Lukman (suara Syaikh Nabil ar-Rifa’i)
 
Juz 21
Surat Ke 31 : 34 Ayat
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
الٓمٓ
Alif laam miim
1. "Alif Laam Miim [1178]."
تِلۡكَ ءَايَٰتُ ٱلۡكِتَٰبِ ٱلۡحَكِيمِ
Tilka aayaatul kitaabil hakiim(i)
2. "Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmat,"
هُدٗى وَرَحۡمَةٗ لِّلۡمُحۡسِنِينَ
Hudan wa rahmatal(n)-lilmuhsiniin(a)
3. "menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan,"
ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَهُم بِٱلۡأٓخِرَةِ هُمۡ يُوقِنُونَ
Al-ladziina yuqiimuunash-shalaata wa yu'tuunazzakaata wa hum bil-aakhirati hum yuuqinuun(a)
4. "(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin  akan adanya negeri akhirat."
 أُوْلَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدٗى مِّن رَّبِّهِمۡۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ
Uulaa-ika 'alaa hudan min rabbihim wa uulaa-ika humul muflihuun(a)
5. "Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan  mereka itulah orang-orang yang beruntung."
وَمِنَ
 ٱلنَّاسِ مَن يَشۡتَرِي لَهۡوَ ٱلۡحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ 
بِغَيۡرِ عِلۡم وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًاۚ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمۡ عَذَاب 
مُّهِينٌ
Wa minannaasi man yasytarii 
lahwal hadiitsi liyudhilla 'an sabiilillahi bighairi 'ilmin wa 
yattakhidzahaa huzuwan uulaa-ika lahum 'adzaabun muhiin(un)
6.
 "Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang 
tidak  berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa 
pengetahuan dan  menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan
 memperoleh azab yang  menghinakan."
وَإِذَا
 تُتۡلَىٰ عَلَيۡهِ ءَايَٰتُنَا وَلَّىٰ مُسۡتَكۡبِرٗا كَأَن لَّمۡ 
يَسۡمَعۡهَا كَأَنَّ فِيٓ أُذُنَيۡهِ وَقۡرٗاۖ فَبَشِّرۡهُ بِعَذَابٍ 
أَلِيمٍ
Wa idzaa tutlaa 'alaihi 
aayaatunaa wallaa mustakbiran ka-an lam yasma'haa kaanna fii udzunaihi 
waqraa(n), fabasy-syirhu bi'adzaabin aliim(in)
7. "Dan apabila dibacakan kepadanya [1179] ayat-ayat
 Kami dia  berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum 
mendengarnya, seakan-  akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri 
kabar gembiralah dia dengan azab  yang pedih."
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَهُمۡ جَنَّٰتُ ٱلنَّعِيمِ
Innal-ladziina aamanuu wa 'amiluush-shaalihaati lahum jannaatunna'iim(i)
8. "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi  mereka syurga-syurga yang penuh kenikmatan,"
خَٰلِدِينَ فِيهَاۖ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقّٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ
Khaalidiina fiihaa wa 'dallahi haqqan wa huwal 'aziizul hakiim(u)
9. "Kekal mereka di dalamnya; sebagai janji Allah yang benar. Dan Dialah Yang Maha  Perkasa lagi Maha Bijaksana."
خَلَقَ
 ٱلسَّمَٰوَٰتِ بِغَيۡرِ عَمَدٖ تَرَوۡنَهَاۖ وَأَلۡقَىٰ فِي ٱلۡأَرۡضِ 
رَوَٰسِيَ أَن تَمِيدَ بِكُمۡ وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَآبَّةٖۚ 
وَأَنزَلۡنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءٗ فَأَنۢبَتۡنَا فِيهَا مِن كُلِّ 
زَوۡجٍ كَرِيمٍ
khalaqas-samaawaati bighairi 
'amadin taraunahaa wa alqa fiil ardhi rawaasiya an tamiida bikum wa 
bats-tsa fiihaa min kulli daabbatin wa anzalnaa minassamaa-i maa-an 
fa-anbatnaa fiihaa min kulli zaujin kariim(in)
10.
 "Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia 
meletakkan  gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak 
menggoyangkan kamu; dan  memperkembang biakkan padanya segala macam 
jenis binatang. Dan Kami turunkan air  hujan dari langit, lalu Kami 
tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang  baik."
هَٰذَا خَلۡقُ ٱللَّهِ فَأَرُونِي مَاذَا خَلَقَ ٱلَّذِينَ مِن دُونِهِۦۚ بَلِ ٱلظَّٰلِمُونَ فِي ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Haadzaa khalqullahi fa-aruunii maadzaa khalaqal-ladziina min duunihi balizh-zhaalimuuna fii dhalalin mubiin(in)
11.
 "Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang 
telah  diciptakan oleh sembahan-sembahan(mu) selain Allah. Sebenarnya 
orang- orang yang  zalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata."
وَلَقَدۡ
 ءَاتَيۡنَا لُقۡمَٰنَ ٱلۡحِكۡمَةَ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِلَّهِۚ وَمَن يَشۡكُرۡ 
فَإِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ 
حَمِيدٌ
Wa laqad aatainaa luqmaanal 
hikmata aniisykur lillahi wa man yasykur fa-innamaa yasykuru linafsihi 
wa man kafara fa-innallaha ghaniyyun hamiid(un)
12.
 Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu:  
"Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada 
Allah), maka  sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan 
barangsiapa yang tidak  bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya 
lagi Maha Terpuji."
وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٌ
Wa-idz qaala luqmaanu li-ibnihii wa huwa ya'izhuhuu yaa bunayya laa tusyrik billahi innasy-syirka lazhulmun 'azhiim(un)
13.
 Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia 
memberi  pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu 
mempersekutukan Allah,  sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah 
benar-benar kezaliman yang besar."
وَوَصَّيۡنَا
 ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٍ 
وَفِصَٰلُهُۥ فِي عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيۡكَ إِلَيَّ 
ٱلۡمَصِيرُ
Wa wash-shainal insaana 
biwaalidaihi hamalathu ummuhu wahnan 'alaa wahnin wa fishaaluhuu fii 
'aamaini aniisykur lii wa liwaalidaika ilayyal mashiir(u)
14.
 "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang 
ibu-  bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang 
bertambah- tambah,  dan menyapihnya dalam dua tahun [1180]. Bersyukurlah kepadaKu  dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."
وَإِن
 جَٰهَدَاكَ عَلَىٰٓ أَن تُشۡرِكَ بِي مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌ فَلَا 
تُطِعۡهُمَاۖ وَصَاحِبۡهُمَا فِي ٱلدُّنۡيَا مَعۡرُوفٗاۖ وَٱتَّبِعۡ 
سَبِيلَ مَنۡ أَنَابَ إِلَيَّۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَأُنَبِّئُكُم 
بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
Wa-in jaahadaaka 'alaa an 
tusyrika bii maa laisa laka bihioi 'ilmun falaa tuthi'humaa 
washaahibhumaa fiiddunyaa ma'ruufan waattabi' sabiila man anaaba ilai-ya
 tsumma ilai-ya marji'ukum fa-unabbi-ukum bimaa kuntum ta'maluun(a)
15.
 "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu 
yang  tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
 keduanya, dan  pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah 
jalan orang yang kembali  kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah 
kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa  yang telah kamu kerjakan."
يَٰبُنَيَّ
 إِنَّهَآ إِن تَكُ مِثۡقَالَ حَبَّةٖ مِّنۡ خَرۡدَلٖ فَتَكُن فِي 
صَخۡرَةٍ أَوۡ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ أَوۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ يَأۡتِ بِهَا ٱللَّهُۚ
 إِنَّ ٱللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ
Yaa bunayya innahaa in taku 
mitsqaala habbatin min khardalin fatakun fii shakhratin au 
fiis-samaawaati au fiil ardhi ya`ti bihaallahu innallaha lathiifun 
khabiir(un)
16. (Luqman 
berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan)  
seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam 
bumi,  niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya 
Allah Maha  Halus [1181] lagi Maha Mengetahui."
يَٰبُنَيَّ
 أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَٱنۡهَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ 
وَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ
Yaa bunayya aqimish-shalaata 
wa`mur bil ma'ruufi waanha 'anil munkari waashbir 'alaa maa ashaabaka 
inna dzaalika min 'azmil umuur(i)
17.
 "Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang 
baik  dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah 
terhadap apa  yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk
 hal-hal yang  diwajibkan (oleh Allah)."
وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ فَخُورٍ
Wa laa tusha'iir khaddaka li-nnaasi walaa tamsyi fiil ardhi marahan innallaha laa yuhibbu kulla mukhtaalin fakhuurin
18.
 "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) 
dan  janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya 
Allah tidak  menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri."
وَٱقۡصِدۡ فِي مَشۡيِكَ وَٱغۡضُضۡ مِن صَوۡتِكَۚ إِنَّ أَنكَرَ ٱلۡأَصۡوَٰتِ لَصَوۡتُ ٱلۡحَمِيرِ
Waaqshid fii masyyika waaghdhudh min shautika inna ankaral ashwaati lashautul hamiir(i)
19. "Dan sederhanalah kamu dalam berjalan [1182] dan lunakkanlah  suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai."
أَلَمۡ
 تَرَوۡاْ أَنَّ ٱللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي 
ٱلۡأَرۡضِ وَأَسۡبَغَ عَلَيۡكُمۡ نِعَمَهُۥ ظَٰهِرَةٗ وَبَاطِنَةٗۗ وَمِنَ 
ٱلنَّاسِ مَن يُجَٰدِلُ فِي ٱللَّهِ بِغَيۡرِ عِلۡمٍ وَلَا هُدٗى وَلَا 
كِتَٰبٍ مُّنِيرٍ
Alam tarau annallaha 
sakh-khara lakum maa fiis-samaawaati wa maa fiil ardhi wa asbagha 
'alaikum ni'amahuu zhaahiratan wa baathinatan wa minannaasi man 
yujaadilu fiillahi bighairi 'ilmin wa laa hudan wa laa kitaabin 
muniir(in)
20. "Tidakkah kamu
 perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk  (kepentingan)mu 
apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan  untukmu 
nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah  
tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa 
Kitab  yang memberi penerangan."
وَإِذَا
 قِيلَ لَهُمُ ٱتَّبِعُواْ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ قَالُواْ بَلۡ نَتَّبِعُ 
مَا وَجَدۡنَا عَلَيۡهِ ءَابَآءَنَآۚ أَوَلَوۡ كَانَ ٱلشَّيۡطَٰنُ 
يَدۡعُوهُمۡ إِلَىٰ عَذَابِ ٱلسَّعِيرِ
Wa idzaa qiila 
lahumuuttabi'uu maa anzalallahu qaaluuu bal nattabi'u maa wajadnaa 
'alaihi aabaa-anaa awalau kaanasy-syaithaanu yad'uuhum ila 
'adzaabissa'iir(i)
21. Dan 
apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah."  
Mereka menjawab: "(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami 
dapati  bapak-bapak kami mengerjakannya." Dan apakah mereka (akan 
mengikuti bapak-bapak  mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke 
dalam siksa api yang  menyala-nyala (neraka)?
وَمَن
 يُسۡلِمۡ وَجۡهَهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِ وَهُوَ مُحۡسِنٌ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ 
بِٱلۡعُرۡوَةِ ٱلۡوُثۡقَىٰۗ وَإِلَى ٱللَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلۡأُمُورِ
Wa man yuslim wajhahuu ilallahi wa huwa muhsinun faqadiistamsaka bil 'urwatil wutsqaa wa ilallahi 'aaqibatul umuur(i)
22.
 "Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia 
orang yang  berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang 
kepada buhul tali yang  kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan 
segala urusan."
وَمَن
 كَفَرَ فَلَا يَحۡزُنكَ كُفۡرُهُۥٓۚ إِلَيۡنَا مَرۡجِعُهُمۡ 
فَنُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمُۢ بِذَاتِ 
ٱلصُّدُورِ
Wa man kafara falaa yahzunka kufruhu ilainaa marji'uhum fanunabbi-uhum bimaa 'amiluu innallaha 'aliimun bidzaatish-shuduur(i)
23.
 "Dan barangsiapa kafir maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. 
Hanya  kepada Kami-lah mereka kembali, lalu Kami beritakan kepada mereka
 apa yang telah  mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui 
segala isi hati."
نُمَتِّعُهُمۡ قَلِيلٗا ثُمَّ نَضۡطَرُّهُمۡ إِلَىٰ عَذَابٍ غَلِيظٍ
Numatti'uhum qaliilan tsumma nadhtharruhum ilaa 'adzaabin ghaliizh(in)
24. "Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka  (masuk) ke dalam siksa yang keras."
وَلَئِن
 سَأَلۡتَهُم مَّنۡ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ لَيَقُولُنَّ 
ٱللَّهُۚ قُلِ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِۚ بَلۡ أَكۡثَرُهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ
Wa la-in saaltahum man khalaqas-samaawaati wal ardha layaquulunnallahu qulil hamdu lillahi bal aktsaruhum laa ya'lamuun(a)
25.
 Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang  
menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah." 
Katakanlah :  "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak 
mengetahui.
لِلَّهِ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡغَنِيُّ ٱلۡحَمِيدُ
Lillahi maa fiis-samaawaati wal ardhi innallaha huwal ghanii-yul hamiid(u)
26. "Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi. Sesungguhnya Allah  Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji."
وَلَوۡ
 أَنَّمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ مِن شَجَرَةٍ أَقۡلَٰمٞ وَٱلۡبَحۡرُ يَمُدُّهُۥ 
مِنۢ بَعۡدِهِۦ سَبۡعَةُ أَبۡحُرٍ مَّا نَفِدَتۡ كَلِمَٰتُ ٱللَّهِۚ إِنَّ 
ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Wa lau annamaa fiil ardhi min
 syajaratin aqlaamun wal bahru yamudduhu min ba'dihii sab'atu abhurin 
maa nafidat kalimaatullahi innallaha 'aziizun hakiim(un)
27.
 "Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi 
tinta),  ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, 
niscaya tidak akan  habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah [1183]. Sesungguhnya  Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
مَّا خَلۡقُكُمۡ وَلَا بَعۡثُكُمۡ إِلَّا كَنَفۡسٍ وَٰحِدَةٍۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعُۢ بَصِيرٌ
Maa khalqukum wa laa ba' tsukum illaa kanafsin waahidatin innallaha samii'un bashiir(un)
28.
 "Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) 
itu  melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu 
jiwa  saja [1184]. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha  Melihat."
أَلَمۡ
 تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يُولِجُ ٱلَّيۡلَ فِي ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ
 فِي ٱلَّيۡلِ وَسَخَّرَ ٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَۖ كُلّٞ يَجۡرِيٓ إِلَىٰٓ 
أَجَلٍ مُّسَمّٗى وَأَنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ
Alam tara annallaha 
yuulijullaila fiinnahaari wa yuulijunnahaara fiillaili wa 
sakh-kharasy-syamsa wal qamara kullun yajrii ilaa ajalin musamman wa 
annallaha bimaa ta'maluuna khabiir(un)
29.
 "Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam
 ke  dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan 
matahari dan  bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang 
ditentukan, dan  sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu 
kerjakan."
ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدۡعُونَ مِن دُونِهِ ٱلۡبَٰطِلُ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡعَلِيُّ ٱلۡكَبِيرُ
Dzaalika bi-annallaha huwal haqqu wa-anna maa yad'uuna min duunihil baathilu wa annallaha huwal 'aliyyul kabiir(u)
30. "Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dia-lah yang  hak [1185] dan
 sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain  dari Allah itulah yang 
batil; dan sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Tinggi  lagi Maha Besar."
أَلَمۡ
 تَرَ أَنَّ ٱلۡفُلۡكَ تَجۡرِي فِي ٱلۡبَحۡرِ بِنِعۡمَتِ ٱللَّهِ 
لِيُرِيَكُم مِّنۡ ءَايَٰتِهِۦٓۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٍ لِّكُلِّ 
صَبَّارٍ شَكُورٍ
Alam tara annal fulka tajrii 
fiil bahri bini'matillahi liyuriyakum min aayaatihi inna fii dzaalika 
li-aayaatin likulli shabbaarin syakuur(in)
31.
 "Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di 
laut  dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian 
dari  tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu 
benar-benar  terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar 
lagi banyak bersyukur."
وَإِذَا
 غَشِيَهُم مَّوۡجٌ كَٱلظُّلَلِ دَعَوُاْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ 
ٱلدِّينَ فَلَمَّا نَجَّىٰهُمۡ إِلَى ٱلۡبَرِّ فَمِنۡهُم مُّقۡتَصِدٞۚ 
وَمَا يَجۡحَدُ بَِٔايَٰتِنَآ إِلَّا كُلُّ خَتَّارٍ كَفُورٍ
Wa-idzaa ghasyiyahum maujun 
kazh-zhulali da'awuullaha mukhlishiina lahuddiina falammaa najjaahum 
ilal barri faminhum muqtashidun wa maa yajhadu bi-aayaatinaa illaa kullu
 khattaarin kafuur(in)
32. 
"Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka 
menyeru  Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya maka tatkala Allah 
menyelamatkan  mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap 
menempuh jalan yang  lurus [1186]. Dan tidak ada yang mengingkari ayat- ayat Kami  selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar."
يَٰٓأَيُّهَا
 ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمۡ وَٱخۡشَوۡاْ يَوۡمٗا لَّا يَجۡزِي وَالِدٌ 
عَن وَلَدِهِۦ وَلَا مَوۡلُودٌ هُوَ جَازٍ عَن وَالِدِهِۦ شَيًۡٔاۚ إِنَّ 
وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقّٞۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا وَلَا 
يَغُرَّنَّكُم بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ
Yaa ayyuhaannaasuuttaquu 
rabbakum waakhsyau yauman laa yajzii waalidun 'an waladihii wa laa 
mauluudun huwa jaazin 'an waalidihi syai-an inna wa'dallahi haqqun falaa
 taghurrannakumul hayaatud-dunyaa wa laa yaghurrannakum billahil 
gharuur(u)
33." Hai manusia, 
bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada  hari 
itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak  
dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah 
adalah  benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan 
kamu, dan jangan  (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam 
(mentaati) Allah."
إِنَّ
 ٱللَّهَ عِندَهُۥ عِلۡمُ ٱلسَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ ٱلۡغَيۡثَ وَيَعۡلَمُ مَا
 فِي ٱلۡأَرۡحَامِۖ وَمَا تَدۡرِي نَفۡسٌ مَّاذَا تَكۡسِبُ غَدٗاۖ وَمَا 
تَدۡرِي نَفۡسُۢ بِأَيِّ أَرۡضٍ تَمُوتُۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرُۢ
Innallaha 'indahu 
'ilmussaa'ati wa yunazzilul ghaitsa wa ya'lamu maa fiil arhaami wa maa 
tadrii nafsun maadzaa taksibu ghadan wa maa tadrii nafsun bi-ayyi ardhin
 tamuutu innallaha 'aliimun khabiir(un)
34.
 "Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang 
Hari  Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang
 ada dalam  rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan 
pasti) apa yang akan  diusahakannya besok [1187].
 Dan tiada seorangpun yang dapat  mengetahui di bumi mana dia akan mati.
 Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi  Maha Mengenal."