkata, “Kamu hanyalah mengikuti seorang
laki-laki yang kena sihir.”
- اُنْظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوْا لَكَ الْاَمْثَالَ فَضَلُّوْا فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ سَبِيْلًاunẓur kaifa ḍarabụ lakal-amṡāla fa ḍallụ fa lā yastaṭī'ụna sabīlāLihatlah
bagaimana mereka membuat perumpamaan untukmu (Muhammad); karena itu
mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar).
- وَقَالُوْٓا ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا وَّرُفَاتًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَ خَلْقًا جَدِيْدًا wa qālū a iżā kunnā 'iẓāmaw wa rufātan a innā lamab'ụṡụna khalqan jadīdāDan
mereka berkata, “Apabila kami telah menjadi tulang-belulang dan
benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan
kembali sebagai makhluk yang baru?”
- ۞ قُلْ كُوْنُوْا حِجَارَةً اَوْ حَدِيْدًاۙ qul kụnụ ḥijāratan au ḥadīdāKatakanlah (Muhammad), “Jadilah kamu batu atau besi,
- اَوْ خَلْقًا مِّمَّا
يَكْبُرُ فِيْ صُدُوْرِكُمْ ۚفَسَيَقُوْلُوْنَ مَنْ يُّعِيْدُنَاۗ قُلِ
الَّذِيْ فَطَرَكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۗ فَسَيُنْغِضُوْنَ اِلَيْكَ
رُءُوْسَهُمْ وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هُوَۗ قُلْ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنَ
قَرِيْبًاau khalqam mimmā yakburu fī
ṣudụrikum, fa sayaqụlụna may yu'īdunā, qulillażī faṭarakum awwala
marrah, fa sayun-giḍụna ilaika ru`ụsahum wa yaqụlụna matā huw, qul 'asā
ay yakụna qarībāatau menjadi makhluk yang
besar (yang tidak mungkin hidup kembali) menurut pikiranmu.” Maka mereka
akan bertanya, “Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?” Katakanlah,
“Yang telah menciptakan kamu pertama kali.” Lalu mereka akan
menggeleng-gelengkan kepalanya kepadamu dan berkata, “Kapan (Kiamat) itu
(akan terjadi)?” Katakanlah, “Barang kali waktunya sudah dekat,”
- يَوْمَ يَدْعُوْكُمْ فَتَسْتَجِيْبُوْنَ بِحَمْدِهٖ وَتَظُنُّوْنَ اِنْ لَّبِثْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا yauma yad'ụkum fa tastajībụna biḥamdihī wa taẓunnụna il labiṡtum illā qalīlāyaitu
pada hari (ketika) Dia memanggil kamu, dan kamu mematuhi-Nya sambil
memuji-Nya dan kamu mengira, (rasanya) hanya sebentar saja kamu berdiam
(di dalam kubur).
- وَقُلْ لِّعِبَادِيْ
يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ
بَيْنَهُمْۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًاwa qul li'ibādī yaqụlullatī hiya aḥsan, innasy-syaiṭāna yanzagu bainahum, innasy-syaiṭāna kāna lil-insāni 'aduwwam mubīnāDan
katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, “Hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu)
menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh
yang nyata bagi manusia.
- رَبُّكُمْ اَعْلَمُ بِكُمْ اِنْ يَّشَأْ يَرْحَمْكُمْ اَوْ اِنْ يَّشَأْ يُعَذِّبْكُمْۗ وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ عَلَيْهِمْ وَكِيْلًاrabbukum a'lamu bikum iy yasya` yar-ḥamkum au iy yasya` yu'ażżibkum, wa mā arsalnāka 'alaihim wakīlāTuhanmu
lebih mengetahui tentang kamu. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia akan
memberi rahmat kepadamu, dan jika Dia menghendaki, pasti Dia akan
mengazabmu. Dan Kami tidaklah mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi
penjaga bagi mereka.
- وَرَبُّكَ اَعْلَمُ
بِمَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ
النَّبِيّٖنَ عَلٰى بَعْضٍ وَّاٰتَيْنَا دَاوٗدَ زَبُوْرًاwa rabbuka a'lamu biman fis-samāwāti wal-arḍ, wa laqad faḍḍalnā ba'ḍan-nabiyyīna 'alā ba'ḍiw wa ātainā dāwụda zabụrāDan
Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh,
Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian nabi-nabi atas sebagian
(yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.
- قُلِ ادْعُوا الَّذِيْنَ زَعَمْتُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ فَلَا يَمْلِكُوْنَ كَشْفَ الضُّرِّ عَنْكُمْ وَلَا تَحْوِيْلًاqulid'ullażīna za'amtum min dụnihī fa lā yamlikụna kasyfaḍ-ḍurri 'angkum wa lā taḥwīlāKatakanlah
(Muhammad), “Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan) selain Allah,
mereka tidak kuasa untuk menghilangkan bahaya darimu dan tidak (pula)
mampu mengubahnya.”
- اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ
يَدْعُوْنَ يَبْتَغُوْنَ اِلٰى رَبِّهِمُ الْوَسِيْلَةَ اَيُّهُمْ اَقْرَبُ
وَيَرْجُوْنَ رَحْمَتَهٗ وَيَخَافُوْنَ عَذَابَهٗۗ اِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ
كَانَ مَحْذُوْرًاulā`ikallażīna yad'ụna
yabtagụna ilā rabbihimul-wasīlata ayyuhum aqrabu wa yarjụna raḥmatahụ wa
yakhāfụna 'ażābah, inna 'ażāba rabbika kāna maḥżụrāOrang-orang
yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan siapa
di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah). Mereka mengharapkan
rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya. Sungguh, azab Tuhanmu itu sesuatu
yang (harus) ditakuti.”
- وَاِنْ مِّنْ قَرْيَةٍ
اِلَّا نَحْنُ مُهْلِكُوْهَا قَبْلَ يَوْمِ الْقِيٰمَةِ اَوْ
مُعَذِّبُوْهَا عَذَابًا شَدِيْدًاۗ كَانَ ذٰلِكَ فىِ الْكِتٰبِ
مَسْطُوْرًاwa im ming qaryatin illā naḥnu muhlikụhā qabla yaumil-qiyāmati au mu'ażżibụhā 'ażāban syadīdā, kāna żālika fil-kitābi masṭụrāDan
tidak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami
membinasakannya sebelum hari Kiamat atau Kami siksa (penduduknya) dengan
siksa yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam
Kitab (Lauh Mahfuzh).
- وَمَا مَنَعَنَآ اَنْ
نُّرْسِلَ بِالْاٰيٰتِ اِلَّآ اَنْ كَذَّبَ بِهَا الْاَوَّلُوْنَۗ
وَاٰتَيْنَا ثَمُوْدَ النَّاقَةَ مُبْصِرَةً فَظَلَمُوْا بِهَاۗ وَمَا
نُرْسِلُ بِالْاٰيٰتِ اِلَّا تَخْوِيْفًاwa mā
mana'anā an nursila bil-āyāti illā ang każżaba bihal-awwalụn, wa ātainā
ṡamụdan-nāqata mubṣiratan fa ẓalamụ bihā, wa mā nursilu bil-āyāti illā
takhwīfāDan tidak ada yang menghalangi Kami
untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan
karena (tanda-tanda) itu telah didustakan oleh orang terdahulu. Dan
telah Kami berikan kepada kaum samud unta betina (sebagai mukjizat) yang
dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya (unta betina itu). Dan Kami
tidak mengirimkan tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti.
- وَاِذْ قُلْنَا لَكَ
اِنَّ رَبَّكَ اَحَاطَ بِالنَّاسِۗ وَمَا جَعَلْنَا الرُّءْيَا الَّتِيْٓ
اَرَيْنٰكَ اِلَّا فِتْنَةً لِّلنَّاسِ وَالشَّجَرَةَ الْمَلْعُوْنَةَ فِى
الْقُرْاٰنِ ۗ وَنُخَوِّفُهُمْۙ فَمَا يَزِيْدُهُمْ اِلَّا طُغْيَانًا
كَبِيْرًا wa iż qulnā laka inna rabbaka
aḥāṭa bin-nās, wa mā ja'alnar-ru`yallatī araināka illā fitnatal lin-nāsi
wasy-syajaratal-mal'ụnata fil-qur`ān, wa nukhawwifuhum fa mā yazīduhum
illā ṭugyānang kabīrāDan (ingatlah) ketika
Kami wahyukan kepadamu, “Sungguh, (ilmu) Tuhanmu meliputi seluruh
manusia.” Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan
kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon
yang terkutuk (zaqqum) dalam Al-Qur'an. Dan Kami menakut-nakuti mereka,
tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka.
- وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ قَالَ ءَاَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِيْنًاۚ wa iż qulnā lil-malā`ikatisjudụ li`ādama fa sajadū illā iblīs, qāla a asjudu liman khalaqta ṭīnāDan
(ingatlah), ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu
semua kepada Adam,” lalu mereka sujud, kecuali Iblis. Ia (Iblis)
berkata, “Apakah aku harus bersujud kepada orang yang Engkau ciptakan
dari tanah?”
- قَالَ اَرَاَيْتَكَ هٰذَا
الَّذِيْ كَرَّمْتَ عَلَيَّ لَىِٕنْ اَخَّرْتَنِ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ
لَاَحْتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهٗٓ اِلَّا قَلِيْلًاqāla a ra`aitaka hāżallażī karramta 'alayya la`in akhkhartani ilā yaumil-qiyāmati la`aḥtanikanna żurriyyatahū illā qalīlā
Ia (Iblis) berkata, “Terangkanlah kepadaku, inikah yang lebih Engkau
muliakan daripada aku? Sekiranya Engkau memberi waktu kepadaku sampai
hari Kiamat, pasti akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian
kecil.”
- قَالَ اذْهَبْ فَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ فَاِنَّ جَهَنَّمَ جَزَاۤؤُكُمْ جَزَاۤءً مَّوْفُوْرًاqālaż-hab fa man tabi'aka min-hum fa inna jahannama jazā`ukum jazā`am maufụrāDia
(Allah) berfirman, “Pergilah, tetapi barang siapa di antara mereka yang
mengikuti kamu, maka sungguh, neraka Jahanamlah balasanmu semua,
sebagai pembalasan yang cukup.
- وَاسْتَفْزِزْ مَنِ
اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَاَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ
وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِ وَعِدْهُمْۗ
وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطٰنُ اِلَّا غُرُوْرًاwastafziz
manistaṭa'ta min-hum biṣautika wa ajlib 'alaihim bikhailika wa rajilika
wa syārik-hum fil-amwāli wal-aulādi wa 'id-hum, wa mā
ya'iduhumusy-syaiṭānu illā gurụrāDan
perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (Iblis) sanggup
dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka,
yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada
harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka.” Padahal setan
itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.
- اِنَّ عِبَادِيْ لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطٰنٌۗ وَكَفٰى بِرَبِّكَ وَكِيْلًاinna 'ibādī laisa laka 'alaihim sulṭān, wa kafā birabbika wakīlā“Sesungguhnya
(terhadap) hamba-hamba-Ku, engkau (Iblis) tidaklah dapat berkuasa atas
mereka. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga.”
- رَبُّكُمُ الَّذِيْ يُزْجِيْ لَكُمُ الْفُلْكَ فِى الْبَحْرِ لِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖۗ اِنَّهٗ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًاrabbukumullażī yuzjī lakumul-fulka fil-baḥri litabtagụ min faḍlih, innahụ kāna bikum raḥīmāTuhanmulah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari karunia-Nya. Sungguh, Dia Maha Penyayang terhadapmu.
- وَاِذَا مَسَّكُمُ
الضُّرُّ فِى الْبَحْرِ ضَلَّ مَنْ تَدْعُوْنَ اِلَّآ اِيَّاهُۚ فَلَمَّا
نَجّٰىكُمْ اِلَى الْبَرِّ اَعْرَضْتُمْۗ وَكَانَ الْاِنْسَانُ كَفُوْرًاwa iżā massakumuḍ-ḍurru fil-baḥri ḍalla man tad'ụna illā iyyāh, fa lammā najjākum ilal-barri a'raḍtum, wa kānal-insānu kafụrāDan
apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilang semua yang
(bi-asa) kamu seru, kecuali Dia. Tetapi ketika Dia menyelamatkan kamu ke
daratan, kamu berpaling (dari-Nya). Dan manusia memang selalu ingkar
(tidak bersyukur).
- اَفَاَمِنْتُمْ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمْ جَانِبَ الْبَرِّ اَوْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا ثُمَّ لَا تَجِدُوْا لَكُمْ وَكِيْلًا ۙ a fa amintum ay yakhsifa bikum jānibal-barri au yursila 'alaikum ḥāṣiban ṡumma lā tajidụ lakum wakīlāMaka
apakah kamu merasa aman bahwa Dia tidak akan membenamkan sebagian
daratan bersama kamu atau Dia meniupkan (angin keras yang membawa)
batu-batu kecil? Dan kamu tidak akan mendapat seorang pelindung pun,
- اَمْ اَمِنْتُمْ اَنْ
يُّعِيْدَكُمْ فِيْهِ تَارَةً اُخْرٰى فَيُرْسِلَ عَلَيْكُمْ قَاصِفًا
مِّنَ الرِّيْحِ فَيُغْرِقَكُمْ بِمَا كَفَرْتُمْۙ ثُمَّ لَا تَجِدُوْا
لَكُمْ عَلَيْنَا بِهٖ تَبِيْعًاam amintum ay
yu'īdakum fīhi tāratan ukhrā fa yursila 'alaikum qāṣifam minar-rīḥi fa
yugriqakum bimā kafartum ṡumma lā tajidụ lakum 'alainā bihī tabī'āataukah
kamu merasa aman bahwa Dia tidak akan mengembalikan kamu ke laut sekali
lagi, lalu Dia tiupkan angin topan kepada kamu dan ditenggelamkan-Nya
kamu disebabkan kekafiranmu? Kemudian kamu tidak akan mendapatkan
seorang penolong pun dalam menghadapi (siksaan) Kami.
- ۞ وَلَقَدْ كَرَّمْنَا
بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ
مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا
تَفْضِيْلًا wa laqad karramnā banī ādama wa
ḥamalnāhum fil-barri wal-baḥri wa razaqnāhum minaṭ-ṭayyibāti wa
faḍḍalnāhum 'alā kaṡīrim mim man khalaqnā tafḍīlāDan
sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka
di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik
dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan
dengan kelebihan yang sempurna.
- يَوْمَ نَدْعُوْا كُلَّ
اُنَاسٍۢ بِاِمَامِهِمْۚ فَمَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖ
فَاُولٰۤىِٕكَ يَقْرَءُوْنَ كِتٰبَهُمْ وَلَا يُظْلَمُوْنَ فَتِيْلًاyauma nad'ụ kulla unāsim bi`imāmihim, fa man ụtiya kitābahụ biyamīnihī fa ulā`ika yaqra`ụna kitābahum wa lā yuẓlamụna fatīlā(Ingatlah),
pada hari (ketika) Kami panggil setiap umat dengan pemimpinnya; dan
barang siapa diberikan catatan amalnya di tangan kanannya mereka akan
membaca catatannya (dengan baik), dan mereka tidak akan dirugikan
sedikit pun.
- وَمَنْ كَانَ فِيْ هٰذِهٖٓ اَعْمٰى فَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ اَعْمٰى وَاَضَلُّ سَبِيْلًاwa mang kāna fī hāżihī a'mā fa huwa fil-ākhirati a'mā wa aḍallu sabīlāDan barang siapa buta (hatinya) di dunia ini, maka di akhirat dia akan buta dan tersesat jauh dari jalan (yang benar).
- وَاِنْ كَادُوْا
لَيَفْتِنُوْنَكَ عَنِ الَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ لِتَفْتَرِيَ
عَلَيْنَا غَيْرَهٗۖ وَاِذًا لَّاتَّخَذُوْكَ خَلِيْلًاwa ing kādụ layaftinụnaka 'anillażī auḥainā ilaika litaftariya 'alainā gairahụ wa iżal lattakhażụka khalīlāDan
mereka hampir memalingkan engkau (Muhammad) dari apa yang telah Kami
wahyukan kepadamu, agar engkau mengada-ada yang lain terhadap Kami; dan
jika demikian tentu mereka menjadikan engkau sahabat yang setia.
- وَلَوْلَآ اَنْ ثَبَّتْنٰكَ لَقَدْ كِدْتَّ تَرْكَنُ اِلَيْهِمْ شَيْـًٔا قَلِيْلًا ۙ walau lā an ṡabbatnāka laqad kitta tarkanu ilaihim syai`ang qalīlāDan sekiranya Kami tidak memperteguh (hati)mu, niscaya engkau hampir saja condong sedikit kepada mereka.
- اِذًا لَّاَذَقْنٰكَ ضِعْفَ الْحَيٰوةِ وَضِعْفَ الْمَمَاتِ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَكَ عَلَيْنَا نَصِيْرًاiżal la`ażaqnāka ḍi'fal-ḥayāti wa ḍi'fal-mamāti ṡumma lā tajidu laka 'alainā naṣīrāJika
demikian, tentu akan Kami rasakan kepadamu (siksaan) dua kali lipat di
dunia ini dan dua kali lipat setelah mati, dan engkau (Muhammad) tidak
akan mendapat seorang penolong pun terhadap Kami.
- وَاِنْ كَادُوْا لَيَسْتَفِزُّوْنَكَ مِنَ الْاَرْضِ لِيُخْرِجُوْكَ مِنْهَا وَاِذًا لَّا يَلْبَثُوْنَ خِلٰفَكَ اِلَّا قَلِيْلًاwa ing kādụ layastafizzụnaka minal-arḍi liyukhrijụka min-hā wa iżal lā yalbaṡụna khilāfaka illā qalīlāDan
sungguh, mereka hampir membuatmu (Muhammad) gelisah di negeri (Mekah)
karena engkau harus keluar dari negeri itu, dan kalau terjadi demikian,
niscaya sepeninggalmu mereka tidak akan tinggal (di sana), melainkan
sebentar saja.
- سُنَّةَ مَنْ قَدْ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنْ رُّسُلِنَا وَلَا تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحْوِيْلًا sunnata mang qad arsalnā qablaka mir rusulinā wa lā tajidu lisunnatinā taḥwīlā(Yang
demikian itu) merupakan ketetapan bagi para rasul Kami yang Kami utus
sebelum engkau, dan tidak akan engkau dapati perubahan atas ketetapan
Kami.
- اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا aqimiṣ-ṣalāta lidulụkisy-syamsi ilā gasaqil-laili wa qur`ānal-fajr, inna qur`ānal-fajri kāna masy-hụdāLaksanakanlah
salat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan
pula salat) Subuh. Sungguh, salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
- وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًاwa minal-laili fa taḥajjad bihī nāfilatal laka 'asā ay yab'aṡaka rabbuka maqāmam maḥmụdāDan
pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah)
tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang
terpuji.
- وَقُلْ رَّبِّ اَدْخِلْنِيْ مُدْخَلَ صِدْقٍ وَّاَخْرِجْنِيْ مُخْرَجَ صِدْقٍ وَّاجْعَلْ لِّيْ مِنْ لَّدُنْكَ سُلْطٰنًا نَّصِيْرًاwa qur rabbi adkhilnī mudkhala ṣidqiw wa akhrijnī mukhraja ṣidqiw waj'al lī mil ladungka sulṭānan naṣīrāDan
katakanlah (Muhammad), ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang
benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan
berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(ku).
- وَقُلْ جَاۤءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۖاِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًاwa qul jā`al-ḥaqqu wa zahaqal-bāṭilu innal-bāṭila kāna zahụqāDan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sungguh, yang batil itu pasti lenyap.
- وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًاwa nunazzilu minal-qur`āni mā huwa syifā`uw wa raḥmatul lil-mu`minīna wa lā yazīduẓ-ẓālimīna illā khasārāDan
Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu)
hanya akan menambah kerugian.
- وَاِذَآ اَنْعَمْنَا عَلَى الْاِنْسَانِ اَعْرَضَ وَنَاٰ بِجَانِبِهٖۚ وَاِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَـُٔوْسًاwa iżā an'amnā 'alal-insāni a'raḍa wa na`ā bijānibih, wa iżā massahusy-syarru kāna ya`ụsāDan
apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia, niscaya dia berpaling
dan menjauhkan diri dengan sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan,
niscaya dia berputus asa.
- قُلْ كُلٌّ يَّعْمَلُ عَلٰى شَاكِلَتِهٖۗ فَرَبُّكُمْ اَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ اَهْدٰى سَبِيْلًاqul kulluy ya'malu 'alā syākilatih, fa rabbukum a'lamu biman huwa ahdā sabīlāKatakanlah
(Muhammad), “Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya
masing-masing.” Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar
jalannya.
- وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِۗ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَآ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا wa yas`alụnaka 'anir-rụḥ, qulir-rụḥu min amri rabbī wa mā ụtītum minal-'ilmi illā qalīlāDan
mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, “Ruh itu
termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya
sedikit.”
- وَلَىِٕنْ شِئْنَا لَنَذْهَبَنَّ بِالَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَكَ بِهٖ عَلَيْنَا وَكِيْلًاۙ؉؉wa la`in syi`nā lanaż-habanna billażī auḥainā ilaika ṡumma lā tajidu laka bihī 'alainā wakīlāDan
sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang
telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), dan engkau tidak akan
mendapatkan seorang pembela pun terhadap Kami,
- اِلَّا رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَۗ اِنَّ فَضْلَهٗ كَانَ عَلَيْكَ كَبِيْرًاillā raḥmatam mir rabbik, inna faḍlahụ kāna 'alaika kabīrākecuali karena rahmat dari Tuhanmu. Sungguh, karunia-Nya atasmu (Muhammad) sangat besar.
- قُلْ لَّىِٕنِ
اجْتَمَعَتِ الْاِنْسُ وَالْجِنُّ عَلٰٓى اَنْ يَّأْتُوْا بِمِثْلِ هٰذَا
الْقُرْاٰنِ لَا يَأْتُوْنَ بِمِثْلِهٖ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ
ظَهِيْرًاqul la`inijtama'atil-insu wal-jinnu 'alā ay ya`tụ bimiṡli hāżal-qur`āni lā ya`tụna bimiṡlihī walau kāna ba'ḍuhum liba'ḍin ẓahīrāKatakanlah,
“Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa
(dengan) Al-Qur'an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa
dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.”
- وَلَقَدْ صَرَّفْنَا لِلنَّاسِ فِيْ هٰذَا الْقُرْاٰنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍۖ فَاَبٰىٓ اَكْثَرُ النَّاسِ اِلَّا كُفُوْرًاwa laqad ṣarrafnā lin-nāsi fī hāżal-qur`āni ming kulli maṡalin fa abā akṡarun-nāsi illā kufụrā
Dan sungguh, Kami telah menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam
Al-Qur'an ini dengan bermacam-macam perumpamaan, tetapi kebanyakan
manusia tidak menyukainya bahkan mengingkari(nya).
- وَقَالُوْا لَنْ نُّؤْمِنَ لَكَ حَتّٰى تَفْجُرَ لَنَا مِنَ الْاَرْضِ يَنْۢبُوْعًاۙ wa qālụ lan nu`mina laka ḥattā tafjura lanā minal-arḍi yambụ'āDan mereka berkata, “Kami tidak akan percaya kepadamu (Muhammad) sebelum engkau memancarkan mata air dari bumi untuk kami,
- اَوْ تَكُوْنَ لَكَ جَنَّةٌ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّعِنَبٍ فَتُفَجِّرَ الْاَنْهٰرَ خِلٰلَهَا تَفْجِيْرًاۙ au takụna laka jannatum min nakhīliw wa 'inabin fa tufajjiral-an-hāra khilālahā tafjīrāatau engkau mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu engkau alirkan di celah-celahnya sungai yang deras alirannya,
- اَوْ تُسْقِطَ السَّمَاۤءَ كَمَا زَعَمْتَ عَلَيْنَا كِسَفًا اَوْ تَأْتِيَ بِاللّٰهِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ قَبِيْلًاۙ au tusqiṭas-samā`a kamā za'amta 'alainā kisafan au ta`tiya billāhi wal-malā`ikati qabīlāatau
engkau jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana engkau
katakan, atau (sebelum) engkau datangkan Allah dan para malaikat
berhadapan muka dengan kami,
- اَوْ يَكُوْنَ لَكَ
بَيْتٌ مِّنْ زُخْرُفٍ اَوْ تَرْقٰى فِى السَّمَاۤءِ ۗوَلَنْ نُّؤْمِنَ
لِرُقِيِّكَ حَتّٰى تُنَزِّلَ عَلَيْنَا كِتٰبًا نَّقْرَؤُهٗۗ قُلْ
سُبْحَانَ رَبِّيْ هَلْ كُنْتُ اِلَّا بَشَرًا رَّسُوْلًا au
yakụna laka baitum min zukhrufin au tarqā fis-samā`, wa lan nu`mina
liruqiyyika ḥattā tunazzila 'alainā kitāban naqra`uh, qul sub-ḥāna rabbī
hal kuntu illā basyarar rasụlāatau engkau
mempunyai sebuah rumah (terbuat) dari emas, atau engkau naik ke langit.
Dan kami tidak akan mempercayai kenaikanmu itu sebelum engkau turunkan
kepada kami sebuah kitab untuk kami baca.” Katakanlah (Muhammad),
“Mahasuci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi
rasul?”
- وَمَا مَنَعَ النَّاسَ اَنْ يُّؤْمِنُوْٓا اِذْ جَاۤءَهُمُ الْهُدٰٓى اِلَّآ اَنْ قَالُوْٓا اَبَعَثَ اللّٰهُ بَشَرًا رَّسُوْلًاwa mā mana'an-nāsa ay yu`minū iż jā`ahumul-hudā illā ang qālū a ba'aṡallāhu basyarar rasụlāDan
tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman ketika
petunjuk datang kepadanya, selain perkataan mereka, “Mengapa Allah
mengutus seorang manusia menjadi rasul?”
- قُلْ لَّوْ كَانَ فِى
الْاَرْضِ مَلٰۤىِٕكَةٌ يَّمْشُوْنَ مُطْمَىِٕنِّيْنَ لَنَزَّلْنَا
عَلَيْهِمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ مَلَكًا رَّسُوْلًاqul lau kāna fil-arḍi malā`ikatuy yamsyụna muṭma`innīna lanazzalnā 'alaihim minas-samā`i malakar rasụlāKatakanlah
(Muhammad), “Sekiranya di bumi ada para malaikat, yang berjalan-jalan
dengan tenang, niscaya Kami turunkan kepada mereka malaikat dari langit
untuk menjadi rasul.”
- قُلْ كَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًاۢ بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْۗ اِنَّهٗ كَانَ بِعِبَادِهٖ خَبِيْرًاۢ بَصِيْرًاqul kafā billāhi syahīdam bainī wa bainakum, innahụ kāna bi'ibādihī khabīram baṣīrāKatakanlah
(Muhammad), “Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu sekalian.
Sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.”
- وَمَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ
فَهُوَ الْمُهْتَدِۚ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ اَوْلِيَاۤءَ
مِنْ دُوْنِهٖۗ وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ عَلٰى وُجُوْهِهِمْ
عُمْيًا وَّبُكْمًا وَّصُمًّاۗ مَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُۗ كُلَّمَا خَبَتْ
زِدْنٰهُمْ سَعِيْرًاwa may yahdillāhu fa
huwal-muhtad, wa may yuḍlil fa lan tajida lahum auliyā`a min dụnih, wa
naḥsyuruhum yaumal-qiyāmati 'alā wujụhihim 'umyaw wa bukmaw wa ṣummā,
ma`wāhum jahannam, kullamā khabat zidnāhum sa'īrāDan
barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, dialah yang mendapat petunjuk,
dan barang siapa Dia sesatkan, maka engkau tidak akan mendapatkan
penolong-penolong bagi mereka selain Dia. Dan Kami akan mengumpulkan
mereka pada hari Kiamat dengan wajah tersungkur, dalam keadaan buta,
bisu, dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahanam. Setiap
kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi nyalanya bagi
mereka.
- ذٰلِكَ جَزَاۤؤُهُمْ
بِاَنَّهُمْ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا وَقَالُوْٓا ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا
وَّرُفَاتًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَ خَلْقًا جَدِيْدًا żālika jazā`uhum bi`annahum kafarụ bi`āyātinā wa qālū a iżā kunnā 'iẓāmaw wa rufātan a innā lamab'ụṡụna khalqan jadīdāItulah
balasan bagi mereka, karena sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat
Kami dan (karena mereka) berkata, “Apabila kami telah menjadi tulang
belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan
dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru?”
- ۞ اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّ
اللّٰهَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ قَادِرٌ عَلٰٓى اَنْ
يَّخْلُقَ مِثْلَهُمْ وَجَعَلَ لَهُمْ اَجَلًا لَّا رَيْبَ فِيْهِۗ فَاَبَى
الظّٰلِمُوْنَ اِلَّا كُفُوْرًاa wa lam
yarau annallāhallażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa qādirun 'alā ay yakhluqa
miṡlahum wa ja'ala lahum ajalal lā raiba fīh, fa abaẓ-ẓālimụna illā
kufụrāDan apakah mereka tidak memperhatikan
bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah Mahakuasa (pula)
menciptakan yang serupa dengan mereka, dan Dia telah menetapkan waktu
tertentu (mati atau dibangkitkan) bagi mereka, yang tidak diragukan
lagi? Maka orang zalim itu tidak menolaknya kecuali dengan kekafiran.
- قُلْ لَّوْ اَنْتُمْ
تَمْلِكُوْنَ خَزَاۤىِٕنَ رَحْمَةِ رَبِّيْٓ اِذًا لَّاَمْسَكْتُمْ
خَشْيَةَ الْاِنْفَاقِۗ وَكَانَ الْاِنْسَانُ قَتُوْرًاqul lau antum tamlikụna khazā`ina raḥmati rabbī iżal la`amsaktum khasy-yatal-infāq, wa kānal-insānu qatụrāKatakanlah
(Muhammad), “Sekiranya kamu menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku,
niscaya (perbendaharaan) itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya.”
Dan manusia itu memang sangat kikir.
- وَلَقَدْ اٰتَيْنَا
مُوْسٰى تِسْعَ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍ فَسْـَٔلْ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اِذْ
جَاۤءَهُمْ فَقَالَ لَهٗ فِرْعَوْنُ اِنِّيْ لَاَظُنُّكَ يٰمُوْسٰى
مَسْحُوْرًا wa laqad ātainā mụsā tis'a
āyātim bayyinātin fas`al banī isrā`īla iż jā`ahum fa qāla lahụ fir'aunu
innī la`aẓunnuka yā mụsā mas-ḥụrāDan sungguh,
Kami telah memberikan kepada Musa sembilan mukjizat yang nyata maka
tanyakanlah kepada Bani Israil, ketika Musa datang kepada mereka lalu
Fir‘aun berkata kepadanya, “Wahai Musa! Sesungguhnya aku benar-benar
menduga engkau terkena sihir.”
- قَالَ لَقَدْ عَلِمْتَ
مَآ اَنْزَلَ هٰٓؤُلَاۤءِ اِلَّا رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ
بَصَاۤىِٕرَۚ وَاِنِّيْ لَاَظُنُّكَ يٰفِرْعَوْنُ مَثْبُوْرًا qāla laqad 'alimta mā anzala hā`ulā`i illā rabbus-samāwāti wal-arḍi baṣā`ir, wa innī la`aẓunnuka yā fir'aunu maṡbụrāDia
(Musa) menjawab, ”Sungguh, engkau telah mengetahui, bahwa tidak ada
yang menurunkan (mukjizat-mukjizat) itu kecuali Tuhan (yang memelihara)
langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata; dan sungguh, aku
benar-benar menduga engkau akan binasa, wahai Fir‘aun.”
- فَاَرَادَ اَنْ يَّسْتَفِزَّهُمْ مِّنَ الْاَرْضِ فَاَغْرَقْنٰهُ وَمَنْ مَّعَهٗ جَمِيْعًاۙ fa arāda ay yastafizzahum minal-arḍi fa agraqnāhu wa mam ma'ahụ jamī'āKemudian
dia (Fir‘aun) hendak mengusir mereka (Musa dan pengikutnya) dari bumi
(Mesir), maka Kami tenggelamkan dia (Fir‘aun) beserta orang yang bersama
dia seluruhnya.
- وَّقُلْنَا مِنْۢ
بَعْدِهٖ لِبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اسْكُنُوا الْاَرْضَ فَاِذَا جَاۤءَ
وَعْدُ الْاٰخِرَةِ جِئْنَا بِكُمْ لَفِيْفًاۗ wa qulnā mim ba'dihī libanī isrā`īlaskunul-arḍa fa iżā jā`a wa'dul-ākhirati ji`nā bikum lafīfāDan
setelah itu Kami berfirman kepada Bani Israil, “Tinggallah di negeri
ini, tetapi apabila masa berbangkit datang, niscaya Kami kumpulkan kamu
dalam keadaan bercampur baur.”
- وَبِالْحَقِّ اَنْزَلْنٰهُ وَبِالْحَقِّ نَزَلَۗ وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا مُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًاۘwa bil-ḥaqqi anzalnāhu wa bil-ḥaqqi nazal, wa mā arsalnāka illā mubasysyiraw wa nażīrāDan
Kami turunkan (Al-Qur'an) itu dengan sebenarnya dan (Al-Qur'an) itu
turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami mengutus engkau (Muhammad),
hanya sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.
- وَقُرْاٰنًا فَرَقْنٰهُ لِتَقْرَاَهٗ عَلَى النَّاسِ عَلٰى مُكْثٍ وَّنَزَّلْنٰهُ تَنْزِيْلًا wa qur`ānan faraqnāhu litaqra`ahụ 'alan-nāsi 'alā mukṡiw wa nazzalnāhu tanzīlāDan
Al-Qur'an (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau (Muhammad)
membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami menurunkannya
secara bertahap.
- قُلْ اٰمِنُوْا بِهٖٓ
اَوْ لَا تُؤْمِنُوْاۗ اِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهٖٓ
اِذَا يُتْلٰى عَلَيْهِمْ يَخِرُّوْنَ لِلْاَذْقَانِ سُجَّدًاۙqul āminụ bihī au lā tu`minụ, innallażīna ụtul-'ilma ming qablihī iżā yutlā 'alaihim yakhirrụna lil-ażqāni sujjadāKatakanlah
(Muhammad), “Berimanlah kamu kepadanya (Al-Qur'an) atau tidak usah
beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang yang telah diberi
pengetahuan sebelumnya, apabila (Al-Qur'an) dibacakan kepada mereka,
mereka menyungkurkan wajah, bersujud,”
- وَّيَقُوْلُوْنَ سُبْحٰنَ رَبِّنَآ اِنْ كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُوْلًاwa yaqụlụna sub-ḥāna rabbinā ing kāna wa'du rabbinā lamaf'ụlādan mereka berkata, “Mahasuci Tuhan kami; sungguh, janji Tuhan kami pasti dipenuhi.”
- وَيَخِرُّوْنَ لِلْاَذْقَانِ يَبْكُوْنَ وَيَزِيْدُهُمْ خُشُوْعًا ۩wa yakhirrụna lil-ażqāni yabkụna wa yazīduhum khusyụ'āDan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.
- قُلِ ادْعُوا اللّٰهَ
اَوِ ادْعُوا الرَّحْمٰنَۗ اَيًّا مَّا تَدْعُوْا فَلَهُ الْاَسْمَاۤءُ
الْحُسْنٰىۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ
بَيْنَ ذٰلِكَ سَبِيْلًاqulid'ullāha
awid'ur-raḥmān, ayyam mā tad'ụ fa lahul-asmā`ul-ḥusnā, wa lā taj-har
biṣalātika wa lā tukhāfit bihā wabtagi baina żālika sabīlāKatakanlah
(Muhammad), “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang
mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai nama-nama yang
terbaik (Asma‘ul husna) dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam
salat dan janganlah (pula) merendahkannya dan usahakan jalan tengah di
antara kedua itu.”
- وَقُلِ الْحَمْدُ
لِلّٰهِ الَّذِيْ لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَّهٗ شَرِيْكٌ
فِى الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ
تَكْبِيْرًاwa qulil-ḥamdu lillāhillażī lam
yattakhiż waladaw wa lam yakul lahụ syarīkun fil-mulki wa lam yakul lahụ
waliyyum minaż-żulli wa kabbir-hu takbīrāDan
katakanlah, “Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak
(pula) mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia tidak memerlukan
penolong dari kehinaan dan agungkanlah Dia seagung-agungnya.