https://mp3quran.net/id/dokali/58
Juz 28
Surat Ke 58 : 22 Ayat
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
قَدۡ
سَمِعَ ٱللَّهُ قَوۡلَ ٱلَّتِي تُجَٰدِلُكَ فِي زَوۡجِهَا وَتَشۡتَكِيٓ
إِلَى ٱللَّهِ وَٱللَّهُ يَسۡمَعُ تَحَاوُرَكُمَآۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعُۢ
بَصِيرٌ
Qad sami'allahu
qaulallatii tujaadiluka fii zaujihaa wa tasytakii ilallahhi wallahu
yasma'u tahaawurakumaa, innallaha samii'un bashiir(un)
1.
"Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan
gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada
Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya
Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat [1461]."
ٱلَّذِينَ
يُظَٰهِرُونَ مِنكُم مِّن نِّسَآئِهِم مَّا هُنَّ أُمَّهَٰتِهِمۡۖ إِنۡ
أُمَّهَٰتُهُمۡ إِلَّا ٱلَّٰٓـِٔي وَلَدۡنَهُمۡۚ وَإِنَّهُمۡ لَيَقُولُونَ
مُنكَرٗا مِّنَ ٱلۡقَوۡلِ وَزُورٗاۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَعَفُوٌّ غَفُورٌ
Al-ladiina yuzhaahiruuna
minkum min nnisaa-ihim mmaa hunna ummahaatihim, in ummahaatuhum illal
laa-ii wa ladnahum, wa innahum layaquuluuna munkaran mminal qauli
wazuuran, wa innallaha la'afuwwun ghafuur(un)
2.
"Orang-orang yang menzhihar isterinya di antara kamu, (menganggap
isterinya sebagai ibunya, padahal) tiadalah isteri mereka itu ibu
mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan
mereka. Dan sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu
perkataan mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi
Maha Pengampun."
وَٱلَّذِينَ
يُظَٰهِرُونَ مِن نِّسَآئِهِمۡ ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا قَالُواْ
فَتَحۡرِيرُ رَقَبَةٍ مِّن قَبۡلِ أَن يَتَمَآسَّاۚ ذَٰلِكُمۡ تُوعَظُونَ
بِهِۦۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ
Wal-ladiina yuzhaahiruuna
minkum min nnisaa-ihim tsumma ya'uuduuna limaa qaaluu fatahriiru
raqabatin mmin qabli an yatamaassaa, dzaalikum tuu'aduuna bihi, wallahu
ta'lamuuna khabiir(un)
3.
"Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak
menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya)
memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur.
Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan."
فَمَن
لَّمۡ يَجِدۡ فَصِيَامُ شَهۡرَيۡنِ مُتَتَابِعَيۡنِ مِن قَبۡلِ أَن
يَتَمَآسَّاۖ فَمَن لَّمۡ يَسۡتَطِعۡ فَإِطۡعَامُ سِتِّينَ مِسۡكِينٗاۚ
ذَٰلِكَ لِتُؤۡمِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦۚ وَتِلۡكَ حُدُودُ ٱللَّهِۗ
وَلِلۡكَٰفِرِينَ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Fa man lam yazid fa shiyaamu syahraini mutataabi'aini min qabli an
yatamaassaa, fa man llam yastati' fa-ith-'aamu sittiina miskiinaa,
dzaalika litu`minuu billahi wa rasuulihi, wa tilka huduudullah, wa
lilkaafiriina 'adzaabun aliim(un)
4.
"Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya)
berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka
siapa yang tidak kuasa (wajiblah atasnya) memberi makan enam puluh
orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang kafir ada
siksaan yang sangat pedih."
إِنَّ
ٱلَّذِينَ يُحَآدُّونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ كُبِتُواْ كَمَا كُبِتَ
ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡۚ وَقَدۡ أَنزَلۡنَآ ءَايَٰتِۢ بَيِّنَٰتٖۚ
وَلِلۡكَٰفِرِينَ عَذَابٌ مُّهِينٌ
Innal-ladziina
yuhaaddunallaha wa rasuuluhuu kubituu kamaa kubitalladiina min qablihim,
wa qad anzalnaa aayaatin, wa lilkaafiriina adzaabun muhiin(un)
5.
"Sesungguhnya orang-orang yang yang menentang Allah dan Rasul-Nya,
pasti mendapat kehinaan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka
telah mendapat kehinaan. Sesungguhnya Kami telah menurunkan bukti-bukti
nyata. Dan bagi orang-orang kafir ada siksa yang menghinakan."
يَوۡمَ
يَبۡعَثُهُمُ ٱللَّهُ جَمِيعٗا فَيُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوٓاْۚ
أَحۡصَىٰهُ ٱللَّهُ وَنَسُوهُۚ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ شَهِيدٌ
Yauma yab'asuhumullahau
jamii'an fa yunabbi-uhum bimaa 'amiluu, ahshaahullahu wa nasuuhu,
wallahu 'alaa kulli syai-in syahiid(un)
6.
"Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu
diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah
mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah
melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu."
أَلَمۡ
تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۖ
مَا يَكُونُ مِن نَّجۡوَىٰ ثَلَٰثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمۡ وَلَا
خَمۡسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمۡ وَلَآ أَدۡنَىٰ مِن ذَٰلِكَ وَلَآ
أَكۡثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمۡ أَيۡنَ مَا كَانُواْۖ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم
بِمَا عَمِلُواْ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَيۡءٍ
عَلِيمٌ
Alam tara annallaha ya'lamu
maa fiis-samaawaati wa maa fiil ardhi maa yakuunu min najwaa
tsalaatsatin illaa huwa raabi'uhum wa laa khamsatin illaa huwa
saadisuhum wa laa adnaa min dzaalika wa laa aktsara illaa huwa ma'ahum
aina maa kaanuu tsumma yunabbi-uhum bimaa 'amiluu yaumal qiyaamati
innallaha bikulli syai-in 'aliim(un)
7.
"Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang
ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga
orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara)
lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan
antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia
berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan
memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka
kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu."
أَلَمۡ
تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ نُهُواْ عَنِ ٱلنَّجۡوَىٰ ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا
نُهُواْ عَنۡهُ وَيَتَنَٰجَوۡنَ بِٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِ وَمَعۡصِيَتِ
ٱلرَّسُولِۖ وَإِذَا جَآءُوكَ حَيَّوۡكَ بِمَا لَمۡ يُحَيِّكَ بِهِ
ٱللَّهُ وَيَقُولُونَ فِيٓ أَنفُسِهِمۡ لَوۡلَا يُعَذِّبُنَا ٱللَّهُ بِمَا
نَقُولُۚ حَسۡبُهُمۡ جَهَنَّمُ يَصۡلَوۡنَهَاۖ فَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ
Alam tara ilaal-ladziina
nuhuu 'aninnajwaa tsumma ya'uuduuna limaa nuhuu 'anhu wayatanaajauna
bil-itsmi wal 'udwaani wa ma'shiyatirrasuuli wa idzaa jaa-uuka hayyauka
bimaa lam yuhayyika bihillahu wayaquuluuna fii anfusihim laulaa
yu'adz-dzibunaallahu bimaa naquulu hasbuhum jahannamu yashlaunahaa
fabi`sal mashiir(u)
8.
"Apakah tidak kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan
pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan
itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa,
permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang
kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang
bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan
kepada diri mereka sendiri: "Mengapa Allah tidak menyiksa kita
disebabkan apa yang kita katakan itu?" Cukuplah bagi mereka Jahannam
yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat
kembali."
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا تَنَٰجَيۡتُمۡ فَلَا تَتَنَٰجَوۡاْ
بِٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِ وَمَعۡصِيَتِ ٱلرَّسُولِ وَتَنَٰجَوۡاْ
بِٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِيٓ إِلَيۡهِ
تُحۡشَرُونَ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu
idzaa tanaajaitum falaa tatanaajau bil-itsmi wal 'udwaani wa
ma'shiyatirrasuuli wa tanaajau bil birri wattaqwaa
waattaquullahal-ladzii ilaihi tuhsyaruun(a)
9.
"Hai orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia,
janganlah kamu membicarakan tentang membuat dosa, permusuhan dan
berbuat durhaka kepada Rasul. Dan bicarakanlah tentang membuat
kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu
akan dikembalikan."
إِنَّمَا
ٱلنَّجۡوَىٰ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ لِيَحۡزُنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَيۡسَ
بِضَآرِّهِمۡ شَيًۡٔا إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ وَعَلَى ٱللَّهِ
فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
Innamaannajwaa
minasy-syaithaani liyahzunal-ladziina aamanuu wa laisa bidhaarrihim
syai-an illaa biidznillahi wa 'alallahi falyatawakkalil mu'minuun(a)
10.
"Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan, supaya
orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu
tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin
Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman
bertawakkal."
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قِيلَ لَكُمۡ تَفَسَّحُواْ فِي ٱلۡمَجَٰلِسِ
فَٱفۡسَحُواْ يَفۡسَحِ ٱللَّهُ لَكُمۡۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُواْ
فَٱنشُزُواْ يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ
أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu
idzaa qiila lakum tafassahuu fiil majaalisi faafsahuu yafsahillahu
lakum wa idzaa qiilaansyuzuu faansyuzuu yarfa'illahul-ladziina aamanuu
minkum waal-ladziina uutuul 'ilma darajaatin wallahu bimaa ta'maluuna
khabiir(un)
11. Hai
orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah
dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا نَٰجَيۡتُمُ ٱلرَّسُولَ فَقَدِّمُواْ بَيۡنَ
يَدَيۡ نَجۡوَىٰكُمۡ صَدَقَةٗۚ ذَٰلِكَ خَيۡرٌ لَّكُمۡ وَأَطۡهَرُۚ فَإِن
لَّمۡ تَجِدُواْ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu
idzaa naajaitumurrasuula faqaddimuu baina yadai najwaakum shadaqatan
dzaalika khairun lakum wa athharu fa-in lam tajiduu fa-innallaha
ghafuurun rahiim(un)
12. "Hai
orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan
Rasul hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum
pembicaraan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih;
jika kamu tidak memperoleh (yang akan disedekahkan) maka sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
ءَأَشۡفَقۡتُمۡ
أَن تُقَدِّمُواْ بَيۡنَ يَدَيۡ نَجۡوَىٰكُمۡ صَدَقَٰتٖۚ فَإِذۡ لَمۡ
تَفۡعَلُواْ وَتَابَ ٱللَّهُ عَلَيۡكُمۡ فَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ
وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥۚ وَٱللَّهُ
خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
A-asyfaqtum an tuqaddimuu
baina yadai najwaakum shadaqaatin fa-idz lam taf'aluu wataaballahu
'alaikum fa-aqiimuush-shalaata wa aatuuzzakaata wa athii'uullaha
warasuulahuu wallahu khabiirun bimaa ta'maluun(a)
13.
"Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah
sebelum mengadakan pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada
memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat kepadamu maka dirikanlah
shalat, tunaikanlah zakat, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
أَلَمۡ
تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ تَوَلَّوۡاْ قَوۡمًا غَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِم مَّا
هُم مِّنكُمۡ وَلَا مِنۡهُمۡ وَيَحۡلِفُونَ عَلَى ٱلۡكَذِبِ وَهُمۡ
يَعۡلَمُونَ
Alam tara ilaal-ladziina
tawallau qauman ghadhiballahu 'alaihim maa hum minkum wa laa minhum wa
yahlifuuna 'alal kadzibi wa hum ya'lamuun(a)
14.
"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang
dimurkai Allah sebagai teman? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu
dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk
menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui."
أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُمۡ عَذَابٗا شَدِيدًاۖ إِنَّهُمۡ سَآءَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
A'addallahu lahum 'adzaaban syadiidan innahum saa-a maa kaanuu ya'maluun(a)
15. "Allah telah menyediakan bagi mereka azab yang sangat keras, sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan."
ٱتَّخَذُوٓاْ أَيۡمَٰنَهُمۡ جُنَّةٗ فَصَدُّواْ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ فَلَهُمۡ عَذَابٌ مُّهِينٌ
Attakhadzuu aimaanahum junnatan fashadduu 'an sabiilillahi falahum 'adzaabun muhiin(un)
16.
"Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka
halangi (manusia) dari jalan Allah; karena itu mereka mendapat azab
yang menghinakan."
لَّن
تُغۡنِيَ عَنۡهُمۡ أَمۡوَٰلُهُمۡ وَلَآ أَوۡلَٰدُهُم مِّنَ ٱللَّهِ
شَيًۡٔاۚ أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Lan tughniya 'anhum amwaaluhum wa laa aulaaduhum minallahi syai-an uulaa-ika ashhaabunnaari hum fiihaa khaaliduun(a)
17.
"Harta benda dan anak-anak mereka tiada berguna sedikitpun (untuk
menolong) mereka dari azab Allah. Mereka itulah penghuni neraka, dan
mereka kekal di dalamnya."
يَوۡمَ
يَبۡعَثُهُمُ ٱللَّهُ جَمِيعٗا فَيَحۡلِفُونَ لَهُۥ كَمَا يَحۡلِفُونَ
لَكُمۡ وَيَحۡسَبُونَ أَنَّهُمۡ عَلَىٰ شَيۡءٍۚ أَلَآ إِنَّهُمۡ هُمُ
ٱلۡكَٰذِبُونَ
Yauma yab'atsuhumullahu
jamii'an fayahlifuuna lahuu kamaa yahlifuuna lakum wa yahsabuuna annahum
'alaa syai-in alaa innahum humul kaadzibuun(a)
18.
"(Ingatlah) hari (ketika) mereka semua dibangkitkan Allah lalu mereka
bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan musyrikin) sebagaimana mereka
bersumpah kepadamu; dan mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh
suatu (manfaat). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya merekalah orang-orang
pendusta."
ٱسۡتَحۡوَذَ
عَلَيۡهِمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ فَأَنسَىٰهُمۡ ذِكۡرَ ٱللَّهِۚ أُوْلَٰٓئِكَ
حِزۡبُ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ أَلَآ إِنَّ حِزۡبَ ٱلشَّيۡطَٰنِ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ
Istahwadza
'alaihimusy-syaithaanu fa-ansaahum dzikrallahi uulaa-ika
hizbusy-syaithaani alaa inna hizbasy-syaithaani humul khaasiruun(a)
19.
"Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat
Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
golongan syaitan itulah golongan yang merugi."
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحَآدُّونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ أُوْلَٰٓئِكَ فِي ٱلۡأَذَلِّينَ
Innal-ladziina yuhaadduunallaha wa rasuulahuu uulaa-ika fiil adzalliin(a)
20. "Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina."
كَتَبَ ٱللَّهُ لَأَغۡلِبَنَّ أَنَا۠ وَرُسُلِيٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ
Kataballahul aghlibanna anaa wa rusulii, innallaha qawiyyun 'aziiz(un)
21. Allah telah menetapkan: "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang." Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
لَّا
تَجِدُ قَوۡمٗا يُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ يُوَآدُّونَ
مَنۡ حَآدَّ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَوۡ كَانُوٓاْ ءَابَآءَهُمۡ أَوۡ
أَبۡنَآءَهُمۡ أَوۡ إِخۡوَٰنَهُمۡ أَوۡ عَشِيرَتَهُمۡۚ أُوْلَٰٓئِكَ
كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ ٱلۡإِيمَٰنَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٖ مِّنۡهُۖ
وَيُدۡخِلُهُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ
فِيهَاۚ رَضِيَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُۚ أُوْلَٰٓئِكَ حِزۡبُ
ٱللَّهِۚ أَلَآ إِنَّ حِزۡبَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ
Laa tajidu qauman yu`minuuna
billahi wal yaumi-aakhiri yuwaadduuna man haaddallaha wa rasuulahuu wa
lau kaanuu aabaa-ahum au abnaa-ahum au ikhwaanahum au 'asyiiratahum
uulaa-ika kataba fii quluubihimul iimaana wa ayyadahum biruuhin minhu,
wa yudkhiluhum jannaatin tajrii min tahtihaal anhaaru khaalidiina fiihaa
radhiyallahu 'anhum wa radhuu 'anhu uulaa-ika hizbullahi alaa inna
hizballahi humul muflihuun(a)
22.
"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat,
saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan
Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau
saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang
telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka
dengan pertolongan [1462] yang
datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah
ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan
rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa
sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung."