Al Ahqaf (suara Syaikh Faris Abbad )
Surat Ke 46 : 35 Ayat
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
حمٓ
Haa miim
1. "Haa Miim [1385]."
تَنزِيلُ ٱلۡكِتَٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَكِيمِ
Tanziilul kitaabi minallahil 'aziizil hakiim(i)
2. "Diturunkan Kitab ini dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
مَا
خَلَقۡنَا ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَآ إِلَّا
بِٱلۡحَقِّ وَأَجَلٍ مُّسَمّٗىۚ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ عَمَّآ أُنذِرُواْ
مُعۡرِضُونَ
Maa khalaqnaas-samaawaati wal
ardha wa maa bainahumaa illaa bil haqqi wa ajalin musamman
waal-ladziina kafaruu 'ammaa undziruu mu'ridhuun(a)
3.
"Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang
ditentukan. Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang
diperingatkan kepada mereka."
قُلۡ
أَرَءَيۡتُم مَّا تَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَرُونِي مَاذَا خَلَقُواْ
مِنَ ٱلۡأَرۡضِ أَمۡ لَهُمۡ شِرۡكٌ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِۖ ٱئۡتُونِي بِكِتَٰبٍ
مِّن قَبۡلِ هَٰذَآ أَوۡ أَثَٰرَةٍ مِّنۡ عِلۡمٍ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ
Qul ara-aitum maa tad'uuna
min duunillahi aruunii maadzaa khalaquu minal ardhi am lahum syirkun
fiis-samaawaati u`tuunii bikitaabin min qabli haadzaa au atsaaratin min
'ilmin in kuntum shaadiqiin(a)
4.
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu sembah selain
Allah; perlihatkan kepada-Ku apakah yang telah mereka ciptakan dari
bumi ini atau adakah mereka berserikat (dengan Allah) dalam
(penciptaan) langit? Bawalah kepada-Ku Kitab yang sebelum (Al Quran)
ini atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang dahulu), jika kamu
adalah orang-orang yang benar"
وَمَنۡ
أَضَلُّ مِمَّن يَدۡعُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَن لَّا يَسۡتَجِيبُ لَهُۥٓ
إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ وَهُمۡ عَن دُعَآئِهِمۡ غَٰفِلُونَ
Wa man adhallu mimman yad'uu min duunillahi man laa yastajiibu lahu ilaa yaumil qiyaamati wa hum 'an du'aa-ihim ghaafiluun(a)
5.
"Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah
sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)
nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa
mereka?"
وَإِذَا حُشِرَ ٱلنَّاسُ كَانُواْ لَهُمۡ أَعۡدَآءٗ وَكَانُواْ بِعِبَادَتِهِمۡ كَٰفِرِينَ
Wa idzaa husyirannaasu kaanuu lahum a'daa-an wa kaanuu bi'ibaadatihim kaafiriin(a)
6.
"Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya
sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari
pemujaan-pemujaan mereka."
وَإِذَا تُتۡلَىٰ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُنَا بَيِّنَٰتٍ قَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لِلۡحَقِّ لَمَّا جَآءَهُمۡ هَٰذَا سِحۡرٌ مُّبِينٌ
Wa idzaa tutlaa 'alaihim aayaatunaa bayyinaatin qaalal-ladziina kafaruu lilhaqqi lammaa jaa-ahum haadzaa sihrun mubiin(un)
7.
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang menjelaskan,
berkatalah orang-orang yang mengingkari kebenaran ketika kebenaran itu
datang kepada mereka: "Ini adalah sihir yang nyata."
أَمۡ
يَقُولُونَ ٱفۡتَرَىٰهُۖ قُلۡ إِنِ ٱفۡتَرَيۡتُهُۥ فَلَا تَمۡلِكُونَ لِي
مِنَ ٱللَّهِ شَيًۡٔاۖ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَا تُفِيضُونَ فِيهِۚ كَفَىٰ
بِهِۦ شَهِيدَۢا بَيۡنِي وَبَيۡنَكُمۡۖ وَهُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Am yaquuluu-naaftaraahu qul
iniiftaraituhuu falaa tamlikuuna lii minallahi syai-an huwa a'lamu bimaa
tufiidhuuna fiihi kafa bihii syahiidan bainii wa bainakum wa huwal
ghafuurur-rahiim(u)
8. Bahkan
mereka mengatakan: "Dia (Muhammad) telah mengada-adakannya (Al
Quran)." Katakanlah: "Jika aku mengada-adakannya, maka kamu tiada
mempunyai kuasa sedikitpun mempertahankan aku dari (azab) Allah itu.
Dia lebih mengetahui apa-apa yang kamu percakapkan tentang Al Quran
itu. Cukuplah Dia menjadi saksi antaraku dan antaramu dan Dia-lah Yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
قُلۡ
مَا كُنتُ بِدۡعٗا مِّنَ ٱلرُّسُلِ وَمَآ أَدۡرِي مَا يُفۡعَلُ بِي وَلَا
بِكُمۡۖ إِنۡ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰٓ إِلَيَّ وَمَآ أَنَا۠ إِلَّا
نَذِيرٌ مُّبِينٌ
Qul maa kuntu bid'an
minarrusuli wa maa adrii maa yuf'alu bii wa laa bikum in attabi'u illaa
maa yuuha ilayya wa maa anaa illaa nadziirun mubiin(un)
9.
Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan
aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak
(pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang
diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi
peringatan yang menjelaskan."
قُلۡ
أَرَءَيۡتُمۡ إِن كَانَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ وَكَفَرۡتُم بِهِۦ وَشَهِدَ
شَاهِدٌ مِّنۢ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ عَلَىٰ مِثۡلِهِۦ فََٔامَنَ
وَٱسۡتَكۡبَرۡتُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Qul ara-aitum in kaana min
'indillahi wa kafartum bihii wa syahida syaahidun min banii israa-iila
'alaa mitslihii fa aamana waastakbartum innallaha laa yahdiil
qaumazh-zhaalimiin(a)
10.
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Al
Quran itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan
seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan
(yang tersebut dalam) Al Quran lalu dia beriman [1386], sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
وَقَالَ
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَوۡ كَانَ خَيۡرٗا مَّا
سَبَقُونَآ إِلَيۡهِۚ وَإِذۡ لَمۡ يَهۡتَدُواْ بِهِۦ فَسَيَقُولُونَ
هَٰذَآ إِفۡكٌ قَدِيمٌ
Wa qaalal-ladziina kafaruu
lil-ladziina aamanuu lau kaana khairan maa sabaquunaa ilaihi wa idz lam
yahtaduu bihii fasayaquuluuna haadzaa ifkun qadiim(un)
11.
Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman: "Kalau
sekiranya di (Al Quran) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada
mendahului kami (beriman) kepadanya [1387]. Dan karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka akan berkata: "Ini adalah dusta yang lama."
وَمِن
قَبۡلِهِۦ كِتَٰبُ مُوسَىٰٓ إِمَامٗا وَرَحۡمَةٗۚ وَهَٰذَا كِتَٰبٌ
مُّصَدِّقٌ لِّسَانًا عَرَبِيّٗا لِّيُنذِرَ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ
وَبُشۡرَىٰ لِلۡمُحۡسِنِينَ
Wa min qablihii kitaabu
muusaa imaaman wa rahmatan wa haadzaa kitaabun mushaddiqun lisaanan
'arabii-yan liyundziral-ladziina zhalamuu wabusyra lilmuhsiniin(a)
12.
"Dan sebelum Al Quran itu telah ada kitab Musa sebagai petunjuk dan
rahmat. Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang membenarkannya dalam
bahasa Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan
memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik."
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَٰمُواْ فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ
Innal-ladziina qaaluuu rabbunaallahu tsummaastaqaamuu falaa khaufun 'alaihim wa laa hum yahzanuun(a)
13. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah [1388] maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.
أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلۡجَنَّةِ خَٰلِدِينَ فِيهَا جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Uulaa-ika ashhaabul jannati khaalidiina fiihaa jazaa-an bimaa kaanuu ya'maluun(a)
14. "Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan."
وَوَصَّيۡنَا
ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ إِحۡسَٰنًاۖ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ كُرۡهٗا
وَوَضَعَتۡهُ كُرۡهٗاۖ وَحَمۡلُهُۥ وَفِصَٰلُهُۥ ثَلَٰثُونَ شَهۡرًاۚ
حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرۡبَعِينَ سَنَةٗ قَالَ رَبِّ
أَوۡزِعۡنِيٓ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِيٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَيَّ
وَعَلَىٰ وَٰلِدَيَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَٰلِحٗا تَرۡضَىٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِي
فِي ذُرِّيَّتِيٓۖ إِنِّي تُبۡتُ إِلَيۡكَ وَإِنِّي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ
Wa wash-shainal insaana
biwaalidaihi ihsaanan hamalat-hu ummuhuu kurhan wa wadha'at-hu kurhan wa
hamluhuu wa fishaaluhuu tsalaatsuuna syahran hattaa idzaa balagha
asyuddahu wa balagha arba'iina sanatan qaala rabbi auzi'nii an asykura
ni'matakallatii an'amta 'alayya wa 'alaa waa lidayya wa an a'mala
shaalihan tardhaahu wa ashlih lii fii dzurriyyatii innii tubtu ilaika wa
innii minal muslimiin(a)
15.
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang
ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan
melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai
menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa
dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah
aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku
dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh
yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan)
kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri."
أُوْلَٰٓئِكَ
ٱلَّذِينَ نَتَقَبَّلُ عَنۡهُمۡ أَحۡسَنَ مَا عَمِلُواْ وَنَتَجَاوَزُ عَن
سَئَِّاتِهِمۡ فِيٓ أَصۡحَٰبِ ٱلۡجَنَّةِۖ وَعۡدَ ٱلصِّدۡقِ ٱلَّذِي
كَانُواْ يُوعَدُونَ
Uulaa-ikal-ladziina
nataqabbalu 'anhum ahsana maa 'amiluu wa natajaawazu 'an sayyi-aatihim
fii ashhaabil jannati wa'dash-shidqil-ladzii kaanuu yuu'aduun(a)
16.
"Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik
yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka,
bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah
dijanjikan kepada mereka."
وَٱلَّذِي
قَالَ لِوَٰلِدَيۡهِ أُفّٖ لَّكُمَآ أَتَعِدَانِنِيٓ أَنۡ أُخۡرَجَ
وَقَدۡ خَلَتِ ٱلۡقُرُونُ مِن قَبۡلِي وَهُمَا يَسۡتَغِيثَانِ ٱللَّهَ
وَيۡلَكَ ءَامِنۡ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقٌّ فَيَقُولُ مَا هَٰذَآ
إِلَّآ أَسَٰطِيرُ ٱلۡأَوَّلِينَ
Waal-ladzii qaala
liwaalidaihi uffin lakumaa ata'idaaninii an ukhraja wa qad khalatil
quruunu min qablii wa humaa yastaghiitsaa-nillaha wa ilaka aamin inna
wa'dallahi haqqun fayaquulu maa haadzaa illaa asaathiirul awwaliin(a)
17.
Dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya: "Cis bagi kamu
keduanya, apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan
dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku?
lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya
mengatakan: "Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah
benar." Lalu dia berkata: "Ini tidak lain hanyalah dongengan
orang-orang dahulu belaka."
أُوْلَٰٓئِكَ
ٱلَّذِينَ حَقَّ عَلَيۡهِمُ ٱلۡقَوۡلُ فِيٓ أُمَمٍ قَدۡ خَلَتۡ مِن
قَبۡلِهِم مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِۖ إِنَّهُمۡ كَانُواْ خَٰسِرِينَ
Uulaa-ikal-ladziina haqqa 'alaihimul qaulu fii umamin qad khalat min qablihim minal jinni wal-insi innahum kaanuu khaasiriin(a)
18.
"Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (azab) atas
mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan
manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi."
وَلِكُلٍّ دَرَجَٰتٌ مِّمَّا عَمِلُواْۖ وَلِيُوَفِّيَهُمۡ أَعۡمَٰلَهُمۡ وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ
Wa likullin darajaatun mimmaa 'amiluu wa liyuwaffiyahum a'maalahum wa hum laa yuzhlamuun(a)
19.
"Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka
kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan)
pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan."
وَيَوۡمَ
يُعۡرَضُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ عَلَى ٱلنَّارِ أَذۡهَبۡتُمۡ طَيِّبَٰتِكُمۡ
فِي حَيَاتِكُمُ ٱلدُّنۡيَا وَٱسۡتَمۡتَعۡتُم بِهَا فَٱلۡيَوۡمَ
تُجۡزَوۡنَ عَذَابَ ٱلۡهُونِ بِمَا كُنتُمۡ تَسۡتَكۡبِرُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِ
بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّ وَبِمَا كُنتُمۡ تَفۡسُقُونَ
Wa yauma yu'radhul-ladziina
kafaruu 'alannaari adzhabtum thayyibaatikum fii hayaatikumuddunyaa
waastamta'tum bihaa fal yauma tujzauna 'adzaabal huuni bimaa kuntum
tastakbiruuna fiil ardhi bighairil haqqi wa bimaa kuntum tafsuquun(a)
20.
Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka
(kepada mereka dikatakan): "Kamu telah menghabiskan rezkimu yang baik
dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang
dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang
menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak
dan karena kamu telah fasik."
وَٱذۡكُرۡ
أَخَا عَادٍ إِذۡ أَنذَرَ قَوۡمَهُۥ بِٱلۡأَحۡقَافِ وَقَدۡ خَلَتِ
ٱلنُّذُرُ مِنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهِۦٓ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ
إِلَّا ٱللَّهَ إِنِّيٓ أَخَافُ عَلَيۡكُمۡ عَذَابَ يَوۡمٍ عَظِيمٍ
Waadzkur akhaa 'aadin idz
andzara qaumahuu bil ahqaafi wa qad khalatinnudzuru min baini yadaihi
wa min khalfihii alaa ta'buduu ilaallaha innii akhaafu 'alaikum 'adzaaba
yaumin 'azhiim(in)
21. Dan
ingatlah (Hud) saudara kaum 'Aad yaitu ketika dia memberi peringatan
kepada kaumnya di Al Ahqaaf dan sesungguhnya telah terdahulu beberapa
orang pemberi peringatan sebelumnya dan sesudahnya (dengan mengatakan):
"Janganlah kamu menyembah selain Allah, sesungguhnya aku khawatir kamu
akan ditimpa azab hari yang besar."
قَالُوٓاْ أَجِئۡتَنَا لِتَأۡفِكَنَا عَنۡ ءَالِهَتِنَا فَأۡتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ
Qaaluuu aji`tanaa lita'fikanaa 'an aalihatinaa fa'tinaa bimaa ta'idunaa in kunta minash-shaadiqiin(a)
22.
Mereka menjawab: "Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami
dari (menyembah) tuhan-tuhan kami? Maka datangkanlah kepada kami azab
yang telah kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang
yang benar."
قَالَ إِنَّمَا ٱلۡعِلۡمُ عِندَ ٱللَّهِ وَأُبَلِّغُكُم مَّآ أُرۡسِلۡتُ بِهِۦ وَلَٰكِنِّيٓ أَرَىٰكُمۡ قَوۡمٗا تَجۡهَلُونَ
Qaala innamaal 'ilmu 'indallahi wa uballighukum maa ursiltu bihii wa laakinnii araakum qauman taj-haluun(a)
23.
Ia berkata: "Sesungguhnya pengetahuan (tentang itu) hanya pada sisi
Allah dan aku (hanya) menyampaikan kepadamu apa yang aku diutus dengan
membawanya tetapi aku lihat kamu adalah kaum yang bodoh."
فَلَمَّا
رَأَوۡهُ عَارِضٗا مُّسۡتَقۡبِلَ أَوۡدِيَتِهِمۡ قَالُواْ هَٰذَا عَارِضٌ
مُّمۡطِرُنَاۚ بَلۡ هُوَ مَا ٱسۡتَعۡجَلۡتُم بِهِۦۖ رِيحٌ فِيهَا عَذَابٌ
أَلِيمٌ
Falammaa ra-auhu 'aaridhan
mustaqbila audiyatihim qaaluuu haadzaa 'aaridhun mumthirunaa bal huwa
maaasta'jaltum bihi riihun fiihaa 'adzaabun aliim(un)
24.
Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke
lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: "Inilah awan yang akan
menurunkan hujan kepada kami." (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu
minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab
yang pedih,
تُدَمِّرُ
كُلَّ شَيۡءِۢ بِأَمۡرِ رَبِّهَا فَأَصۡبَحُواْ لَا يُرَىٰٓ إِلَّا
مَسَٰكِنُهُمۡۚ كَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡمُجۡرِمِينَ
Tudammiru kulla syai-in biamri rabbihaa fa ashbahuu laa yuraa illaa masaakinuhum kadzaalika najziil qaumal mujrimiin(a)
25.
"yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka
jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas)
tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum
yang berdosa."
وَلَقَدۡ
مَكَّنَّٰهُمۡ فِيمَآ إِن مَّكَّنَّٰكُمۡ فِيهِ وَجَعَلۡنَا لَهُمۡ
سَمۡعٗا وَأَبۡصَٰرٗا وَأَفِۡٔدَةٗ فَمَآ أَغۡنَىٰ عَنۡهُمۡ سَمۡعُهُمۡ
وَلَآ أَبۡصَٰرُهُمۡ وَلَآ أَفِۡٔدَتُهُم مِّن شَيۡءٍ إِذۡ كَانُواْ
يَجۡحَدُونَ بَِٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُواْ بِهِۦ
يَسۡتَهۡزِءُونَ
Wa laqad makkannaahum fiimaa
in makkannaakum fiihi waja'alnaa lahum sam'an wa-abshaaran wa-af-idatan
famaa aghna 'anhum sam'uhum walaa abshaaruhum walaa af-idatuhum min
syai-in idz kaanuu yajhaduuna biaayaatillahi wahaaqa bihim maa kaanuu
bihi yastahzi-uun(a)
26. "Dan
sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang
Kami belum pernah meneguhkan kedudukanmu dalam hal itu dan Kami telah
memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati; tetapi
pendengaran, penglihatan dan hati mereka itu tidak berguna sedikit
juapun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah
dan mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka
memperolok-olokkannya."
وَلَقَدۡ أَهۡلَكۡنَا مَا حَوۡلَكُم مِّنَ ٱلۡقُرَىٰ وَصَرَّفۡنَا ٱلۡأٓيَٰتِ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ
Wa laqad ahlaknaa maa haulakum minal quraa wa sharrafnal aayaati la'allahum yarji'uun(a)
27. "Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-negeri di sekitarmu [1389] dan Kami telah mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami berulang-ulang supaya mereka kembali (bertaubat)."
فَلَوۡلَا
نَصَرَهُمُ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ قُرۡبَانًا
ءَالِهَةَۢۖ بَلۡ ضَلُّواْ عَنۡهُمۡۚ وَذَٰلِكَ إِفۡكُهُمۡ وَمَا كَانُواْ
يَفۡتَرُونَ
Falaulaa
nasharahumul-ladziina-attakhadzuu min duunillahi qurbaanan aalihatan bal
dhalluu 'anhum wa dzaalika ifkuhum wa maa kaanuu yaftaruun(a)
28.
"Maka mengapa yang mereka sembah selain Allah sebagai Tuhan untuk
mendekatkan diri (kepada Allah) tidak dapat menolong mereka. Bahkan
tuhan-tuhan itu telah lenyap dari mereka? Itulah akibat kebohongan
mereka dan apa yang dahulu mereka ada-adakan."
وَإِذۡ
صَرَفۡنَآ إِلَيۡكَ نَفَرٗا مِّنَ ٱلۡجِنِّ يَسۡتَمِعُونَ ٱلۡقُرۡءَانَ
فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوٓاْ أَنصِتُواْۖ فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوۡاْ
إِلَىٰ قَوۡمِهِم مُّنذِرِينَ
Wa
idz sharafnaa ilaika nafaran minal jinni yastami'uunal qur-aana
falammaa hadharuuhu qaaluu annshituu falammaa qudiya wa lau ilaa
qaumahum mundziriin(a)
29.
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang
mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya)
lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)." Ketika
pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi
peringatan.
قَالُواْ
يَٰقَوۡمَنَآ إِنَّا سَمِعۡنَا كِتَٰبًا أُنزِلَ مِنۢ بَعۡدِ مُوسَىٰ
مُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ يَهۡدِيٓ إِلَى ٱلۡحَقِّ وَإِلَىٰ
طَرِيقٍ مُّسۡتَقِيمٍ
Qaaluuu yaa qaumanaa innaa
sami'naa kitaaban unzila min ba'di muusaa mushaddiqan limaa baina
yadaihi yahdii ilal haqqi wa ilaa thariiqin mustaqiim(in)
30.
Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan
kitab (Al Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan
kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada
jalan yang lurus."
يَٰقَوۡمَنَآ أَجِيبُواْ دَاعِيَ ٱللَّهِ وَءَامِنُواْ بِهِۦ يَغۡفِرۡ لَكُم مِّن ذُنُوبِكُمۡ وَيُجِرۡكُم مِّنۡ عَذَابٍ أَلِيمٍ
Yaa qaumanaa ajiibuu daa'iyallahi wa aaminuu bihii yaghfir lakum min dzunuubikum wa yujirkum min 'adzaabin aliim(in)
31.
"Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan
berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu [1389] dan melepaskan kamu dari azab yang pedih."
وَمَن
لَّا يُجِبۡ دَاعِيَ ٱللَّهِ فَلَيۡسَ بِمُعۡجِزٍ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَيۡسَ
لَهُۥ مِن دُونِهِۦٓ أَوۡلِيَآءُۚ أُوْلَٰٓئِكَ فِي ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Wa man laa yujib daa'iyallahi
falaisa bimu'jizin fiil ardhi wa laisa lahuu min duunihi auliyaa-u
uula-ika fii dhalalin mubiin(in)
32.
Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah
maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan
tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan
yang nyata."
أَوَ
لَمۡ يَرَوۡاْ أَنَّ ٱللَّهَ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ
وَلَمۡ يَعۡيَ بِخَلۡقِهِنَّ بِقَٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يُحۡـِۧيَ ٱلۡمَوۡتَىٰۚ
بَلَىٰٓۚ إِنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرٌ
Awalam yarau
annallahal-ladzii khalaqas-samaawaati wal ardha wa lam ya'ya
bikhalqihinna biqaadirin 'alaa an yuhyiyal mautaa balaa innahuu 'alaa
kulli syai-in qadiir(un)
33.
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang
menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena
menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya (bahkan)
sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
وَيَوۡمَ
يُعۡرَضُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ عَلَى ٱلنَّارِ أَلَيۡسَ هَٰذَا بِٱلۡحَقِّۖ
قَالُواْ بَلَىٰ وَرَبِّنَاۚ قَالَ فَذُوقُواْ ٱلۡعَذَابَ بِمَا كُنتُمۡ
تَكۡفُرُونَ
Wa yauma yu'radhul-ladziina
kafaruu 'alannaari alaisa haadzaa bil haqqi qaaluuu balaa wa rabbinaa
qaala fadzuuquul 'adzaaba bimaa kuntum takfuruun(a)
34.
Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan kepada
neraka, (dikatakan kepada mereka): "Bukankah (azab) ini benar?" Mereka
menjawab: "Ya benar, demi Tuhan kami." Allah berfirman "Maka rasakanlah
azab ini disebabkan kamu selalu ingkar."
فَٱصۡبِرۡ
كَمَا صَبَرَ أُوْلُواْ ٱلۡعَزۡمِ مِنَ ٱلرُّسُلِ وَلَا تَسۡتَعۡجِل
لَّهُمۡۚ كَأَنَّهُمۡ يَوۡمَ يَرَوۡنَ مَا يُوعَدُونَ لَمۡ يَلۡبَثُوٓاْ
إِلَّا سَاعَةٗ مِّن نَّهَارِۢۚ بَلَٰغٞۚ فَهَلۡ يُهۡلَكُ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ
ٱلۡفَٰسِقُونَ
Faashbir kamaa shabara uuluul
'azmi minarrusuli wa laa tasta'jil lahum ka-annahum yauma yarauna maa
yuu'aduuna lam yalbatsuu illaa saa'atan min nahaarin balaaghun fahal
yuhlaku illaal qaumul faasiquun(a)
35.
"Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan
hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta
disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang
diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia)
melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup,
maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik."